Happy reading~.
.
.
.
."Entah harus apa lagi yang ku lakukan agar diri ini bisa melepas mu."
.
.
.
.
."HYA! LEPASKAN DIA KEPARAT!"
Teriakan itu berhasil membuat Shaji dan Jeon terkejut bukan main. Kedua mata mereka pun langsung beralih pada sumber suara.
"BERIKAN DIA PADA KAMI, JEON!"
Jeon yang mendengar itu hanya tertawa hambar, tak ada yang lucu sebenar nya. Mungkin pria itu sudah gila.
Jeon melepaskan pelukan gadis di hadapan nya, terlihat sangat kasar jika di lihat secara langsung. Gadis yang mendapat perlakuan itu hanya menundukkan kepalanya saat ada rasa perih sekaligus sesak di dada, akibat hal yang Jeon berikan padanya.
Shaji beralih menatap ke arah pintu kamar, menatap ke tiga gadis yang berada di sana. Shaji kenal kedua wanita itu, yang satu adalah Sejeong dan yang satu lagi adalah teman yang bersama Sejeong. Tapi gadis itu di buat bingung dengan satu gadis lagi. Pakaian hitam yang menutupi tubuhnya dan terdapat guratan urat-urat yang sama seperti milik Jeon, bahkan mata mereka terlihat sama.
"Ambil saja jika kalian menginginkan nya.. Lagi pula, dia yang memeluk ku dan bukan aku." ucap Jeon dengan seringainya seraya menarik tangan Shaji lalu menjauhkan gadis itu darinya, dan kemudian mendekat Shaji ke arah tiga gadis di hadapan nya. "Bawa dia pergi, itu kan mau kalian?" ucap nya seraya memberikan tangan gadis itu.
"Jeon Jungkook!" pekik nya.
"Aku mendengar mu, Jeon Somi." ucap pria itu seraya duduk pada sofa kamar nya. Pintu mulai tertutup. Hanya ada Jeon, Shaji dan ketiga gadis itu di dalam.
Pria itu hanya menghela nafas nya kasar, berfikir sudah muak dengan semua permainan takdir dan lebih memilih untuk mengikutinya saja—Terserah apa yang alam mau lakukan padanya.
Sementara Jeon yang masih menatap bertanya kepada gadis yang bermarga sama sepertinya dan hanya di balas tatapan nyalang gadis itu.
Shaji yang melihat mereka hanya bisa berfikir jika mereka adalah saudara terlebih lagi marga mereka sama. Gadis itu hanya berusaha menjauh dari ketiga gadis di hadapan nya.
"Untuk apa kau menemui Shaji?" ucap Somi pada Jeon yang hanya di balas dengan kekehan remeh dari pria itu.
"cih! Kau ini." Jeon berdiri lalu memasukan tangan nya pada saku celana, pria itu menatap Somi dengan seringai nya. "Sudah dua ratus tahun kau tak pernah menemui ku, Somi-ya. Dan sekalinya kau menemui ku hanya untuk menanyakan hal yang tak penting?! Bodoh!"
Somi mengepalkan telapak tangan nya geram. Sementara Shaji yang tidak mengerti hanya memilih diam dengan semua ini, bagaimana pun dia tidak mau ikut campur jika ini adalah masalah keluarga. Gadis itu terlalu bodoh untuk mengetahui jika itu karna dirinya.
"Dia yang datang, bukan aku yang membawanya. Untuk alasan apa aku membawanya ke sini—sudah lah, jika kau ingin membawanya cepatlah pergi dari kamar ku. Kau mengganggu ku."
Tatapan Jeon sempat terkunci saat dia menatap manik mata Shaji yang sedang melihat nya penuh tanya dan rasa sedih, nyatanya pria itu harus tetap memasang tembok tinggi pertahanan hatinya. Shaji semakin menjauh dari ketiga gadis itu, Somi ingin menahan tangan Shaji namun gadis itu terlihat menghindar.
"Ku mohon jangan sentuh aku." lirih gadis itu seraya menatap manik mata Somi.
"Aku tak akan sakit." ucap Jeon saat melihat gadis nya takut jika di sentuh oleh ketiga gadis itu. Shaji yang mendengar itu hanya menatap Jeon dengan dalam, dia tidak ingin pergi, dia hanya ingin bersama Jeon Jungkook. "Pergilah, aku sudah melepas mu. Jadi aku tidak akan merasakan sakitnya, kau tak perlu takut."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAVOLUL | JJK | [M] ✔
Fanfic_________ [ END ] [Disarankan menggunakan data, banyak visualisasi di beberapa part untuk menunjang alur cerita.] "Hai Jiya, ini Jeon. Bagaimana rasanya bertemu dengan ku? Kita akan menentang dunia dan sang waktu." Jeon Jungkook, seorang Pria yang...