Sulawesi Selatan

2 1 0
                                    


Jam 2 motor kesayangan Bintang sampai di rumah mereka,tadinya mereka sudah menyusun rencana akan pergi menjemput motor itu tapi petugas yang baik hati malah menawarkan diri mengantar.

Kesempatan seperti ini sama sekali tidak bisa disia-siakan berhubung kali ini kota Makassar sangat-sangat panas siapa saja akan memilih berdiam diri di rumah.

Mereka yang sama-sama baru menginjakkan kaki dikota makassar membuat mereka sama-sama tidak tahu akan kemana.

Bintang melangkah keluar dari rumah merasa sangat kepanasan,dia mengambil gitar membawanya keluar lalu duduk di depan pintu.

Dia memetik gitarnya dengan pelan nada-nada melow tercipta dari sana seolah sangat-sangat mendukung keadaannya sekarang.

"Galau mulu bro"Cibir Agas.

"Gue lagi duduk,enggak galau"

"Keliatan nggak usah ngelak"

Bintang hanya diam.

"Apa sih yang bikin lo sakit hati sampe galau berhari-hari kayak gini?"Agas tidak habis fikir.

Bintang juga sama dia juga tidak habis fikir dengan dirinya sendiri,tapi ada sesuatu yang Bintang lihat dari gadis yang sudah menghianatinya itu dan hanya gadis itu yang memilikinya,entahlah hanya saja Bintang merasa nyaman ada disekitar gadis itu.

"Dia baik gue nggak yakin bisa dapat yang kayak dia lagi"

"Baik? Dia nggak mungkin selingkuh kalau dia emang baik, kalau dia emang ngehargain elo sebagai pacarnya"

Tepat sasaran Bintang rasanya tertampar keras dengan perkataan Agas,memang benar gadis itu tidak mungkin berhiatan jika dia baik dan jika dia memang benar menghargai dirinya sebagai pacar.

Bintang benar-benar menghabiskan waktunya untuk hal konyol seperti ini,ternyata dia hanya meninggalkan Bandung tapi tidak dengan kenangannya.

Agas berlalu melangkah masuk ke dalam rumah saat Bintang sama sekali tidak bergeming ditempatnya.

Ditempatnya Bintang masih saja termenung layaknya orang bodoh duduk dengan gitar yang kini sudah tidak lagi mengeluarkan suara,dia hanya berfikir kenapa gadis itu berpaling apa Bintang kurang memperhatikan gadis itu, apa dia risih dengan hobinya yang terlalu sering berada di luar ketimbang tinggal di rumah.

Tapi bukankah sejak awal jauh sebelum gadis itu muncul Bintang sudah bersahabat dengan alam tidak ada alasan gadis itu untuk mengeluh dia datang saat Bintang sudah sangat akrab dengan alam dia yang hanya orang baru seharusnya tidak menuntut lebih.

--
Malam hari sekitar jam 8 malam, ketinganya memutuskan untuk bejalan-jalan keluar menuju ke salah satu ikon wisata khas sulawesi selatan Pantai Losari.

Ditemani motor masing-masing ketiganya sampai disana sekedar berjalan-jalan dan mengambil gambar

Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah barat kota Makassar, Sulawesi Selatan,Indonesia.Pantai ini menjadi tempat bagi warga Makassar untuk menghabiskan waktu pada pagi, sore dan malam hari menikmati pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah.Jarak pantai Losari dari Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin kurang lebih 20 KM.

Mereka banyak menyapa orang-orang yang berlalu lalang, sekedar melempar senyum ramah,Bintang mengedarkan pandangannya mencoba mencari objek gambar yang memukau.

Bulan yang kebetulan terang malam itu menjadi pilihan akhirnya dia mengambil gambar dengan tenang tidak banyak hanya sekitar 3 gambar.

Mereka memutuskan duduk lesahan,tidak masalah jika orang menganggap mereka bagaimana mereka hanya berusaha senyaman mungkin.

"Ramai juga ya"Agas berucap.

"Tang banyak cewek noh"Yudis memberitahu.

"Urusannya sama gue apa?"Laki-laki itu malah terlihat sewot,dengan tampang tidak bersahabat dia kembali fokus pada kamare miliknya.

"Yakan katanya lo mau nyari cewek, gimana sih!"

"Ya nggak sekarang juga"Katanya acuh.

"Kalian mikir nggak sih kita tuh kayak orang asing dilautan orang tawar disini"Agas berucap berlebihan.

"Bahasa lo,lo kata kita bule"Yudis menggeleng tidak habis fikir.

"Maksud gue gini,lo ada tau nggak sih mereka ngomong apa?"Benar juga!

"Dengar aja,nggak usah peduli toh kita juga nggak nyari ribut"Bintang dengan santai menimpali.

Benar juga mereka tidak seharusnya memikirkan itu mengenai pikiran orang lain terhadap mereka itu urusan mereka,ketiganya hanya pendatang pergi dari kampung halaman dengan alasan berbeda-beda dan datang dengan niat baik.

Sekitar jam 10 malam mereka baru beranjak meninggalkan Pantai Losari yang bukannya semakin sepi malah semakin ramai.

Setelah sampai dirumah mereka hanya duduk melihat-lihat barang-barang mereka yang sakiranya akan dibutuhkan saat Touring nanti,mereka juga mengecek keadaan motor masing.

Dalam hati Bintang sudah memanjatkan banyak doa agar kali ini dia pulang dengan baik dan motornya aman.

Dia tidak mungkin menelpon sang ayah meminta uang untuk memperbaiki motor miliknya itu tidak akan masuk dlaam list pilihan laki-laki itu.

Beranjak jam 12 malam ketiganya terlelap setelah selesai dengan kegiatan masing-masing,mencoba tertidur dengan pulas agar besok mereka punya tenaga yang banyak.

Rasi RenjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang