⬤⬤

68 7 5
                                    

Hari ini terasa sepi, tak ada teriakan Eommanya, begitu pula dengan bau kopi milik Appanya. Sera sarapan seadanya sebelum berangkat ke sekolah. Ia menghabiskan telur mata sapinya dan beralih meminum susu pisang yang telah ia ambil dari kulkas sampai habis, lalu membuangnya ke tempat sampah.

Setelah kembali dari tempat sampah, ia merasa ada bunyi pelan dari ruang keluarga. Akhirnya Sera berlari dengan tergopoh-gopoh. Dan ya, Hwang Hyunjin kembali.

"Mau apa lagi kau? Tak puas setelah ku usir kemarin? Aku tak ingin bersamamu Hwang Hyunjin! Hapus tanda ini!" teriak Sera keras.

"Maaf. Tapi tidak bisa."

"Hah? Kau tak bisa menghapusnya tapi kau bisa membuatnya? Kau seperti lelaki bajingan yang menabur benihnya lalu pergi? Iya?"

"Maaf, aku tak mengerti. Bisa kau gunakan kata-kata yang lebih simpel?" tanya Hyunjin polos.

"Sudahlah, tak ada gunanya berbicara dengan makhluk bodoh sepertimu. Minggir! Aku mau berangkat! Silahkan pergi dari rumah ini."

Setelah Sera mengusir Hyunjin, ia naik ke kamarnya untuk mengambil tas. Namun saat ia kembali, sosok Hyunjin masih setia berada di ruang keluarga.

"Pergi! Mau apa kau berlama-lama dirumahku?"

"Aku ingin tahu, istriku naik apa saat pergi?" ucapnya dan mulai mendekati Sera.

"Naik bus. Sudah kan, aku pergi dulu. Dan satu lagi, aku, bukan, istrimu," ucap Sera sambil menekan-nekan pundak Hyunjin. Untuk pertama kalinya Sera menyentuh Hyunjin.

Hyunjin yang senang bukan main langsung tersenyum tulus dan dibalas dengan tatapan ngeri dari Sera. Tak dapat dipungkiri, senyum Hyunjin manis sekali. Ketampanan Hyunjin bertambah saat ia menunjukkan barisan giginya yang rapi.

"Aku ikut ya?" tanya Hyunjin yang hanya diberi gelengan oleh Sera.

"Ayolah~ aku juga ingin merasakan bagaimana caranya menaiki bus itu!"

Sera yang tadinya berjalan keluar rumah akhirnya berhenti. "Kau tak pernah naik bus?"

"Tidak, kami berpindah tempat dengan teleportasi. Mau ku ajari?"

"Tak perlu. Lalu jika kau sudah menaikinya, kemana kau akan pergi? Aku akan pergi ke sekolah. Jangan bilang kau akan mengintili ku sampai di kelas. Akan kuhajar kau!" ancam Sera sambil mengepalkan tangannya didepan Hyunjin.

"Aku akan kembali kesini? Atau mungkin aku akan menunggumu pulang. Ide bagus bukan?"

"Ide bagus gundu- sudahlah terserah kau saja. Awas kalau kau menyusahkanku," ucap Sera.

"Apa itu gundu?"

"Bukan gundu bodoh! Lupakan saja! Otakmu kosong begitu, aku tak yakin apa kau bisa menampung ilmu di dunia ini."

"Bukannya karena otakku kosong maka bisa menampung lebih banyak hal ya?" tanya Hyunjin.

Tolong ingatkan Sera untuk bersabar.

Sera melirik jam tangannya. Tiga puluh menit lagi bel sekolah berbunyi. Dan akhirnya mau tak mau ia harus menarik tangan Hyunjin agar ia tak terlambat. Jangan tanyakan kabar Hyunjin. Ia sangat senang sampai jantung nya ingin lepas!

The Curse of the Spider Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang