[AU]Soldier!Bokuto x Doctor! Akaashi

526 113 7
                                    


Sudah pukul dua dini hari tetapi Akaashi tetap tidak bisa memejamkan kedua matanya. Karena pikirannya penuh sekali. Padahal tubuhnya begitu lelah namun beban di pikirannya yang begitu berat membuatnya tetap terjaga.

Akaashi tidur di kamar yang disediakan bagi para petugas medis. Mereka tidak diperbolehkan pulang. Karena yang ditanganinya tidak sebanyak warga sipil, Akaashi memiliki waktu untuk beristirahat. Ia bisa membayangkan betapa repotnya tim medis regular yang bekerja ekstra keras. Meskipun ia sangat ingin membantu rekannya di sana namun ia sudah terikat hukum.

Tugasnya adalah di tim khusus. Ia harus fokus dengan anggota peleton yang ada di bawah penanganannya. Seluruh pikirannya harus dicurahan untuk membantu tentara yang terjun di medan perang secara langsung. Lagipula Akaashi juga teringat pesan yang selalu dilontarkan Bokuto setiap selesai check up.

Tidak usah sok pahlawan.

Kemudian tanpa sadar tangannya terangkat merentangkan kelima jarinya tepat di atas wajahnya. Sebuah cincin berkelip indah di jari manisnya. Sebuah cincin perak yang diberikan oleh Bokuto saat mereka akan memasuki medan perang. Kata Bokuto cincin itu yang akan mengingatkannya untuk melamarnya setelah selesai bertugas dan semua masalah sudah benar-benar tuntas.

Sebuah senyum muncul di wajah Akaashi yang sepucat pualam. Sepasang mata hijaunya berpendar cemerlang di gelapnya kamar. Kemudian dari tempat yang sangat jauh Akaashi bisa mendengar sayup dentuman dan suara rentetan tembakan. Bahkan ketika dirinya sudah terbaring nyaman di atas tempat tidurnya yang empuk dan hangat di luar sana para tentara masih bersiaga dan menantang maut. Salah satu dari mereka bisa saja adalah kekasihnya.

Bulir air mata berlomba menuruni pipi Akaashi. Kapan semua ini akan selesai?

Semoga saja secepatnya.

***

Bokuto sedang mengendarai mobil patroli berukuran besar seorang diri untuk berkeliling kota. Beberapa hari ini tidak ada serangan musuh yang berarti. Bokuto mengeratkan syal yang melilit lehernya untuk menahan hawa dingin di awal April. Rasanya masih sangat janggal merasa kedinginan di pertengahan tahun.

Kemudian sebuah sosok tertangkap indera penglihatannya. Bokuto memelankan kendaraan patrolinya hingga akhirnya berhenti di dekat sosok itu. Turun dari kursi kemudi Bokuto berjalan mendekati tubuh anak laki-laki kecil berusia sekitar enam tahun yang menggigil kedinginan. Ia hanya mengenakan kaus tipis dan celana panjang lusuh. Gemetar lapar dan dingin.

"Hai." Sapa Bokuto sambil berjongkok di sebelahnya.

Anak itu mendongak dan sebuah senyum secara otomatis muncul di wajah Bokuto. Anak itu lucu sekali. Meski tubuhnya mungil namun ia memiliki sepasang pipi yang menggemaskan. Kini merona merah jambu sedangkan bibirnya membiru. Segera saja Bokuto berinisatif melepaskan syalnya dan menutupi leher anak itu.

"Di mana orang tuamu?"

Anak itu menggeleng.

"Namamu siapa?"

Anak itu masih tetap menggeleng. Matanya yang bulat dan berwarna coklat berair. Membuat Bokuto tidak bertanya lebih banyak lagi. Kemudian sebuah ide muncul di kepalanya.

"Ikut aku ke tenda pengungsian. Di sana kamu akan bertemu dengan anak-anak lainnya. Kamu akan mendapatkan makan dan akan aman berada di sana."

Anak itu mengangguk antusias mengembangkan senyum Bokuto lebih lebar. Kedua matanya terbelalak saat secara reflek anak laki-laki kecil itu merentangkan kedua lengannya kea rah Bokuto minta digendong. Lucu sekali, pikir Bokuto.

Dengan mudah tubuh tegap Bokuto langsung menggendong anak itu dan mengajaknya duduk di kursi mobil patroli bagian depan. Sedangkan dirinya kembali ke tempatnya semula di kursi kemudi. Deru keras mobil terdengar saat Bokuto menyalakan mesin kemudian dengan mulus mengendarai mobil besarnya. Sesekali ia melirik anak yang duduk di sampingnya. Ia sibuk melihat keluar dengan mulut yang terbuka karena kagum. Sepertinya ia baru pertama kali mendapat pengalaman untuk naik kendaraan besar ini. Maklum, mobil patrol bukanlah kendaraan umum.

~GUARD YOU~ [AU]- EDITEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang