Hari pelaksanaan misi.
Mereka berangkat subuh-subuh. Delapan dari sepuluh pasukan mengenakan seragam dinas khusus termasuk tameng dan pelindung diri anti peluru serta masker pencegah gas jenis apapun akan masuk ke alat pernafasan.
Kecuali Bokuto Kotaro dan Kunimi Akira.
Kedua prajurit itu mengenakan pakaian layaknya penduduk sipil biasa. Bokuto mengenakan celana levis berwarna krem dengan kemeja hitam. Sedangkan Kunimi Akira mengenakan hoodie putih dan celana jeans hitam. Berangkat subuh dengan menggunakan dua buah mobil patrol. Satu mobil besar dikendarai Iwaizumi hanya berdua dengan Iwaizumi kosong. Nantinya akan digunakan untuk membawa hasil sitaan ke markas. Di belakang ada beberapa kotak yang diberi oleh pihak laboratorium disediakan untuk membawa virus yang sudah diambil dari gudang tempat misi dilakukan.
Sedangakn mobil patroli yang satunya membawa delapan orang pasukan yang nanti bertugas untuk mengeksekusi.dan membawa senjata dan juga virus. Setengah jam mereka akhirnya sampai pada daerah perbatasan dan berhenti di tempat yang sudah diinformasikan. Mereka tetap tidak menemukan bangunan apapun kecuali pang portal perbatasan yang tidak dijaga. Perbatasan itu sudah lama dipindahkan. Portal yang ada di situ juga sudah ditutup secara permanen dengan semen sehingga sudah tidak ada penjaga yang bertugas di situ. Kini tepat itu sama sepinya dengan tempat lain. Tida ada orang yang mau meresikoan nyawanya dengan berkeliaran di perbatasan antara kawan dan lawan. Kecuali satu orang. Dengan walkie-talkie Iwaizumi menghubungi rekannya yang menyetir satu mobil patrol satunya.
Namun belum sempat melakukan sambungan tiba-tiba lengan Bokuto menepis hinga walkie talkie yang ada di genggaman Iwaizumi terjatuh.
"Hei ap-!"
Bokuto berdesis menyuruh Iwaizumi untuk diam. Kemudian menunjuk ke arah beberapa meter di dekat palang perbatasan. Seorang laki-laki tampak begitu mencurigakan. Menoleh dan memandang ke sekitarnya. Kemudian ia melakukan sesuatu yang langsung mendapatkan perhatian penuh dari kedua tentara yang masih mengamati dari balik kemudi mobil patrol yang mereka kendarai.
Iwaizumi dan Bokuto menyipitkan kedua mata mereka mencoba untuk lebih fokus dalam memperhatikan pria itu. Tak lama kemudian tanpa diduga-duga pria itu mengkorehkan kakinya di atas tanah dan tumpukkan daun serta tanah di situ menghilang dan memunculkan sebuah tongkat setinggi mata kaki manusia.
Bukan.
Bukan tongkat.
Tapi gagang pintu! Karena saat pria itu menarik tongkat itu sebuah pintu besi terbuka secara vertikal. Bokuto menoleh ka arah Iwaizumi yang ternyata sudah kembali tersambung dengan walkie talkienya.
"Kalian lihat itu? Sepertinya informasi yang kita dapat memang benar. Gudang bawah tanah."
Mereka menunggu hingga hampir setengah jam sebelum akhirnya pria itu kembali keluar. Kini ia memakai masker dan juga sarung tangan. Di dekapannya ada sebuah kotak yang bentuknya hampir sama dengan kotak yang ada di belakang mobil patroli Iwaizumi. Kotak untuk menyimpan virus yang dipinjamkan oleh pihak laboratorium.
Iwaizumi dan juga Bokuto kembali saling bertatapan.
"Kunimi, kau siap? Bo sudah siap." Ujar Iwaizumi serius.
"Siap!" ada suara balasan lemah dan tegang dari walkie talkie
"Dalam sepuluh menit."
"Siap!"
***********
Iwaizumi tetap mengawasi dari dalam mobil patroli dengan sangat tegang. Lengan kanan yang dijahit terasa nyeri dan sedikit gatal. Ia mengusapnya pelan sambil bergumam, berdoa semoga jahitannya tetap kuat hingga akhir.
