Seperti biasanya Lia datang pagi tetapi hari ini berbeda dengan hari sebelumnya.Hari ini Lia tidak sarapan yang membuat wajah lia terlihat pucat.Tiba-tiba Sintia datang dan berhenti di tempat duduk Lia.
"Li lo pucet banget belum sarapan ya" tanya sintia khawatir.
"Ya gue belum sarapan dari tadi malem nggak mood soalnya" jawab lia.
"Mau gue anter ke kantin nggak?" Sintia semakin khawatir.
"Nggak usah" ucap Lia.
Detik berganti menit , menit berganti jam. Ruang kelas Xl ipa2 mulai berisikan para siswa siswinya.
Tiba tiba datang seorang guru dan menanyakan sesuatu.
"Heh, tumben banget si guru BK datang ke sini emang ada anak bandel di kelas kita" Fika menanyakan kepada Lia.
"Entah" jawab Lia singkat.
"Lia kesini kamu," Bu Dewi meminta Lia menghampirinya.
( Ya, Lia sangat di kenal dengan kepandaiannya dan sikap sopan santunnya kepada guru sehingga tidak heran jika para guru mengenal Lia ).
Liapun menghampiri Bu Dewi
"Iya ada apa Bu, ada yang bisa saya bantu" ucap Lia karena merasa tidak ada masalah dengan Bu Dewi,"
Akmal, sudah datang belum" tanya Bu Dewi kepada Lia."Udah Bu, lagi ke kantin. Bentar lagi juga ke kelas soalnya udah dari tadi perginya" penjelasan Lia.
"Maaf Bu, itu orangnya ada di belakang ibu" Lia melihat kehadiran Akmal.
Seketika Bu Dewi berbalik dan mendapati Akmal ada di belakangnya.
"Pagi Bu Dewi yang cantiknya natural" Akmal mengungkapkan perkataan itu dengan senyum yang sangat manis
"Mana tugas kamu yang ibu tadi berikan" Bu Dewi meminta hasil pekerjaan akmal.
"Bentar Bu saya ambil dulu" Akmal menuju ke tempat duduknya dan mengambil selembar kertas.
"Ini Bu, tugas yang ibu berikan di kerjakan oleh akmal ganteng dan sesuai dengan perintah ibu" ucap Akmal dengan mantap.
Bu Dewi langsung terkejut akan hasil pekerjaan Akmal.
"Akmal kok ini tulisannya cuman
Saya berjanji tidak akan nakal lagi 100×" Bu Dewi menepuk jidatnya.
"Kan sesuai perintah ibu" ucap Akmal dengan enteng."Akmal kamu gimana sih katanya juara olimpiade matematika di Yogyakarta kok bego banget sih gini aja nggak ngerti pake di bawahnya ada tulisan
Eh nggak jadi janji deh kalo nggak di tepatin takut dosa" penjelasan Bu Dewi atas hasil pekerjaan Akmal."Wah gue punya saingan nih" Lia berkata dalam hati.
( Lia adalah salah satu murid yang sering mewakili sekolahnya untuk mengikuti olimpiade matematika , sama seperti Akmal Lia juga sering menjadi juara olimpiade matematika ).
"Tapi benerkan kalo nggak di tepatin tu dosa Bu" Akmal mengucapkan dengan wajah tidak berdosa sedikitpun.
"Nih anak kalo bukan anak dari donatur sekolah ini udah gue hukum lebih berat dari ini" batin Bu Dewi berbicara.
Bu Dewi melangkahkan kakinya untuk pergi dari ruang kelas itu dan mengabaikan perkataan Akmal.
"Ngapain lo liat-liat gue gorila" Akmal berkata demikian kepada Lia
"Ngapain juga gue liatin burung beo" Lia melangkan kaki menuju tempat duduknya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
AKMALIA
Teen FictionSeorang pria yang bertubuh tinggi, pintar, dan tampan tentunya yang bernama Akmal Atharrayhan (panggil saja Akmal) bertemu dengan seorang gadis yang cantik nan pinter Bernama Athalia Rahmatiani (panggil saja Lia). Di pertemukan di depan gerbang SMA...