"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Akmal seraya memasuki rumahnya
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap seorang wanita yang lebih tua dari Akmal.
Akmal lalu mencium punggung tangan milik perempuan tersebut.
"Gimana lari paginya?" Ucap wanita itu .
"Alhamdulillah lancar tan" jawab Akmal.
Yah, wanita yang sedang berbicara dengan akmal ialah Zara tantenya yang merawat Akmal dari ia kecil hingga ia mengikuti kakaknya yaitu ibu Akmal untuk pindah agar tetap bisa menjaga Akmal. Zara takut jika ia tidak ikut pindah Akmal akan ikut pergaulan bebas dan bisa merusak masa depannya nanti. Sayang sekali bukan jika seorang Akmal yang terkenal dengan kecerdasannya berubah hanya karena kurangnya kasih sayang dari orang tuanya itulah gunanya Zara di sini. Ia akan merawat Akmal layaknya putranya sendiri terlebih ia belum mempunyai anak tetapi ia sudah mempunyai suami namun belum juga di karunia seorang buah hati.
"Ya udah istirahat dulu sana" Tante Zahra seraya tersenyum
Tiba-tiba suara deru kendaraan memasuki rumah Akmal. Akmal hafal sekali bunyi kendaraan itu yang tak lain adalah mobil dari orang tuanya
"Assalamualaikum" ucap wanita baruh baya dan di belakangnya terdapat seorang pria yang tak lain adalah suaminya
"Waalaikumsalam" Zara dan Akmal menjawab secara serempak.
"Akmal. Apa kabar sayang?" ucap wanita itu sedangkan sang suami langsung mendudukkan bokongnya di sofa ruang tamunya. Ya mereka berdua sangat sibuk bahkan jarang pulang ke rumah. Mereka sering sekali menginap di apartemen yang jaraknya sangat dekat dengan perusahaan mereka. Alasannya karena mereka tidak ingin telat masuk kantor terlebih mereka sering pulang malam karena mengurus berbagai hal dan itu tidak menutup kemungkinan bahasa mereka akan tidur sangat nyenyak dan membuat mereka terlambat masuk kantor. Maka dari itu orang tua Akmal memilih tinggal di apartemen dan rumah yang berdiri sangat megah itu hanya berisikan Akmal ,tante Zara, om Anton ( suami Tante zara ), bibi, pak satpam, dan pak supir.
"Kabar Akmal baik kok. Selama ada Tante zara sama om Anton, Akmal akan baik-baik saja kan mereka perhatian sama Akmal ketimbang sama orang tua Akmal sendiri" Akmal mengucapkannya seraya tersenyum miring menyindir kedua orang tuanya
Amira Nurmaulina–mamanya akmal. Seorang wanita karir yang sangat sukses dan namanya tersebar luas ke seluruh Indonesia karena ketangguhannya dan caranya mengurus suatu pekerjaan. Perusahaannya pun terletak di berbagai kota dan terdapat dua perusahaan yang paling besar terletak di Jakarta. Tempat akmal dan keluarganya sekarang tinggal. Satu di pimpin oleh Amira dan satunya di pimpin oleh suaminya. Mereka mendirikan perusahaan itu secara berdua
Farhan Firmansyah–papanya Akmal. Juga pengusaha yang sukses seperti istrinya
Mungkin bagi orang lain keluarga farhan terlihat sangat bahagia dari orang tuanya yang sangat terkenal dan juga anaknya yang pintar. Tapi lain jika mereka mendengar sebuah kejadian yang dimana akan merusak nama baik Farhan juga Amira.
"Bisa tidak kamu jangan membanding-bandingkan kami" ucap papanya yang bosen mendengar perkataan putranya yang dari tahun ke tahun tidak pernah berubah.
Akmal sedikit terkekeh dengan apa yang baru saja papanya ucapkan. "Bagaimana Akmal tidak membanding-bandingkan kalian. Kan yang selalu ada buat Akmal itu Tante zara dan om Anton bahkan di detik-detik akmal hampir ke hilangan nyawa Akmal. Kejadian tiga tahun lalu gak pernah Akmal lupain".
Zara hanya bisa diam melihat perdebatan keluarga kecil itu. Jujur, Zahra mengerti akan perasaan akmal dan ini bukan salah akmal ini salah kedua orang tuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
AKMALIA
Teen FictionSeorang pria yang bertubuh tinggi, pintar, dan tampan tentunya yang bernama Akmal Atharrayhan (panggil saja Akmal) bertemu dengan seorang gadis yang cantik nan pinter Bernama Athalia Rahmatiani (panggil saja Lia). Di pertemukan di depan gerbang SMA...