Pasukan eksekusi yang terdiri dari delapan orang sudah masuk ke dalam gudang bawah tanah mengikuti jejak Bokuto dan Kunimi. Saat kedua orang itu masuk pertama, terjadi sedikit keributan. Tntu gudang rahasia itu tidak mungkin dibiarkan saja. Banyak sekali rintangan dan kini Iwaizumi paham mengapa Kunimi Akira yang dipasangkan dengan Bokuto.
Meski telihat malas dan pendiam, rupanya Kunimi sangat cerdik. Dia berusaha membongkar sandi dan juga mengatasi rintangan dan jebakan. Awalnya mereka hampir tertipu setelah melihat orang pertama yang masuk dengan tenang. Rupanya memang harus melewati banyak sandi.
Satu hal yang patut disyukuri adalah absennya penjaga manusia membuat perjalanan misi menjadi lancar.
Saat Iwaizumi masih mengawasi pintu yang terbuka secara verikal, satu persatu rekan misinya muncul dengan berbagai senjata yang merka bawa. Mulai dari yang berukuran kecil dan tampak tidak begitu berbahaya hingga senjata besar yang harus dibawa oleh dua oang bersama-sama.
Iwaizumi langsung menekan tombol untuk membuka pintu belakang.Biasanya diisi oleh warga sipil yang sedang diungsikan. Kali ini diisi oleh senjata. Mereka bekerja dengan cepat dan juga rapi. Sangat terlatih. Hingga akhirnya empat orang keluar dengan membawa masing-masing dua kotak yang Iwaizumi duga sebagai virus. Mereka berjalan dengan raut wajah tegang seakan-akan membawa sesuatu yang bisa meledak kapan saja. Saat melewati jendela kemudi merek berkata pada Iwaizumi.
"Langsung bawa saja. Prioritaskan virus jahanam ini. Bawa virus dahulu dan antar ke lab. Senjata nomor dua. Sepertinya kotak dari laboratorium tidak usah dipakai."
Iwaizumi mengangguk "Sudah semua? Mana Kunimi dan juga Bokuto?"
Mereka masih di dalam memasang bahan peledak. Tinggal satu pekerjaan yaitu meledakkan tempat itu menggunakan bom waktu. Kita harus cepat. Waktunya dipasang satu jam dari sekarang jadi gudang itu akan meledak saat kita sudah jauh."
"Mengerti!"
Kedua tentara berpakaian sipil, Bokuto dan Kunimi langsung memanjat keluar dan berlari cepat memasuki mobil patrol."
"Beres! Ayo pergi atau kita akan menjadi serpihan di sini. Setelah ini mereka akan sadar kalau kita sudah menguras gudang mereka. Perang besar!"
Meneguk liurnya, Iwaizumi hanya mengangguk pelan dan menyalakan mobil patrol. Mengemudikannya mengikutimobil yang satunya. Ia mengabaikan rasa perih yang menyengat di lengannya. Ia hanya memiliki satu motivasi sekarang.
Setelah hampir lima tahun ia akhirnya akan ke laboratorium dan bertemu dengan Oikawa Tooru.
********
"Bokuto!"
"Bokuto! Hey!"
"Cepat alihkan dia ke dalam mobilmu dan bawa dia. Aku harus ke laboratorium sekarang. Ah,Sial! Misi kita hampir berhasil!"
***********
Menulislah karena kamu ingin menulis. Jangan takut jelek. Jangan pikirkan masalah indah atau tidak. Menulislah karena ingin menulis. Masalah vote atau komen itu sebagai penyemangat. Jika kamu konsisten menulis, maka hadiahnya adalah gaya menulismu yang meningkat
Terimakasih sudah mau membaca, silahkan untuk membaca buku aku yang lain *promosi
Have a nice day, semuanyaaaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
~GUARD YOU~ [AU]- EDITED
Fanfiction[EDITED] SOLDIER!Iwaizumi x SCIENTIST!Oikawa & SOLDIER!Bokuto x DOCTOR!Akaashi Keiji. Perjuangan keempatnya untuk melawan kerasnya dunia dan juga kejamnya takdir. WARNING : ANGST! TRIGGER AND CONTENT WARNINGS. SENSITIF. SONGFIC ~GUARD YOU BY MIYAV...