7. Threat.

3.2K 474 113
                                    

Hai:)

Ada yang menunggu? Vote jangan lupa:")

***
Soobin masih berada di rumah mamanya itu sambil menatap dengan pusing kearah anaknya.

Berantem lagi, kerjaan anaknya berantem mulu.

Terkadang Junsoo itu bukan orang yang mengawalinya lho, Sooyeon lebih sering membuat pertengkaran diantara kakak adik itu.

Seperti Sooyeon yang menganggu kakaknya yang sedang menonton kartun di tab milik mommynya atau dia sedang mengambar.

Junsoo itu masih kecil, kalau terganggu pasti dia akan marah lalu sekarang contohnya.

Kakak adik itu sedang saling ejek dengan Sooyeon yang melempari kakaknya dengan barang ada yang di dekatnya, termasuk juga handphone Soobin.

Iya, handphone Soobin ikut dilempar juga oleh Sooyeon, sabar Soobin, sabar.

Untung saja Junsoo langsung menangkis barang-barang lemparan adiknya itu menggunakan boneka milik mommynya itu.

Kan boneka milik Soobin selalu ada di setiap sudut rumah orang tuanya itu.

Handphone Soobin berdering membuat Soobin langsung mengambil handphonenya itu, untung saja gak rusak.

Ada suaminya yang mengajak panggilan video call ternyata.

"Adek kenapa mukanya kusut gitu?" tanya Yeonjun langsung saat Soobin menyambungkan panggilan tersebut.

Soobin menggelengkan kepalanya sambil meletakkan kepalanya itu di meja jangan lupa mulutnya yang mengunyah biskuit bayi yang ada di meja, tidak peduli deh anaknya mau berantem apa gimana, sudah lelah dia.

Ah iya, biskuit itu sebenarnya bukan untuk Yeonsoo, Junsoo, maupun Sooyeon, Soobin beli karena enak aja, lagian Yeonsoo mana bisa makan ginian, masih kecil.

Lanjut ke anaknya lagi, kenapa Junsoo dan Sooyeon itu gak kalem aja seperti Yeonsoo yang tukang tidur, kepribadian Soobin sekali.

"Ah, mereka berdua lagi berantem?"

Soobin memutarkan bola matanya saat mendengar tertawaam suaminya itu.

Suaminya enak cuma bisa lihat dari layar handphone, lah Soobin harus melihat secara langsung.

Mana mamanya Soobin seperti tidak ada niatan buat memisahkan kakak adik itu karena sudah malas sendiri.

Tadi sebenarnya dipisahin tapi tetap saja mereka nyambung berantem seperti itu.

Lalu terdengar suara tangisan dari Sooyeon, artinya dia kalah lagi sama kakaknya, selalu kalah sih lebih jelasnya.

Karena Sooyeon itu orangnya sok tangguh padahal aslinya cenggeng banget.

Soobin merasa kalau lehernya sedang dipeluk oleh tangan munggil.

"Daddy," panggil Sooyeon dengan suara terisak membuat Yeonjun tersebut.

Sooyeon mengambil handphone yang ada ditangan mommynya.

"Ya sayang? Berantem lagi sama kakak?"

"Kakak yang mulai," jawab Sooyeon membuat Junsoo yang ada didekat neneknya itu cuma menatap tidak senang ke adiknya itu.

"Daddy gak percaya, pasti Sooyeon yang mulaikan?"

Raut muka Sooyeon mendadak muram ketika sadar kalau kakaknya sedang dibela oleh daddynya itu.

"Daddy jahat," ucap Sooyeon sambil meletakkan handphone tersebut dan memeluk mommynya lagi.

Euphoria -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang