━━

16 2 5
                                    

Keesokan harinya, Sera terbangun oleh jam weker yang ia bawa kemarin. Ia mengusap matanya sebentar lalu ia mengedarkan pandangannya. Tak buruk juga tinggal di sini. Mengingat di bumi sudah banyak polusi, membuat Sera sangat menikmati udara pagi ini.

Kaki ramping Sera membawanya pada meja yang terletak tak jauh dari tempat tidurnya. Ia meneguk segelas air dari gelas pink kesayangannya itu. Sebenarnya Sera ingin keluar dari rumah untuk lebih menikmati udara pagi. Namun ia mengurungkannya karena pakaian yang ia pesan pada Chan belum datang. Akhirnya, Sera memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu. Kebiasaan mandi paginya tak hilang walau ia telah lulus, menandakan ia tak perlu mandi saat pagi guna pergi ke sekolah. Ia mengambil handuknya, alat mandi, dan tak lupa menimba air terlebih dahulu di sumur.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Sera merapikan rumahnya lagi karena dirasa belum cukup rapi. Ia juga menata baju-bajunya yang belum sempat ia tata kemarin. Mulai dari atasan, bawahan, rok terusan, dan pakaian dalam telah Sera tata di dalam lemari kayu tradisional di rumahnya.

Sera menghembuskan nafas sejenak karena merasa kelelahan. Ia menengok ke arah koper yang berisi baju itu dan ternyata masih ada baju yang tertinggal. Sera langsung mengambil baju hitam di dalam kopernya itu dan betapa terkejutnya Sera, karena baju itu merupakan baju milik Hyunjin. Bawahan hitam dan atasan hitam berhias kulit hewan berwarna merah itu berhasil membuat Sera mengeluarkan kristal bening dari matanya. Baru sehari ia meninggalkan bumi, ada saja yang membuatnya teringat pada sang suami.

Sera kembali merutuki dirinya. Namun rutukannya gagal saat seseorang mengetuk pintu rumahnya.

Sera mengusap air matanya kasar dan meletakkan pakaian Hyunjin di meja terdekat. Sera berjalan menuju pintu dan membukanya perlahan. Ternyata itu Chan yang datang dengan beberapa pasang pakaian wanita untuk Sera.

"Ah, silakan masuk," ucap Sera.

Yang merasa disuruh masuk pun langsung berjalan dan duduk di kursi pendek. Sera duduk berhadapan dengan Chan, lalu dengan segera ia mengulurkan tangannya untuk mengambil barang bawaan Chan.

"Terima kasih Oppa!" seru Sera sambil tersenyum memamerkan giginya yang rapi. Melihat Sera tersenyum, Chan ikut tersenyum dibuatnya.

Sera terlihat sedang mengotak-atik pakaian itu. Ternyata pakaian Baram cantik juga, pikir Sera. Chan membawakan pakaian berwarna hitam, merah, dan ungu untuk Sera. Warna yang gelap untuk gadis beraura cerah.

"Kau sudah makan?" tanya Chan.

Sera hanya menggeleng sebagai jawaban. Pandangannya masih melekat pada pakaian di tangannya.

"Bersiaplah, aku akan mengajakmu sarapan di kedai temanku," ajaknya.

Sekarang Sera menatap Chan, menunjukkan semangat lewat raut wajahnya. Kemudian ia masuk ke kamarnya untuk berganti baju. Memilih baju berwarna hitam, membuat dirinya terlihat elegan. Bahkan Ratu Baram akan kalah elegan dengan penampakan Sera sekarang.

Sesaat kemudian, Sera keluar dengan pakaian berwarna hitam itu. Sera terlihat cantik di mata Chan. Pasti jika Hyunjin yang melihat, kecantikan Sera akan bertambah berpuluh-puluh kali lipat.

Chan berdiri, tanda siap untuk berangkat.

Setelah beberapa menit berjalan, Sera memekik, "ah! Aku tak punya uang!" sambil meremat rambutnya.

"Tenang saja. Karena kau mengajakku makan kemarin, aku akan mentraktirmu sekarang!"

Penuturan Chan berhasil membuat Sera lega.

"Oppa, aku ingin bekerja!" seru Sera.

Chan sedikit terkejut. Istri dari warrior tingkat tinggi seperti Hyunjin ingin bekerja? Ya, walau Hyunjin telah diusir, para warrior masih menganggap Hyunjin karena jasa-jasanya.

The Curse of the Spider Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang