_________
[ END ]
[Disarankan menggunakan data, banyak visualisasi di beberapa part untuk menunjang alur cerita.]
"Hai Jiya, ini Jeon. Bagaimana rasanya bertemu dengan ku? Kita akan menentang dunia dan sang waktu."
Jeon Jungkook, seorang Pria yang...
Taehyung!! Keluarkan tiupan maut mu untuk orang yang ga vote!!
Taehyung by like :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kuy lanjut..
↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔
Happy reading~
. . . . .
"Dia adalah analogi paling tepat dari sebuah kata hampir. Hampir bahagia, hampir bersama dan hampir memiliki..
Tapi.. Entah kenapa, aku tetap merasakan kehilangan nya.."
. . . . .
"Jadi, Jeon benar-benar menginginkan tahta itu ya? Kenapa harus menculik Yuna ku?" Yoongi menatap ke arah Shaji lalu beralih pada Jimin. Entah apa maksud sebenarnya dari tatapan itu.
Shaji hanya bisa menatap Min Yoongi sekilas, lalu menampilkan senyum terpaksa pada wajah gadis itu.
"Sebenarnya siapa sih Choi Yuna itu untuk mu? Jika dia kekasih mu dari masa lalu, lalu kenapa sekarang kau tak merasa sakit. Setau ku, Jeon dan Jin merasakan itu jika aku atau Soyeon dalam bahaya."
Min Yoongi hanya berdecih seraya mendudukkan dirinya pada sebuah bangku taman. Mereka masih berada di rumah Soyeon setelah lima menit lalu Yoongi datang dengan tatapan angkuh nya.
"Pria kalian itu terlalu pengecut." satu kalimat yang berhasil membuat Shaji dan Soyeon ingin sekali menuangkan cairan tradafir pada tubuh Yoongi, berani sekali pria itu menghina Jeon Jungkook dan Seok Jin.
"Siapa yang pengecut di sini tuan Min? Kau bahkan terlihat seperti seseorang yang memanfaatkan orang lain." cibir Soyeon seraya menatap Yoongi tajam. Tangan gadis itu bahkan hampir memukul kepala Yoongi. Jika saja Jimin tak menahan tangan gadis itu, sudah di pastikan Yoongi akan terkena hantaman yang cukup keras dari Soyeon.
"Ck! Aku bukan pengecut seperti Jeon. Dia sangat khawatir dengan gadis nya, sampai rela untuk bersujud pada Hera untuk sebuah kontak pada mu Park Shaji. Ku akui..
Jeon Jungkook adalah pria yang setia. sejak dua ratus tahun lalu dia mencintai mu, dan sampai sekarang. dia bahkan menunggumu selama itu. Tapi, sebenarnya aku tidak memiliki masalah apapun padanya. Aku berusaha merebut tahta hanya demi keselamatan ibu ku." Yoongi menatap Shaji, Soyeon dan Jimin bergantian.
"Apa maksud mu, Min Yoongi?!"
"Ibu ku hanyalah selir Regele. Ya, jalang dari ayah Jeon Jungkook. Sebenarnya aku malu mengakui ini, tapi aku tau itu semua kebenaran. Aku melakukan pengambilan tahta itu hanya untuk ibu ku. Jika aku menjadi regele, ibu ku tak akan pernah terancam lagi oleh Jeon Jungkook mu. Pria itu memiliki dendam pada ibu ku hanya karna ibu nya di usir. hahaha lucu sekali, padahal itu ulah nya sendiri."