⚠
• Naughty Jisung
• Self Harm
• Harsh Words
• 🔞Belum menikah di usianya yang nyaris menginjak 28 tahun membuat Chris harus rela diolok-olok oleh Mama dan Papanya. Sekali, dua kali, Chris tidak masalah. Tapi jika setiap dia pulang ke rumah dan selalu disambut dengan pertanyaan 'Sudah punya gebetan belum nih?' lama-lama agak muak juga.
Maka beberapa bulan belakangan Chris lebih nyaman mendekam di apartement besarnya daripada harus pulang ke rumah saat mendapat jatah liburan. Bersantai, bermain musik, tidur seharian, atau apapun bisa dia lakukan untuk membunuh rasa bosan meski terkadang dia rindu juga dengan masakan sang Mama.
Belum menikah maka berarti dia harus ikhlas direpotkan. Sudah beberapa kali Chris mengemban 'tugas negara' dari sang Mama. Contohnya seperti mengantarkan ayahnya ke Busan, mengurus anak tetangga Mamanya yang kebetulan sedang kerja ke luar kota, dan masih banyak yang lainnya. Saat Chris mencoba protes, maka sang Mama hanya menjawab;
"Jangan sok sibuk. Toh kamu nggak punya istri untuk di nafkahi. Selagi punya waktu luang nggak ada salahnya Mama suruh-suruh kamu. Makanya segera cari pasangan."
Chris ingin mengumpat rasanya. Ucapan sang Mama benar-benar terdengar menyinggung. Sialan, memangnya apa yang salah dengan melajang? Ya walau hanya sedikit lebih lama sih.
Dia malas berurusan dengan wanita. Apalagi memikirkan repotnya setelah menikah. Nanti saja pikir Chris, masa mudanya terlalu sayang untuk dia buang sia-sia.
Begitupun pagi ini. Efek kerja lembur membuat badannya sakit, maka Chris sudah bersumpah untuk tidur seharian apapun yang terjadi. Tapi telepon dari Mamanya menghancurkan semua harapan itu.
Dan disinilah dia, pria tampan berambut pirang tersebut harus rela berdiri di bandara seperti orang bodoh.
Mamanya bilang dia harus menjemput salah satu anak tantenya yang berasal dari Amerika. Saat ditanya lebih lanjut, katanya sang anak sedang 'diasingkan' karena akhir-akhir ini kelakuan nakalnya semakin menjadi.
Chris benci anak nakal, apalagi sampai harus mengurusinya. Bocah, kekanakan, mudah menangis, hanya kata-kata itu yang mampu dia simpulkan dalam pikirannya.
Sudah 20 menit Chris menunggu. Tapi bukan itu masalah terbesarnya. Hanya saja sebuah banner warna warni bertuliskan 'Han Jisung' yang dia bawa membuat harga dirinya seakan jatuh. Dia malu sekali dilihati ibu-ibu yang berlalu lalang. Oh, ini semua gara-gara kerjaan sang Mama yang terlalu kreatif.
Untungnya lima menit kemudian Chris dapat menangkap sosok tinggi berbadan ramping yang nampak berjalan kearahnya. Well, awalnya Chris kira anak tantenya masih bocah, ternyata sudah lumayan besar.
Anak itu mengenakan setelan serba hitam, memakai kacamata hitam dan masker yang menutupi mulutnya. Rambutnya di cat ungu gelap dan entah kenapa itu menyakiti mata Chris. Terlebih tiga tindikan di telinga kanan dan empat tindikan di telinga kiri dengan hiasan anting-anting membuatnya mendesis malas. Pasti anak bernama Han Jisung ini benar-benar calon gangster.
KAMU SEDANG MEMBACA
dominant | bangchan x all
Fanfictionㅡ ❝ ultimate dom; christopher bangchan, with his baby. ❞