"Baiklah.Untuk pembagian tugas dan juga rinciannya akan saya sampaikan. Perhatikan baik-baik dan lakukan tugas pengabdian terhadap negara ini dengan sepenuh jiwa kalian. Nyawa banyak orang tergantung pada kinerja kalian saat ini."
Bokuto memandang atasannya yang berdiri di depan pasukan mereka. Bokuto masih tidak menyangka jika ia terpilih dalam satu pasukan yang berisi sepulug orang yang katanya adalah pilihan khusus.. Beginikah rasanya?
Ia ingat saat dirinya terpilih menjadi kapten tim voli saat SMA dan rasanya seperti sudah lama sekali sejak ia merasa bangga. Meski ini berbeda. Saat ini dia bukan akan menghadapi sebuah pertandingan yang menyenangkan. Yang jika salah langkah ia memiliki tim yang akan mengcover dan membantunya mencetak angka sebagai balasannya.
Kali ini justru kebalikannya, jika ia salah langkah maka sembilan nyawa akan menjadi taruhannya. Bahkan seluruh negeri. Serta yang terpenting tidak ada Akaashi yang ada di sisinya saat ini.
Jika pemuda itu mengetahui Bokuto akan menjalani sebuah misi penting pasti ia akan panik luar biasa. Mungkin Akaashi tidak akan banyak bicara seperti biasa. Namun setiap kata yag keluarr biasanya akan begitu tajam dan selalu mengingatkannya betapa Bokuto sering ceroboh sehingga harus estra hati-hati. Bokuto tidak tahu apakah ia harus tertawa atau menangis saat itu.
"Pada dasarnya tim ini kan bergerak bersama dengan peran yang berbeda. Dua orang akan menyamar dan masuk ke dalam gudang berpura-oura menjadi warga sipil yang polos, Di sini saya ingin Kunimi san dan Bokuto san yang melakukan tugas ini."
"SIAP!"
Kini Bokuto dan Iwaizumi sudah tidak bisa menahan diri untuk saling melirik.
"Kalian akan masuk dan melihat keadaan. Mengecek ulang apakah informasi yang diberikan oleh tim intel benar. Menghafal dalam waktu yang sangat cepat dimana letak senjata dan virus sebelum rekan kalian yang lain mengeksekusinya. Semakin akurat akan semakin cepat dan efisien."
Dan semakin cepat umurku berakhir, batin Bokuto.
Setelah waktu dirasa aman, kalian berdua membantu enam pasukan lain untuk mengeksekusi lapangan. Membawa senjata dna virus. Di sii harus hati-hati apalagi saat membawa virus. Jangan sampai ada kebocoran dan juga senjata jangan sampai menyala. Bawa ke mobil patrol yang sudah disiapkan. Iwaizumi san dan Kindaichi san bertugas membawa mobil patrol. Jangan terlalu mencolok. Pasukan sisanya akan mengeksekusi lapangan.Jika senjata dan juga virus sudah aman di dalam mobil patrol kalian bawa virus ke laboratorium dan senjata bawa ke markas utama. Akan menjadi sebuah pasokan berharga bagi kita. Misi ini sangat penting. Hika gagal maka seluruh negeri akan hancur dan jika berhasil maka kalian akan menjadi pahlawan negara!"
"SIAP!"
Kesepuluh prajurit itu serentak dank eras menjawab ucapan atasan mereka. Bukan ungkapan keberanian jika boleh jujur. Mereka menjawab untuk membakar semangat mereka sendiri dan juga keberanian mereka.
"Dan yang terakhir, tugas ii akan dilaksanakan dua hari ke depan. Sisa hari ini kalian bebas tugas dan silahkan pergi ke rumah sakit. Pemeriksaan rutin kaian masih lama tapi kami ingin menjamin jika sebelum kalian melaksanakan misi berbahaya ini kalian dalam kondisi yang prima. Kalian aan ditangani khusus oleh Dokter Akaashi. Dia adalah yang terbaik dari seluruh satuan tim medis khusus. Sekarang bubar jalan!"
Setelah melakukan penghormatan terakhir kesepuluh prajurit itu langsung membubarkan diri dan berjalan menuju ke mobil yang akan membawa mereka ke Rumah Sakit.
**********
"Rasanya seperti aku diberi kesempatan untuk bertemu Keiji sebelum aku mati." Ujar Bokuto mulai masuk ke dalam fase emo.
KAMU SEDANG MEMBACA
~GUARD YOU~ [AU]- EDITED
Fanfiction[EDITED] SOLDIER!Iwaizumi x SCIENTIST!Oikawa & SOLDIER!Bokuto x DOCTOR!Akaashi Keiji. Perjuangan keempatnya untuk melawan kerasnya dunia dan juga kejamnya takdir. WARNING : ANGST! TRIGGER AND CONTENT WARNINGS. SENSITIF. SONGFIC ~GUARD YOU BY MIYAV...