_________
[ END ]
[Disarankan menggunakan data, banyak visualisasi di beberapa part untuk menunjang alur cerita.]
"Hai Jiya, ini Jeon. Bagaimana rasanya bertemu dengan ku? Kita akan menentang dunia dan sang waktu."
Jeon Jungkook, seorang Pria yang...
"Entah kenapa, aku tak mengerti tentang perasaan ku saat ini. Aku ingin melepas mu meski aku tau itu sulit."
. . . . .
Keadaan masih sama. Jin yang melesat begitu cepat dengan sayap yang terbentang begitu indah. Hal itu bukan membuat Shaji justru mengamati keindahan nya. Nyatanya, gadis itu merasa jika perut nya sudah mulai terombang-ambing. Ia Ingin memuntah kan semua isi perutnya.
beberapa detik kemudian, gadis itu melihat pemandangan yang sangat indah. Kastil yang selama ini di tinggalkan Jeon dan beberapa sahabat nya yang lain pun mulai terlihat. Gadis itu berhenti tepat di depan gerbang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Banyak penjagaan di sana. Jin menggendong gadis itu dengan sangat intim. Tak terfikir oleh nya jika dia akan melakukan itu dengan Kim Seok Jin, hanya untuk mengelabui para penjaga yang akan sangat jelas mengira jika mereka adalah pasangan atau sekedar partner. Ya, kalian tau lah partner apa🌚
Jin menurunkan Shaji tepat di depan pintu utama yang siap di buka oleh penjaga. Dan betapa terkejutnya gadis itu saat melihat keadaan di dalam kastil yang cukup besar. Gadis itu ingin langsung masuk untuk mencari keberadaan Jeon Jungkook. Namun, sayang. Jin lebih dulu menghentikan nya karna mungkin Jeon akan berbuat hal yang lebih buruk jika saja Shaji datang.
Jin lebih memilih membawa gadis itu menuju kamar Taehyung. Setidaknya pria ini ingin melihat keadaan adik nya yang di kabarkan sekarat beberapa saat yang lalu.
"Kita mau ke mana? Bukankah seharusnya aku menemui Jeon?" ucap Shaji yang tetap memilih untuk diam di tempat, memaksakan dirinya pada sesuatu yang bahkan belum dia ketahui apa resikonya. Tentu saja resiko bagaimana dia bertemu dengan Jeon nanti.
Jin hanya menghela nafas nya kasar. Jika bukan karna gadis di hadapan nya ini adalah sahabat dari Kim Soyeon, orang yang dia sayangi, sudah di pastikan shaji akan di buang ke dalam sungai berbuaya di belakang sana.
"Taehyung sedang sakit, kau tidak ingin menemui teman mu dulu?" ucap Jin seraya berlalu dari sana.
Shaji yang mendengar itu hanya melirik bingung ke arah punggung Jin yang kian lama semakin menJauh. Jika gadis itu tau seluruh tempat di kastil ini, sudah di pastikan dia tak akan pernah ikut di belakang pria dingin itu.
Shaji dan Jin tempat berhenti pada pintu besar nan mewah. Pintu itu bahkan berlapis emas dan berlian, sudah di pastikan jika di jual saja akan jadi kaya-raya tujuh turunan lebih.
Para penjaga membukakan pintu itu, dan terpampang lah Hoseok yang sedang meminum beberapa gelas Wine seraya mengangkat kaki pria itu ke atas meja, benar-benar tidak sopan. jika itu adalah kehidupan manusia, sudah di pastikan dia akan di marahi oleh Ahjumma-ahjumma tua.