Seungwoo menatap anak laki-laki yang berdecak pinggang di depan rumah Jennie membuat Seungwoo mengerjap matanya.
“Sedang apa kau ?” Jennie muncul dari dalam menyapa anak itu yang menunjuk Seungwoo dengan dagunya membuat Jennie menatap dan tersenyum kecil.
“Masuk sana, sarapan, besok kau baru sekolah.”
“Kenapa aku harus di masukan ke sekolah Sihyeon ? Tidak ada sekolah lain ?” Tanya anak itu membuat Jennie yang sudah memakai sepatu nya menatap anak itu kesal.
Memangnya yang mengatur sekolahnya itu Jennie ? Jennie hanya diminta menjaga Junkyu selama sekolah karena sejak tingkat satu menengah atas Junkyu sudah mendapatkan cap jelek sekali.
“kau tinggal berangkat saja, tidak usah protes.” Junkyu menelan ludahnya pelan menatap Jennie yang berjalan menjauh rumah.
Junkyu mencebikkan bibir nya pelan lalu menuntup pintu rumahnya pelan.
Sudah dua hari Junkyu menetap di rumah Jennie karena permintaan ibu Junkyu, karena ibunya tidak bisa memantau anak laki-laki nya yang sedang masa pertumbuhan.
Jadilah ibu Junkyu meminta bantuan Jennie, berbeda dengan orang tua Sihyeon yang meninggalkan Sihyeon begitu saja dirumah ibu Jennie.
Membuat Jennie iba dan mengurus Sihyeon dari kecil sampai saat ini, bahkan orangtua Sihyeon tidak pernah memunculkan dirinya.
“anak itu siapa ?” Jennie menarik nafasnya saat Seungwoo mulai menjalankan mobilnya setelah memakaikan sabuk pengaman pada Jennie.
Hubungan mereka semakin intens tapi Jennie belum memperjelas, ingin menjalin hubungan seperti apa ? Teman kah atau lebih.
“Nanti malam mau makan di luar apa bagaimana ?” Jennie menoleh kearah Seungwoo yang menjalankan mobilnya dengan tenang.
“Dirumah saja, aku bisa memasak kok.” Jawab Jennie membuat Seungwoo mengangguk pelan.
Karena sekarang ada Junkyu yang tidak bisa di beritahu dengan kalimat-kalimat halus, ia harus di cerca dengan kalimat kasar baru mengerti, begitu kata ibu Junkyu yang membuat Jennie mendelik.
Karena ibu Junkyu tahu sekali jika Jennie tegas menjurus galak ia menyerahkan urusan Junkyu pada Jennie, mungkin sesekali membantu Jennie membayar kuliah atau membayar sewa rumah yang menjadi tempat mereka tinggal.
Karena itu bukan rumah Jennie, ia masih sewa di bantu ibunya dan kumpulan uang jajan dirinya dan Sihyeon yang sebenarnya ia yang berikan.
“Anak itu, Junkyu ?” tanya Seungwoo membuat Jennie yang tengah melamun menoleh bingung kearah Seungwoo.
“Jen ? Melamun ??” Jennie mengerjap matanya lalu menarik nafasnya panjang.
Jennie tersenyum kecil lalu mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
Fanfiction🔞Everyday Everynight Everywhere With You🔞 "Cinta bisa datang kapan saja tanpa kalian tahu pada siapa akan jatuh cinta dan mabuk olehnya"