1: ChanJin | Epiphany

20.8K 903 209
                                    


Chris itu introvert. Dia benci keramaian, tak suka keluar, apalagi harus berlama-lama terlibat pembicaraan dengan orang asing.

Comfort zone-nya sendiri adalah di kamarnya yang bernuansa abu-abu. Iya, sama seperti hidupnya yang terlalu monoton. Tidur, makan, menonton, belajar, membuat lagu, lalu tidur lagi.

Tidak ada hal baru yang niat dia cari, lagipula dia memang tidak berminat. Chris tidak suka melangkah keluar garis. Menurutnya, selagi hidupnya bisa aman dan tak terganggu maka itu sudah lebih dari cukup.

Dia pindah ke Korea Selatan untuk melanjutkan kuliah, itu usul pamannya yang dengan ringan menceplos bahwa lebih baik kuliah di Korea saja, nanti masalah biaya hal gampang.

Dan kemudian Chris seperti merasa dibuang, Mama Papanya bahkan tak menolak. Dia kesal sekali waktu itu. Akhirnya disinilah dia, dibelikan rumah oleh sang paman dengan persyaratan bahwa Chris harus kuliah dengan baik.

Untungnya Chris tidak bisa menemukan hal yang dia benci disini, kebisingan. Mungkin hanya ada satu atau dua tetangga yang kerap menyapanya saat ia hendak membuang sampah, tapi itu tidak masalah. Toh kalau hanya sekedar sapaan tidak akan membuatnya harus terlibat dialog panjang.

Tapi..

Ada satu orang yang merusak semua kesempurnaan hidupnya. Ketenangan yang selama ini ia damba dan nikmati pupus saat beberapa hari yang lalu sebuah mobil pengangkut barang berhenti disamping rumahnya.

Tetangga baru.

Sepasang suami istri dan seorang anak lelaki yang sepertinya masih SMA serta sang peliharaan, seekor anjing jenis siberian husky itu resmi menempati rumah tersebut.

Chris tak ambil pusing. Dia bukan ibu-ibu ramah yang harus menyambangi tetangga baru dengan sekantung kue bolu sebagai salam perkenalan. Sekali lagi, Chris tidak peduli.

Sejak itu hidupnya mulai berubah. Dia kerap diganggu oleh remaja yang kalau Chris boleh jujur punya wajah yang sangat manis. Matanya cantik, hidungnya mancung, tubuhnya tinggi ramping, rambut pun terlihat sangat lembut bahkan dari kejauhan, serta senyumnya yang astaga.. menenangkan sekali.

Tapi itu hanya pandangan sekilas, bukan punya maksud ketertarikan atau apa. Chris hanya mencoba memvisualisasikan sosok tersebut. Saat hendak berangkat atau setelah pulang kuliah, Chris pasti tengah menemukan anak itu duduk di ayunan ditemani anjing peliharaannya dan selalu tersenyum manis padanya lalu kemudian melambai kecil sambil menyapa;

"Hai kak."

Selalu seperti itu. Hampir setiap hari. Sampai-sampai Chris muak mendengarnya. Dia tidak pernah membalas sapaan anak itu, toh dia tidak kenal juga.

Namun suatu hari Chris terkejut ketika anak itu memanggilnya dengan nama.

Hell, darimana dia bisa tau nama Chris?

"Hai kak Chris. Kapan-kapan main ke rumah Hyunjin ya."  Begitu katanya.

Oh biarkan saja, masa bodoh. Mungkin anak itu tau namanya dari tetangga. Yang penting jangan sampai kehidupan pribadinya diusik. Sudah, itu sudah lebih dari cukup untuk Chris.

 Sudah, itu sudah lebih dari cukup untuk Chris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dominant | bangchan x allTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang