BAGIAN 7 'pengalaman hari 3

141 12 0
                                    

Dalam hutan

Pak Dadang pun pergi mencari mereka dengan perasaan khawatir. Pak Dadang lewat arah ke kanan tempat kelompok 1, kelompoknya Rido. Selang 6 menit kemudian pak Dadang mendapati mereka yang sedang duduk bersandar di dekat pohon.

"Heyy nakkk..sedang apa kalian disini?"

"Kami lagi istirahat apa, karena nyari sumber suara itu dan pengen nge buktiin kata-kata bapak" balas Rido.

"Aduhh..kan bapak udah bilang jangan masuk ke dalam hutan ini, bahaya nakk."

"Terus teman kalian yang lain mana??"

"Kami bagi dua kelompok pak saya,Karin ama Doni ke kanan pak terus yang lainnya ke kiri."

"Ya sudah, kalo gitu yukkk kita cari teman kalian, waktu udah nunjukin pukul 12 lebih 15 menit nihh"

Mereka segera bergegas pergi ke kelompok Angga, sesampainya mereka disana, situasi sudah kacau dengan kehadiran perempuan itu.

"Astagfirullah..Vin, Angga kenapa Vin??" tanya Rido.

"Angga tadi tiba-tiba terpental ke pohon ini Do."

"Yaa ampun, Angga kamu ngga pa pa??"

"Iyahh tenang ajah, aku ngga apa-apa kok, paling cuman sakit sedikit doang."

"Baguslah kalo gitu."

Tiba-tiba perempuan itu teriak, "pergi kaliannnn..pergi.., jangan mengganggu hutan dan kakek Suratno."
"Kakek Suratno sudah menjadi miliku, hii..hii.hii."

"Milikuu??, maksudnya perempuan ini apa yah??" ucap Vina dalam hati.

"Kek, kenapa kakek mau tinggal di desa ini kek, kami udah ceritanya dari pak Dadang semua kek." tanya Vina sambil menitikan air mata.

"Baiklah karena kalian bertanya aku akan jawab,  jadi alasanku tinggal di desa ini karena dulu aku miskin, sangat miskin. Sampai tak bisa makan selama 3 hari, tapi sejak aku pergi ke desa ini warga disini sangat baik dan ramah. Akupun dikasih tempat tinggal sama mereka, sampai suatu hari ada berita perempuan yang bunuh diri di hutan ini karena ia selalu dibully oleh teman-temannya dan dicampakkan oleh orang tuanya. Tiba dimana saat dia bunuh diri dan berita bunuh dirinya ini tersebar luas dimedia sosial, sampai pemerintah setempat mengirim tim SAR untuk mencarinya, tapi selama 2 hari pencarian mereka tidak menemukannya sama sekali tanpa jejak."

"Terus apa hubungan kakek dengan perempuan ini?" teriak Vina.

"Diam kamu" balas kakek.
"Di hari ke 3 mereka sudah tidak melakukan pencarian lagi dikarenakan tidak ada jejak yang mereka temukan, aku berpikir untuk mencarinya sendiri pada malam hari. Tepat pada pukul 12 malam aku mendengar suara perempuan sedang menangis, akupun menghampirinya. Dia mengatakan kalau alasan dia menangis adalah karena ia mati bunuh diri dan itu disebabkan karena teman-temannya dan orang tuanya yang mencampakkan dia. Aku menenangkannya, dan ia berkata, "kakek mau jadi temanku?", aku menjawab, "iya kakek mau nak asal kamu ngga nangis lagi."

Perempuan itu memberi syarat kepada kakek, "tapi kakek tidak boleh main dengan yang lain, jika kakek memenuhi itu aku akan memberikan semua yang kakek mau."
"Mendengar apa yang dikatakan perempuan itu, kakek meng-iyakan apa yang dikatakan dia, dan itu juga alasan mengapa kakek membawa nampan dari dalam hutan itu,Vina."

***

Dan alasan kakek selalu membawa nampan ke hutan ternyata terkuak, yakni untuk memberi sajen atau sesembahan pada perempuan itu.

Perempuan berambut panjang itupun bicara, "alasan juga tidak boleh masuk lebih dari 5 orang ke hutan ini itu karena aku tidak mau ada yang berani mengangguku bersama kakek ini. Makanya pada 5 tahun lalu ada pendaki 7 orang yang dinyatakan hilang selama 2 hari, itu adalah perbuatanku tapi setelah itu aku mengembalikan mereka dan mengambil 2 orang teman mereka untuk menjadi tumbal di hutan ini."

