6.Lari Pagi

149 56 89
                                    

Hari ini, ialah surga duniawi untuk para remaja. Seorang gadis tertidur pulas setelah menunaikan sholat subuh. Ia memutuskan untuk mengisi hari liburnya dengan rebahan. Gadis itu merasa kerongkongannya kering. Akhirnya ia turun ke bawah untuk mengambil minuman karena dapur letaknya di bawah dan kamarnya letaknya di atas. ketika hendak menuju dapur ia menatap ruang tamu yang letaknya tak jauh, dari dapur. Ia menangkap sosok yang sangat ia kenal.

''akmal !ngapain dia pagi - pagi ke sini''batin gadis itu.

Tiba-tiba saja bundanya memanggil .

"Nah kebetulan banget udah bangun kamu kesini deh ada Akmal nih" panggilnya.

Dengan sangat malas ia menghampiri kedua orang tersebut.

Akmal memandang Lia. Ia meneliti penampilan Lia dari bawah sampai atas.Berantakan. ia menarik kesimpulan demikian. Rambutnya berantakan dan sedang memakai baju piama dengan lengan panjang berwarna pink bermotifkan 'micky mouse'. Akmal berusaha tidak tertawa karena merasa tidak enak pada bunda Lia. Lia yang melihat wajah Akmal yang seperti itu semakin kesal kepada akmal.

"Ngapain sih Lo kesini ganggu tau gak" ucap Lia masih sedang dalam posisi berdiri.

"Ngajak Lo lari pagi biar hidup Lo gak cuma rebahan melulu"

"Udah pulang aja sana gue gak mau di ganggu , gue mau tidur"

Bunda Lia sangat bosan melihat kedua manusia itu terus bertengkar ketika bertemu. Akhirnya bunda Lia pun angkat bicara

"Udah Lia kamu ikut lari pagi bareng Akmal aja. Bunda nggak pernah liat kamu olahraga deh. Lagi pula banyak orang yang seusia kamu itu sibuk mengurus tubuhnya agar tetap ideal lah kamu makan terus tidur gitu aja terus tiap hari Minggu apa kamu gak takut gendut" ceramahnya.

"Gendut kok di takutin si Bun, takut tu sama sang pencipta" Lia membalas ceramah singkat bundanya.

"Tenang aja Tante, sekalipun Lia gendut Akmal bakal tetep suka kok" Akmal tersenyum lebar setelah mengatakan itu. Bunda liapun tersenyum mendengar perkataan Akmal

"Udah deh Lia, kamu lari pagi aja sama Akmal titik nggak pake koma" setelah itu bunda Lia kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya tanpa ingin mendengarkan perkataan Lia.

Lia menghembuskan nafasnya dengan kasar. Iapun naik ke tangga menuju kamarnya.

"Mau kemana lo" Akmal berdiri dari tempat duduknya.

"Mau mandi dulu emang Lo mau mencium bau badan gue yang busuk ini" Lia mengatakannya dengan jutek dan meneruskan langkahnya. Akmal hanya terkekeh kecil melihat tingkah Lia

Setelah Lia selesai mandi ia berpamitan kepada Budanya. Ayahnya masih tidur mengingat waktu ini masih begitu pagi dan merupakan hari libur. Akmal dan Liapun segera melakukan kegiatan lari pagi mengelilingi kompleks.

*********************

Akmal melihat wajah Lia yang terlihat sangat bosan dengan kegiatan yang mereka lakukan pagi ini. Akmalpun mempunyai ide agar Lia bersemangat lari pagi bersamanya.

"Woy" Akmal menyenggol tangan Lia
"Apaan" tanya Lia malas
"gimana kalo kita adu lari. Siapa yang kalah bakal bawa makanan ke sekolah buat yang menang. Gimana berani gak lo"

Lia mencerna baik-baik perkataan Akmal. Lia tidak yakin kalau dirinya akan menang mengingat ia yang jarang lari pagi. Tapi gengsi dong jika ia menolak tawaran Akmal. Akmal pasti akan mengecapnya sebagai pengecut. Akhirnya Lia memutuskan untuk menerima tawaran Akmal

"Oke" Lia menjawab dengan mantap tapi di hatinya masih gelisah

Mereka mulai berlari.Akmal berada di depan Lia.Sungguh , saat ini Lia sangat lelah , capek , dan pegal.nafasnyapun ngos-ngosan. Keringatnya bercucuran.Lia memutar otaknya. Ia harus menang.Akhirnya sebuah ide terlintas di kepalanya.Ia menjatuhkan tubuhnya ke aspal.

