Yeonjun baru saja pulang dan membuka pintu rumahnya itu dengan perlahan.
"Kenapa baru pulang? Masih ingat rumah?" tanya seseorang membuat Yeonjun segera menoleh, disana ada Soobin yang sedang duduk dengan piyamanya dan jangan lupakan toples berisi cookies ditangannya.
Soobin masih menatap kearah suaminya dengan tatapan bertanya.
"Bahkan kakak gak memberi pesan satupun, mari kita lihat sekarang jam berapa," ucap Soobin membuat dirinya dan Yeonjun segera menoleh kearah jam dan disana pukul 12 malam.
Hari bahkan sudah berganti sekarang, Yeonjun langsung merasa bersalah karena pulang larut malam seperti ini.
"Ok sayang, maafkan kakak, ok?" ucap Yeonjun membuat Soobin menoleh kearah lain membuat Yeonjun menghembuskan nafasnya kasar, istrinya pasti marah, ya jelas sih.
Dia bahkan gak mengirim pesan lalu pulang larut malam pula.
"Jawab dulu dari mana? Kakak gak pergi kemana-mana kan?"
Soobin bertanya sambil memakan cookiesnya, walaupun mukanya terlihat merenggut gitu tapi tetap saja mulutnya mengunyah makanan terlihat lucu, ingin memuji tapi waktunya sangat tidak tepat jadi Yeonjun tahan aja di dalam hatinya.
"Ada acara kantor, serius, bahkan ayah juga ada disana," jawab Yeonjun langsung lagipula dia sebenarnya ogah ikut begituan.
Sebenarnya itu sebuah pesta kecil-kecilan di sebuah restoran gara-gara Yeonjun berhasil memenangkan sebuah tender, tapi dirinya biasa aja sih.
Lagipula dia ingat ada istri dan anaknya dirumah mana masih bayi lagi, rasanya dia meninggalkan 4 bayi dirumah.
Dan acaranya bahkan belum selesai sekarang tapi Yeonjun bersembunyi agar bisa pulang, handphonenya lowbat dia lupa membawa powerbank dan mau mencharger di mobil juga ternyata gak ada kabelnya maka dari itu dia gak mengabarkan istrinya itu.
"Ada ceweknya gak?" tanya Soobin lagi membuat Yeonjun menganggukan kepalanya.
Soobin menoleh kearah lain lagi, istrinya kenapa coba? Sudah dibilang gak mungkin dia suka sama cewek, lagipula disana ada beberapa karyawan cewek yaitu tantenya dan beberapa cewek lainnya.
Dan mereka sudah menikah ok, sudah menikah.
"Cuma kak Eunseo kok lalu beberapa karyawan cewek yang sudah menikah juga, kenapa? Cemburu?" jawab Yeonjun lalu berjalan kearah istrinya yang masih mengunyah cookiesnya itu.
Suasananya menjadi sunyi sekali cuma ada suara televisi yang menyala karena Soobin gak bisa tidur, lagipula dia menunggu suaminya dulu.
"Gak ya, adek gak cemburu," ucap Soobin tapi merentangkan tangannya minta dipeluk sama suaminya itu.
Yeonjun langsung segera memeluk istrinya ketika sudah sampai dihadapan Soobin itu.
"Adek ngapain aja hari ini, hm?" tanya Yeonjun sambil mencium pipi istrinya itu berulang kali.
Demi apapun pipi Soobin tambah chubby aja saat ini, tapi lesung pipinya masih terlihat kok, iya masih terlihat tapi gak seperti dulu.
"Gak ngapa-ngapain," jawab Soobin singkat masih memeluk suaminya itu.
"Tapi Junsoo kembali berantem lagi, alasannya masih sama katanya Sooyeon diejek sama temannya," adu Soobin yang terlihat kesal karena muka anaknya terluka lagi.
Padahal masih kecil dapat tenaga darimana coba tuh dua bocah, tapi kata guru anaknya itu temannya lebih parah sih terlukanya.
Sooyeon jadi malas pergi ke tknya, padahal Soobin selalu bilang bisa saja mereka cuma iri sama Sooyeon, bukan Sooyeonnya jelek.
Ah sebenarnya mengejeknya itu bukan ke fisik tapi ke sifat, tau sendiri jika Sooyeon itu orangnya sedikit nakal dan jahil bukan? Lalu jangan lupakan mulutnya yang sedikit pedas itu.
Seperti mulutnya si Renjun, tuh orang ngajarin apaan ke anaknya coba?
