Most Wanted l blackvelvet / Hiatus

V

"Ibu numpang tanya dong" ucap Joy.

"Eh mau nanya apa neng?" ucap Ibu kantin.

"Tadi ada yang beli susu stoberi gak?"

"Susu stoberi? Ada sih beberapa, kenapa emangnya?" ucap si Ibu.

"Kira-kira kalo cowok banyak gak?" ucap Irene.

"Rata-rata cewek neng, kalo cowok sih cuma ada satu."

"Hah?! Siapa namanya bu? Inget gak?" cerocos Joy.

"Kalo nama sih Ibu lupa, tapi ciri-cirinya itu putih, tinggi, mancung cakep dah pokoknya" kata si Ibu.

"Oh yaudah makasih Bu informasi kalo gitu kita duluan Good Luck Bu" ucap Joy.

"Good Luck tuh apa?" tanya Ibu.

"Sejenis kopi Bu, tapi biasa diucapin biar gaul gitu Bu" ucap Lisa.

"Ohh Good Time juga neng" ucap Ibu dengan bangga.

"Gimana nih ada empat yang dari S" ucap Jennie.

"Ya gak gimana-gimana, gua mau lihat dulu seberapa lama dan kuat dia mau ngejar gua" ucap Irene dengan pandangan lurus kedepan.

.
..
...
....

Seulgi sedang kekamar mandi karena dia mau buang air kecil. Sebenernya dia gak kebelet-kebelet amat cuman dia males kalo udah masuk kelas malah kebelet pipis, males ijinnya dan mending kalo dibolehin.

"AWAS BOLA!" teriak orang-orang yang ada dilapangan.

Seulgi yang kaget tidak dapat menghindari bola, bola itu sudah ada tepat didepannya saat ia menyadarinya.

Puk

"AKHKH aw sakit" teriak Seulgi kesakitan, bola itu tepat mengenai kepalanya, headshoot.

Ada seorang siswa yang menghampirinya, bukan satu orang doang sih ada beberapa tapi siswa ini langsung berjongkok menghadap Seulgi.

"Eh sorry sorry gua gak sengaja" ucapnya.

"Aw kepala gua" ucap Seulgi sambil memegang kepalanya.

"Aduh, darah?! Kepala lo luka, sini gua obatin bentar ya gua ke UKS dulu" ucap siswa itu.

Kepala Seulgi luka, bukan luka parah sih tapi tetep aja sakit kan. Dia juga merasa sedikit pusing karena benturan tadi.

"Sini gua obatin, tahan ya" ucap siswa tadi. Dia dengan cepet dateng membawa kotak P3K. Seulgi yakin dia berlari karena suara napas yang ngos-ngosan.

Seulgi menuruti perintah siswa itu dia sedikit memdongakkan kepalanya.

"Sshh aw pelan-pelan" ucap Seulgi.

"Iya maaf dikit lagi tahan ya."

Selagi diobati Seulgi meneliti wajah siswa itu jarak antara mereka cukup dekat.

Ganteng -batin Seulgi.

"Udah kelar" ucapnya lalu membereskan kotak P3K.

"Thanks ya" ucap Seulgi.

"Santai aja salah gua juga."