━━⬤

13 3 2
                                    

Part ini geje :"

"Sepertinya aku harus pulang. Ini sudah malam," pamit Hayan.

Meski sedih, Sera harus menyetujuinya. Mungkin lain waktu Hayan akan bermain lagi di rumah Sera dan membahas hal-hal menyenangkan lagi, sama seperti yang mereka lakukan hari ini. Sera mengantarkan Hayan sampai di teras rumah dan sekedipan mata kemudian tubuh Hayan menghilang karena teleportasi. Ia diam sejenak, memandang langit yang semakin lama semakin indah. Setelah puas, Sera kembali masuk ke rumahnya dan membereskan sisa-sisa makanan dan minuman yang tadi ia suguhkan. Tak terasa Hayan sudah seharian berada di rumah Sera. Membuat Sera melupakan Hyunjin sejenak. Namun setelah Hayan pulang, Sera kembali memikirkan Hyunjin.

'Hyunjin-ah, aku merindukanmu,' ucap Sera dalam telepati.

Beberapa detik kemudian terdengar suara Hyunjin yang terngiang di telinganya, membalas pesan rindunya.

'Aku juga merindukanmu. Bagaimana harimu di Baram? Kau menyukainya?'

'Aku menyukainya. Ternyata tinggal di Baram lebih menyenangkan dari yang aku kira. Tapi lebih menyenangkan jika aku tinggal bersamamu,' jawabnya.

'Tunggu saja Sera. Tidak akan terasa lama jika kau tak terus memikirkanku.'

'Sekeras apapun usahaku untuk mengabaikanmu, tetap saja aku terus terngiang wajahmu. Cepatlah kembali. Atau kau kabur saja? Saat malam teleportasilah ke Baram!'

'Oh ayolah. Seorang Hwang Hyunjin tidak akan melakukan tindakan se licik itu! Ah, aku harus makan malam.'

Hubungan mereka terputus karena Hyunjin dipanggil untuk makan malam. Sera menghela nafasnya. Nampak dari luar, Sera sangat menikmati hari-harinya. Namun di dalam pikiranya, Sera terus memikirkan suaminya. Ia takut suaminya terluka di dalam sana. Ia sering melihat film dimana terjadi adegan siksa menyiksa antar penghuni sel dan itu membuat Sera lebih mengkhawatirkan Hyunjin. 

Yang bisa ia lakukan hanyalah melakukan aktivitas untuk mengalihkan sedikit pikirannya, namun tak bertahan lama. Ia melangkah masuk ke kamarnya, menempatkan diri senyaman mungkin untuk pergi ke alam mimpi. Sebelum mencoba tidur, Sera mengucapkan salam kepada sang suami.

"Selamat malam Hwang Hyunjin," lalu ia memejamkan mata. Bersiap untuk hari esok.

Keesokan harinya, Chan datang untuk menjemput Sera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Chan datang untuk menjemput Sera. Sesuai keinginan, hari ini Sera akan mulai bekerja di perkebunan teh. Meski tak berpengalaman, siapa yang bisa menolak seorang istri Hyunjin? Lebih baik mereka mengajarinya dari pada harus berurusan dengan Hyunjin nanti.

"Permisi," salam Chan.

Dengan muka bantalnya, Sera membuka pintu dan mempersilahkan tamu itu masuk. Ia menyuguhkan susu pisang pada Chan dan menyuruhnya untuk menunggu sejenak. Sera bergegas membersihkan dirinya dan mengganti pakaian rumahnya dengan salah satu pakaian khas Baram yang terlihat sangat cocok di tubuhnya. Ia beraktivitas secepat mungkin, tak mau Chan menunggu lama. Setelah menguncir rambutnya asal, ia pergi ke ruang tamu. Dilihatnya Chan berdiam sambil memperhatikan susu pisang itu. Susu itu seperti tak tersentuh sedikitpun!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Curse of the Spider Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang