Hai.
Maaf lama update, karena aku sudah lupa alur, lagipula bingung, keluarga ini sudah happy banget soalnya:)
Kan susah nulisnya, kalo sama terus nanti disangka kayak gak ada ide lain aja:)
Ok, lanjut, btw aku cepatin tahunnya, ya.
Dan ya, ini last part, karena aku sudah bingung nulis apalagi disini.
Ide cerita ini di otakku mungkin cuma tersisa 5% lagi.
***
Satu tahun kemudian.Soobin berjalan sambil mengandeng tangan anaknya itu sambil masuk ke sekolah dasar di hadapannya itu.
Anaknya baru saja lulus dari tk, sekarang dia akan mendaftarkan anaknya itu ke SD.
Semoga saja dia gak akan berantem disini, Soobin muak kena ceramah oleh guru anaknya itu, keras kepala sekali, dibilang gak boleh berantem masih aja.
Tapi berantemnya bukan karena Sooyeon lagi, entah kenapa anak perempuannya itu sudah tidak lagi bermulut pedas, masih sih, tapi gak terlalu lagi aja.
Pas di tanya katanya kalau dia masih begitu, gak ada lagi yang belain dia, soalnya kakaknya sudah tamat.
Itu anak siapa sih? Enggan menjawab, tapi itu anak dia sama suaminya.
Sebenarnya dia sudah mendaftarkan secara online anaknya itu namun tetap saja disuruh datang kesini untuk mengambil seragamnya.
Ini sekolahan Soobin dulu, ada guru yang pernah mengajar Soobin, gurunya kaget soalnya Soobin masih muda banget tapi anaknya sudah mau masuk SD.
Ah iya sih, teman-temannya aja bahkan baru punya anak sekarang.
"Mommy, kok ramai sih?" tanya Junsoo yang agak risih dengan keramaian itu.
Tolong sifat menyendiri Soobin jangan diambil oleh Junsoo, anaknya itu harus aktif seperti daddynya aja.
"Kan banyak orang yang datang untuk mengambil seragam, sayang," jawab Soobin masih dengan mengenggam tangan anaknya itu.
Orang-orang banyak yang memperhatikan dirinya, Soobin menjadi malu sendiri.
Dia berasa jadi artis aja, kenapa pada ngelihatin dia semua coba?
"Nahkan, Junsoo mau pulang aja," rengek anaknya itu membuat Soobin menggelengkan kepalanya.
Tujuannya kesini aja belum tercapai sudah diajak pulang aja.
Untung aja Sooyeon dan Yeonsoo ada di rumah bundanya itu jadi dia gak terlalu pusing saat ini.
Jika mereka ikut, mungkin Soobin sudah pusing disini.
"Ambil seragam dulu, baru pulang, ok?"
Junsoo menganggukkan kepalanya lalu menatap kearah beberapa siswa yang seumuran dengan dirinya itu.
Kebanyakan yang melihatnya itu anak perempuan, sudah jelas itu mah, lagipula Junsoo itu emang mukanya ganteng sekali seperti daddynya.
Sedangkan muka Sooyeon dan Yeonsoo cenderung nurun dari Soobin.
Junsoo menatap mereka dengan malas namun mereka malah terlihat senang.
Soobin yang memperhatikan hal itu cuma bisa diam, hei ini anak siapa sih?
Masih kecil sudah genit banget, ah entah sih, anaknya salah apa enggak, yang jelas kenapa bocah-bocah itu senang sekali melihat anaknya itu.
Anaknya disini bukan berantem tapi tebar pesona, Soobin yakin dengan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria -yeonbin✔
FanfictionBook II/Sequel - Mate. Sekarang bukan tentang Soobin yang dijodohin oleh orang tuanya, tapi sekarang adalah tentang keluarganya bersama Yeonjun, suaminya. ➡️19.03.20 11.06.20⬅️ ©2020