"Pas anak-anak disuruh nyanyi ke depan, eh suara anak itu terdengar tidak bagus, lalu Sooyeon langsung bilang suaramu jelek, berhenti menyanyi," jelas Soobin membuat Yeonjun mau tertawa saja sumpah itu sifat siapa coba?
Mereka berdua sepertinya tidak memiliki sifat itu, lalu anaknya nurun sifat dari siapa coba?
Ok, mereka punya dua orang yang mulutnya pedas, pertama, si pacarnya Beomgyu, alias Taehyun, mulutnya pedas banget sih.
Kedua, sahabatnya Soobin siapa lagi kalau bukan Renjun, tuh orangkan mulutnya pedas banget.
Lalu dua-duanya dekat semua dengan anaknya, ok Sooyeon nular sifat mulut pedas dari mereka.
"Terus apa hubungannya sama Junsoo?" tanya Yeonjun sambil melepaskan pelukannya itu lalu duduk di sebelah Soobin.
Soobin menawarkan cookiesnya ke arah suaminya itu dan langsung ditolak oleh Yeonjun.
"Kakak gak mau makan cookies buatanku?" tanya Soobin dengan mata berbinar membuat Yeonjun langsung mengambil cookies di dalam toples itu.
Soobin langsung tersenyum senang, Yeonjun cuma bisa ikut tersenyum kikuk.
"Adek gak terlalu paham sih, yang jelas mereka langsung mengejek Sooyeon dengan kata jahat, manja, dll, lalu dia menangis, makanya Junsoo langsung mengajak berantem orang yang mengejek adiknya," lanjut Soobin sambil menjelaskan masalah anaknya itu.
Dia kagum dengan anaknya itu, "Bukankah Junsoo keren? Bisa menjaga adiknya dengan baik."
Yeonjun cuma tersenyum kecil saat mendengar ucapan istrinya itu.
Padahal dari sudut manapun yang salah itu Sooyeon dan Junsoo, mana ada kerennya sama sekali, batin Yeonjun sambil memakan cookiesnya itu, dia tidak mau berbicara langsung karena istrinya pasti akan ngambek kepadanya.
"Muka kakak kok gitu? Cookiesnya gak enak ya? Apa gosong ya? Tapi perasaan adek gak deh," tanya Soobin sambil memperhatikan suaminya itu dan Yeonjun langsung menggelengkan kepalanya.
"Gak kok ini enak, kapan-kapan kita buat pie apel, bukankah kamu ingin kemarin?" jawab Yeonjun sambil mengajak istrinya itu membuat Soobin langsung menganggukkan kepalanya.
Ya dia mau aja sih kalau diajak masak gitu, ah salah dia mau mengajak suaminya battle gitu.
"Gimana kalau buatnya sendiri-sendiri aja," ucap Soobin membuat Yeonjun segera menoleh lalu tersenyum miring ke istrinya itu.
Dia sedang ditantang?
"Gak masalah, besok weekend, jadi siangnya ayo kita pergi beli bahannya dulu nanti, lalu sorenya masak."
Soobin bingung mendengar ucapan suaminya itu, lho mengapa gak pagi aja beli bahannya?
"Kenapa gak pagi aja?" tanya Soobin sambil menatap suaminya yang mulai tersenyum aneh itu.
Ah sial, kayaknya dia bakalan habis sama suaminya sebentar lagi.
"Adek taukan maksud kakak?"
Mau tak mau Soobin menganggukan kepalanya lalu bibirnya langsung dicium oleh suaminya itu membuat Soobin langsung membalas ciuman dari Yeonjun itu.
Lalu suami melepaskan pangutan mereka.
"Lanjut dikamar aja, bahaya kalau disini," ajak Yeonjun sambil menarik tangan Soobin yang mengikutinya dari belakang.
Soalnya bisa gawat kalau Junsoo ataupun Sooyeon terbangun.
Tbc.
Skip ae, skip skip, lagi puasa, hehehe.
Maaf ya, nanti aja ncnya, kapan-kapan, lagian gak mood nulisnya.
Oh iya maaf ya lama updatenya, lagipula book ini partnya gak sebanyak Mate kok.
Jadi, semangat puasanya hehehe.
Semoga suka, vote dan komen jangan lupa.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Salam,
Anaknya Taekook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria -yeonbin✔
FanfictionBook II/Sequel - Mate. Sekarang bukan tentang Soobin yang dijodohin oleh orang tuanya, tapi sekarang adalah tentang keluarganya bersama Yeonjun, suaminya. ➡️19.03.20 11.06.20⬅️ ©2020