"Aw" teriaknya sambil melihat ke arah depan berharap Akmal melihat aksinya.

Seketika Akmal menghentikan langkahnya. Ia berbalik badan dan menghampiri Lia yang berada di belakangnya.

"Lo nggak papa?" Akmal meneliti keadaan Lia. Tak lama kemudian akmal berjongkok. Ini kesempatan buat Lia untuk mengalahkan Akmal. Liapun berdiri dan berlari sekuat tenaga

"Inget woy. Yang kalah bawa makan ke sekolah" teriak Lia

Akmal masih berjongkok.Ia tersenyum simpul karena merasa tercurangi lalu menatap Lia yang berada lumayan jauh di depannya.

"Blek" Lia menjulurkan lidahnya sambil membalikkan badannya dan berlari mundur.

GUBRAK!!!

Karena berlari mundur, Lia tidak melihat kalau di depannya ada sebuah lubang. Alhasil bokongnya mendarat keras ke aspal.

Tebak apa reaksi Akmal ? Akmal hanya berjalan melewati Lia sambil tersenyum miring.

Lia meringis kesakitan "beo! Tolongin gue" ia terpaksa meminta bantuan Akmal.

Tapi, Akmal malah berlari dan meninggalkannya. Lalu Lia teringat akan perkataan bundanya : kepercayaan itu seperti kaca , jika retak dan di perbaiki tidak akan sama lagi.sama seperti jika kita ketahuan bohong maka akan sulit untuk dipercaya lagi.Lia berusaha bangkit dan berdiri tapi kakinya terasa sakit.

"Makannya jangan suka boong" ucap seorang laki-laki yang berada di belakangnya.

Lia segera menengok dan mendapati Akmal yang berada di belakangnya.

"Mana yang sakit?" Tanya akmal.

"Kaki yang kanan" Lia menunjuk kaki yang kananya.

Akmal mulai membuka sepatu juga kaos kaki Lia."ck" Akmal berdecak. "Kesleo ini. Kebanyakan gaya sih" lanjutnya

Lia hanya memanyunkan bibirnya

"Sakiiit.." ucap Lia dengan lirih.

"Dimana-mana kalo jatuh ya sakit. Gak usah bilang juga gue udah tau"

Lia semakin kesal melihat sikap Akmal. Terkadang Lia heran. Mengapa Akmal sikapnya selalu berubah-ubah. Kadang perhatian kadang cuek.

Akmal membungkukkan badannya. Lia mengerutkan keningnya.

"Ngapain?" Lia masih bingung dengan sikap Akmal.

"Kaki lo sakit kan. Ya udah gue gendong" ucap Akmal.

Dengan terpaksa Lia menuriti perintah Akmal. Karena dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.karena kakinya memang benar-benar sakit. Di sela-sela perjalanan menuju pulang Akmal memulai obrolan dengan Lia.

"Kok lo berat ya" kata akmal

"Masa sih? Berat badan gue cuma 48 kg. Malah kemarin di timbang turun 2 kg"

"Kayaknya ini kebanyakan boong deh, jadinya berat" ucap Akmal

Lia mendengus kesal. Tapi mau bagaimana lagi, Lia sudah berbohong kepada Akmal. Jadi yang Lia bisa lakukan sekarang hanya diam dan merutuki kesalahannya.

Sesampainya di rumah Lia, Akmal menurunkan Lia dari pundaknya.

"Gue pamit dulu ya, nitip salam buat bunda lo. Terus jangan lupa perjanjian kita. Besok Lo harus bawa" Akmal lalu masuk ke dalam mobilnya yang terparkir di rumah Lia dan mulai menjalankan mobilnya.

Lia hanya meratapi mobil akmal yang kian menjauh dari rumahnya. Seulas senyum terlukis di wajah Lia

TBC....

HAI GUYS GIMANA PART INI ???

SEMOGA KALIAN SUKA YA

PENCET GAMBAR ★ DI BAWAH YA

BYE...........
❤️❤️❤️❤️❤️

AKMALIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang