Di sepanjang perjalan pulang Akmal hanya diam dan liapun sama. Di pikiran Lia bertanya-tanya mengapa akmal begitu sopan terhadap tantenya sedangkan pada mamanya kebalikannya. Lia ingin menanyakan hal itu tapi ia merasa tidak enak terlebih Lia bukan siapa-siapanya Akmal menjadikannya lebih tidak berhak menanyakan itu.
"Pasti lo lagi mikirin tingkah gue tadi ya" Akmal mulai membuka suara.
Lia melototkan matanya. Mengapa Akmal tau? Lia berusaha bersikap biasa saja. Menetralkan mimik wajahnya agar Akmal tidak menebak-nebak lagi.
"Gue punya alasan tertentu kenapa gue berbuat kaya tadi " jelas Akmal lagi.
"Apa itu alasannya" kalimat itu keluar begitu saja dari mulut Lia. Entahlah mengapa Lia ingin mengetahui lebih banyak tentang pria yang akhir-akhir ini sering bersamanya.
Akmal mulai terkekeh kecil. Rupanya Lia ingin mengetahui lebih banyak tentangnya. Iapun mulai bersuara lagi "kenapa lo pengen tau".
"Ya….pengen tau aja" jawab Lia sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Jadi gini…." Akmal memulai penjelasannya
Flassback on
Tiga tahun yang lalu, Akmal mendapatkan juara 1 olimpiade matematika se-provinsi. Ia begitu senang. Di tambah lagi ia mendapatkan medali emas atas kemenangan di kejuaraan pencak silat se-Indonesia.ia memberikan kabar itu kepada kedua orang tuanya dan meminta kedua orang tuanya untuk hadir dalam penerimaan penghargaan itu. Ia bisa saja meminta pada Tante yaitu Tante zara agar hadir. Tetapi untuk kali ini ia menginginkan kedua orangtuanya yang hadir.
Karena dari dulu sampe sekarang tantenya yang selalu menemaninya. Dari mulai mengambil rapot, acara perkumpulan para wali murid, dan lain sebagainya selalu saja yang datang Tante. Untuk kali ini ia menginginkan kedua orang tuanya.
awalnya orang tuanya menolak biasa alasannya karena pekerjaan tetapi Akmal terus memaksa dan alhasil orang tua Akmal mengiyakannya. Akmal di suruh kedua orang tuanya agar berangkat terlebih dahulu diantar supirnya tetapi Akmal menolak dan memilih menggunakan motornya dan orang tua Akmal akan menyusul ke selolahannya.
Akmal mengikuti perintah itu karena ia yakin kalau orang tuanya pasti hadir. Akmalpun sudah sampai di sekolahnya. Sekolahnya ramai, dipadati dengan para siswa siswi juga orang tua mereka masing-masing karena hari ini bukan hanya Akmal saja yang mendapatkan penghargaan tetapi juga murid-murid lain yang mengikuti kejuaraan di berbagai bidang.
acara pembagian penghargaanpun sudah dimulai. Akmal mulai cemas karena orang tuanya tidak kunjung datang. Ia menengok kekanan dan kekiri tetapi tak kunjung menangkap sosok yang di carinya. Akhirnya nama Akmal di sebut juga. Akmal bingung cuma dia sendiri yang tidak di dampingi orang tuanya.
Tiba-tiba ada sebuah tangan yang memegang bahu Akmal. Akmal menengok dan mendapati sosok perempuan yang sangat berjasa pada hidupnya selama ini. Siapa lagi kalau bukan Tante zara. Tante zara menggandeng tangan Akmal dan menuju panggung. Akmal terseyum.ia bernapas lega karena walaupun Akmal sudah meminta agar Tante zara tidak hadir tetapi ia tetap hadir. Mungkin Tante zara memiliki firasat yang tidak enak pada Akmal juga kedua orang tua Akmal.
Akmalpun menerima beberapa sertifikat, piala, juga medalinya. Setelah Akmal mendapatkan apa yang ia pastas dapatkan juga hasil kerja kerasnya selama ini. Iapun turun dari panggung dan menuju tempat tadi ia berdiri menunggu kedua orang tuanya tadi.
Akmal pamit kepada tentenya , ia ingin pulang dulu. Ia menitipkan pialanya , medali, juga sertifikatnya kepada Tante zara. Lalu Akmal bergegas menuju motornya. Tante zara merasa khawatir karena ia melihat Akmal mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata .
KAMU SEDANG MEMBACA
AKMALIA
Teen FictionSeorang pria yang bertubuh tinggi, pintar, dan tampan tentunya yang bernama Akmal Atharrayhan (panggil saja Akmal) bertemu dengan seorang gadis yang cantik nan pinter Bernama Athalia Rahmatiani (panggil saja Lia). Di pertemukan di depan gerbang SMA...