"Nih minum pasti haus kan lo" ucap gadis yang memberi pria itu air minum.
"Tau aja lo gorila" ujar pria itu sambil mengambil air minum yang di sodorkan gadis itu.
Oke sampe sini udah paham kan siapa orangnya? Siapa lagi coba yang di panggil gorila kalo bukan Lia dan pastinya pria yang memanggilnya gorila itu adalah Akmal.
Lia ikut duduk di sebelah Akmal. Akmal yang menyadari tidak ada percakapan di antara mereka, akhirnya mulai bicara.
"Gimana ulangannya?lancar?" Tanyanya pada Lia.
"Alhamdulillah lancar" jawab Lia yang tadinya memandang ke arah depan dan sekarang menengok ke arah Akmal.
"Bagus deh kalo gitu" kata Akmal sambil tersenyum manis.
"Emm...gue kayaknya nanti pulang sekolah langsung ke ruangan pak Wandi aja deh. Mau minta izin ulangan susulan itupun kalo boleh" ujar Akmal yang didengarkan dengan baik oleh Lia.
"Ga usah" ucap Lia yang membuat lipatan kecil mulai ada di dahi Akmal. "lah kok gitu" ucapnya.
"Udah di kerjain sama gue" terang Lia yang membuat Akmal seketika bingung.
"Kok bisa?" Tanya Akmal.
"Ya biasalah, Lia gitu loh" ucap Lia dengan bangganya.
Akmal terkekeh atas ucapan Lia tadi
"Anak pinter" Akmal mengacak-acak puncak kepala Lia.
Deg !
Seketika hati Lia merasa berpacu lebih cepat atas tindakan Akmal tadi .
"Eh anjir kok gue deg-degan ya" batin Lia
"Eh yang baca bantuin gue dong"
"Author bantuin gue dong"
( Males ah )
Lia langsung menepis tangan Akmal yang membuat Akmal terheran-heran.
"Kenapa?" Ujar Akmal.
"Nanti rambut gue berantakan" jawab Lia asal. Yakali Lia jawab deg-degan Akmal memperlakukannya seperti itu.
Akmal hanya ber'o' ria saja.
"Eh btw kok lo mau ngerjain punya gue?" heran Akmal pada Lia .
Lia langsung menegangkan tubuhnya .
"Aduh gue harus jawab apa nih. Gue juga ga tau kenapa gue ngerjain soal punya si beo" batinnya.
Akmal mengernyitkan dahinya karena Lia tidak menjawab pertanyaan tadi. Seketika Akmal menyunggingkan bibirnya membuat seulas senyum yang terkesan sinis.
"Lo peduli ya sama gue?" Tanyanya pada Lia yang masih diam tidak mengucapkan apapun.
Lia yang merasa posisinya di desak oleh Akmal mulai angkat bicara. Jangan sampai si beo itu berfikiran yang tidak-tidak tentangnya. "gue cuma….cuma kasian aja terhadap orang lain i-iya cuma kasian " ucapnya kikuk.
Rasanya Akmal ingin tertawa saja atas apa yang di ucapkan Lia tadi. 'kasian' yang bener aja masa alasannya itu kalo ia kasian terhadap orang lain sekalian saja orang yang tidak masuk hari ini di kelasnya soalnya juga di kerjakan saja sama Lia kenapa Lia hanya mengisikan soal Akmal saja kalo pada dasarnya Lia hanya kasian.
"Dasar gorila, gengsinya tingkat akut" ujar Akmal dalam hati.
Lalu Lia mulai berdiri dan melangkahkan kakinya menuju keluar lapangan.
"Mau kemana?" Tanya akmal yang sanggup di dengar Lia.
"Kelas" jawab Lia sambil membalikkan badannya menghadap Akmal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKMALIA
Teen FictionSeorang pria yang bertubuh tinggi, pintar, dan tampan tentunya yang bernama Akmal Atharrayhan (panggil saja Akmal) bertemu dengan seorang gadis yang cantik nan pinter Bernama Athalia Rahmatiani (panggil saja Lia). Di pertemukan di depan gerbang SMA...