"Begitu juga dengan kalian aku akan mengambil dua teman kalian untuk ku jadikan tumbal di hutan ini,hii..hii..hii" kata si perempuan, sambil tertawa kuntilanak.

"Hentikan semua ini kek, sudah cukup kalian mengambil 2 orang pendaki itu. Kini tak akan kubiarkan kalian mengganggu mereka lagi" ujar pak Dadang.

"Kalian lari saja dari sini, cepat!! Cepat!!"

Mereka tidak menyadari kalau Vina sudah lari duluan dan meninggalkan mereka, tapi Vina tidak tau arah kembali kemana. Sementara itu pak Dadang berusaha menahan mereka berdua dan teman-teman Vina lainnya lolos sampai ke rumah kakek dan mereka segera membereskan barang-barang mereka.

Rumah Kakek Suratno

"Teman-teman cepat!!" ucap Rido dengan tergesa-gesa.

"Ehh tunggu dulu dehh, Vina mana??, Vina mana Anggaa??" tanya Rina, dengan wajah panik.

"Aku ngga tau Vina kemana."

"Ya udah entar ajah kita nyari Vina, yang penting kita keluar dari sini dan telpon polisi" kata Rido.

Dalam hutan

"Pergi saja kamu dari dunia ini Dadanggg!!!"

Uahhh..kayu runcing langsung tertusuk tepat di dada pak Dadang, itu membuat cairan merah kental itu mengakir dari tubuhnya dan menyebabkan pak Dadang meninggal dunia.

     03.01

Vina tidak menyadari kalau dia lari bukan malah keluar tapi lebih masuk ke dalam hutan itu.

"Dduhhh aku capek, teman-temanku dimana yahh?" tanya Vina dalam hati.

Tiba-tiba datanglah kakek Suratno dan perempuan itu, Vina sangat ketakutan. Dan ia tidak menyadari ada jurang dibelakangnya karena ketakutan melihat kakek dan perempuan itu.

"Mau kemana kamu Vina, sekarang kamu jadilah temanku Vina."

"Tidak!!, aku tidak mau. Mendingan aku mati daripada jadi temanmu."

Pelan-pelan Vina mundur ke belakang, semakin mendekati jurang itu. Saat mereka mau menangkap Vina, tiba-tiba Vina langsung jatuh ke dalam jurang itu akibat kaki kirinya terpeleset. Membuatnya meninggal dunia, meninggalkan orang-orang yang ia sayangi dan orang tuanya.

***

Teman-teman Vina sudah menelepon polisi dan menjelaskan semua apa yang terjadi.

     06.30

Pagi itu sudah banyak petugas tim SAR dan beberapa anggota Kepolisian yang pergi mencari Vina dan pak Dadang. Mereka juga mencari kakek Suratno dan mayat perempuan yang belum ditemukan 5 tahun yang lalu.

Hari pertama mereka belum menemukan jejak apa-apa, di hari kedua mereka kaget saat mencium bau busuk yang sangat menyengat. Merekapun pergi ke arah bau itu, dan mereka kaget mendapati pam Dadang sudah berlumuran darah, kemudian selang 10 menit kemudian mereka menemukan mayat Vina di dalam jurang dan mayat perempuan itu sekitar 50 meter dari tempat Vina ditemukan. Tetapi mayat perempuan itu sudah tak utuh lagi dan baunya juga pun sangat busuk.

Pos penjagaan, 08.00

Tiba-tiba seorang lelaki paruh baya dengan badan kotor itu berjalan ke arah mereka.

"Siapa kamu??" tanya Petugas.

"Saya Suratno pak yang menyebabkan semua kejadian ini pak. Saya mau menyerahkan diri pak."

Merekapun langsung menangkap kakek Suratno, dan bergegas membawanya ke kantor polisi.

*****

Haiii..haiiii..
Gimana gayss, sudah terungkap kan apa yang selama ini menjadi misteri hutan terlarang dan desa itu kan??

Terima kasih yahhh sudah mau baca sampai bagian 7 yah teman-teman.
Semoga semua pertanyaan tersembunyi kalian tentang novel ini ke jawab yahh dan kalian puas dengan cerita di novel ini.

JANGAN LUPA VOTE, SHARE DAN KOMENTAR YAH DI KOLOM KOMENTAR GIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG NOVEL INI

Salam Author : Shadow

HUTAN TERLARANG [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang