Perjalanan

2 0 0
                                    

Sorot mata teduh itu menatap kearah bawa hamparan rumput semakin kesini semakin mengecil seiring pesawat yang membawanya pergi semakin jauh dari tanah.

Senyum kecil terukir,alasan paling mendasar kenapa hari itu dia mengungkapkan jika saja perjalanan ini jauh,itu karena rasanya yang tidak akan betah berjauhan dengan sosok pemilik hati.

Tapi hari ini tepat sekitar 15 menit yang lalu dia meninggalkan Bandung bersama kenangan dan pahitnya kenyataan disana,dia hanya berharap jika rasa sakit yang membawanya pergi tidak akan bertahan lama, entah itu akan terkikis oleh waktu atau terkikis karena kehadiran seseorang.

Selama pesawat itu membawanya pergi,sosok itu hanya diam berharap agar segera sampai dan bersenang-senang.

____

Bandara Sultan Hasanuddin

16 april 2017

Bintang melangkah keluar dari Bandara menatap sekeliling ingatannya mengangkasa saat sang ibu mengingatkannya apa dia tidak akan tersesat dan kali ini sepertinya dia akan tersesat.

Dia sama sekali tidak pernah berkunjung ini adalah yang pertama kalinya dia menginjakkan kakinya di tanah Sulawesi.

Dia merongoh kantong sweter yang dia gunakan kemudian mengirim pesan kepada seseorang memberitahu jika dia sudah sampai dan sangat siap dijemput saat ini juga.

Cukup lama menunggu hingga dua orang yang sudah dia kenal sejak duduk dibangku SMA melambai padanya dari kejauhan.

Bintang mengangkat tas miliknya lalu membawanya kepundak kemudian berjalan menemui sang kawan.

"Hai Bro"Sapanya.

"Gue kira lo nggak niat"Agas memanaskan suasana.

"Gue udah disini"Katanya.

"Udahlah cabut"Yudis berusaha menengahi.

Selama perjalanan menumpang mobil seseorang yang sama sekali Bintang tidak tahu siapa dia,mereka sampai disebuah rumah katanya itu milik keluarga Adis mereka membiarkan ketiga orang itu tinggal untuk sementara waktu.

"Motor gue gimana?"Bintang teringat motor miliknya saat matanya menangkap dua motor yang terparkir di halaman rumah itu.

"Besok kita ambil"Yudis menyahuti.

"Bukannya seharusnya udah ada disini?"Bintang tidak mungkin keliru memberi alamat.

"Harusnya iya,tapi kemaren rumah kosong pas motor lo dateng daripada ilang yaa mending dibawa balik lagi ke kantor"

Bintang menganggukkan kepalanya mengerti.

Sekitar jam 2 malam ketiganya masih terjaga mencoba menyusun rencana kemana mereka akan pergi,setelah satu jam berkutat dengan ponsel masing-masing Bintang mengalah dia mulai bosan,pemuda itu melangkah mengambil gitar lalu kembali ketempatnya.

Dia mulai memetik senar gitar tapi tertahan karena Yudis menahannya.

"Kenapa?"Bintang bertanya dengan alis mengerut.

"Lo pikir ini rumah elo,jangan berisik orang-orang udah pada tidur"

Mendengarnya Bintang mengangguk kini dia sadar tenyata benar ini bukan kampung halamannya dia tidak boleh sesuka hati,jam 3 malam bukan waktu yang tepat untuk ribut.

"Ehh liat liat... "Agas heboh ditempat.

"Apaan sih? Kayak cewek lo"Yudis menimpali.

"Bakal ada ivent trail bro"Katanya yang sukses menyadarkan kedua kawannya.

"Dimana?kapan?"Bintang jadi bersemangat.

"Pare-pare"Agas memjawab pendek.

"Daftar lah,disini kita susah kalau mau mendaki"Saran Yudis

"Mahal nggak?"Bintang tentu memikirkan biaya pendaftaran,dia bukan anak orang kaya dan dalam skema perjalanannya dia sama sekali tidak ingin membebankan orang tuanya.

"Nggak,yaudah nih daftar ya"Agas mulai kembali merkutat dengan ponsel miliknya.

Bintang tidak perlu bertanya berapa karena jika Agas sudah mampu maka bisa dipastikan mereka berdua juga mampu,keadaan ekonomi mereka bertiga hanya beda tipis.

Malam itu mereka baru beranjak tidur saat salah satu tetangga mereka memergoki dan menyuruh mereka untuk tidur,salahkan Bintang yang dengan santai bernyanyi dengan suara yang lumayan keras.

Dia akui dia salah tapi apapun itu dia tidak sengaja.

--
Jam 12 siang Bintang baru meninggalkan tempat tidurnya,semalam dia sulit terpejam mungkin karena pikirannya yang kemana-mana atau karena situasi yang asing baginya sebagian orang memang mengalami itu sulit tidur jika tidak dikamar sendiri atau paling tidak dirumah sendiri.

Agas menatapnya sambil menggeleng bahkan saat jam 12 siang Bintang masih saja berjalan sempoyongan layaknya masih sangat mengantuk.

"Lo tidur jam berapa sih?"Yudis bertanya.

"Enggak tahu"

"Lo nggak shalat subuh"Agas mengingatkan.

"Lupa"

Bintang mengacak rambutnya pelan bahkan ibadah saja dia lupa sebegitu gilanya dia kehilangan seorang gadis.

"Kalau gue sih gini. Pantang bagi seorang petualang untuk jatuh cinta apalagi sampai galau karena cewek"Agas menyahut.

Dua orang yang mendengar itu mendecih sinis Agas bukan tidak ingin memiliki seorang pacar hanya saja tidak ada yang mau dengannya,hal itu memang sulit dibedakan.

"Emang dasarnya elo aja yang nggak laku"Bintang menimpali lalu pergi masuk kedalam kamar mandi.

"Gue setuju sama Bintang"Yudis juga ikut berucap.

"Gue bukannya nggak laku,gue cuman nyari yang pas aja"Elaknya.

"Lo nggak ada niatan buat nyari cewek diluar Bandung?"Yudis bertanya. Iseng.

"Jakarta?"Agas menaikkan sebelah alisnya.

"Disini mungkin"

"Sulawesi?"Agas kaget luar biasa.

"Lo kenapa kaget gitu sih? Biasa aja napa"

"Emang lo ada niatan Yud?"

"Kenapa enggak?Mama udah gebet pengen punya mantu"Katanya santai.

Bintang yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi hanya menyimak,mamanya juga sama selalu saja bertanya tentang seseorang yang kelak akan dia pinang.

Mengingat dia baru saja di khianati Bintang berdecak,mulai malas memikirkan pernikahan.

"Lo yakin bisa LDR?"Bintang bertanya saat sadar dari lamunannya.

"Gue bukan elo,buaya"Yudis memjawab.

"Lo nggak ada niatan Tang?"

"Enggak"Jawabnya cepat.

"Cewek-cewek disini cantik-cantik loh"Yudis mencoba meracuni pikiran pemuda itu.

"Enggak dulu"Jawabnya lagi masih pada pendiriannya.

"Kaila aja punya masa lo move on aja susah"Ejek Agas.

Bintang tersetil merasa tertantang,jika gadis itu bisa kenapa dia tidak bukankah banyak gadis diluar sana yang menginginkan dirinya,ini tidak sulit pikirnya.

"Nanti gue cari"Sedetik setelah Bintang berucap demikian gelak tawa terdengar memenuhi ruangan itu.

Rasi RenjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang