_________
[ END ]
[Disarankan menggunakan data, banyak visualisasi di beberapa part untuk menunjang alur cerita.]
"Hai Jiya, ini Jeon. Bagaimana rasanya bertemu dengan ku? Kita akan menentang dunia dan sang waktu."
Jeon Jungkook, seorang Pria yang...
"Aku akan mencoba untuk melupakan mu, meski aku tau itu akan terasa menyakitkan."
. . . . .
Sudah satu minggu berlalu sejak kematian Park Jimin. Banyak yang berharap tentang kehidupan percintaan Jeon dan Shaji yang akan di perjelas. Namun, pria itu nyatanya selalu menjauhi Shaji. entah apa alasan nya. lagi pula mereka itu dalam satu atap. Bagaimana rasanya jika kau di jauhi teman satu atap mu, bukan kah itu tidak nyaman?
Sudah Beberapa kali gadis itu mengetuk pintu kamar Namjoon. Seperti yang kalian tau, jika Jeon menempati kamar itu sejak pria itu datang dari Busan.
Sudah dua hari Jeon tidak keluar dari kamar itu. Jujur, sekarang gadis ini merindukan nya. Terlebih lagi rumah akan terasa sepi jika hanya gadis itu saja yang tinggal di sana.
"Jeon, buka pintunya. Di rumah terasa sepi, temani aku menonton drama baru." ucap Shaji seraya mengetuk pintu itu keras.
Satu menit, dua menit, lima menit, gadis itu terus menunggu. tak ada tanda apapun dari Jeon Jungkook itu. Mengetuk dan berteriak rasanya percuma. entah pria itu ada atau tiada di dalam. Gadis itu hanya menunggu seraya memakan beberapa makanan ringan. Bahkan Shaji berjalan-jalan di depan pintu itu. sepertinya benda persegi panjang itu tetap sangat nyaman tertutup. Hey, apakah Jeon Jungkook sudah mati?
Shaji terduduk di depan pintu, perasaan bosan menghantui dirinya. tidak ada teman yang ingin menemani nya sekarang. Mengingat sahabat nya, Soyeon yang sangat menikmati kedekatan nya dengan kim seok Jin. ya, beberapa waktu lalu, setelah kematian Jimin, kedua sejoli itu semakin dekat. bahkan seperti sepasang kekasih. sementara Taehyung mulai kembali ke kastil setiap dua hari sekali. mengingat pria itu bercerita tentang afrodit yang memaksanya menikah karna Para Dewa sudah tau tentang hubungan mereka. Taehyung merasa frustasi, karena di saat yang bersamaan, seorang gadis yang muncul di hadapan Taehyung dan berhasil mencuri hati pria itu. Sementara Hoseok, dia masih saja betah menjomblo. Prinsip pria itu, jika dengan menjomblo kita akan bahagia, lalu kenapa harus mencari kesengsaraan dari sebuah hubungan.
"Apa yang harus aku lakukan? ayolah Jeon! Aku juga ingin pergi dari tempat ini." ucap gadis itu seraya mengetuk pintu pelan.
Shaji tertegun, sepertinya ada hal yang dia lupakan. Ya, Kontak Jeon masih ada padanya, dia masih bisa memanggil pria itu. Shaji tersenyum seketika, mengingat bagaimana otak lambat nya bekerja. Sangat bodoh jika mengingat dia melupakan semua itu.
Shaji mengambil satu buah kertas dan pensil kayu. lalu membuat garis pada setiap sudut hingga menjadi persegi, kemudian pada tengah persegi itu, dia memberikan tanda silang di sana. Shaji menaruh pensil kayu di atas simbol itu, memutar nya searah dengan jarum jam. Dan tak lama, terpampang lah Jeon Jungkook di depan park Shaji. Menatap dengan tajam, seakan ingin menusuk tubuh mungil gadis itu dengan matanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.