Penantian Sahabat Malam
Detik waktu meranggas, menggugurkan dedaunan yang sibuk melarikan diri dari dahan
Angin berhembus, membisikkan nada alam yang semakin kencang kala malam
Burung-burung hantu berelegi syahdu menangis dalam kerimbunan
Tanah yang kusam semakin kelam kala riak air kukuh menggenangMalam ini tak seperti malam biasanya
Langit yang kelam seakan mendekam dalam diam, tanpa hadirnya sahabat malam
Ratu langit yang tergigit waktu hanya menampak dalam bayang
Berkisah perih pada langit yang bersihUdara dingin yang menusuk, menggertak dan memaksa masuk
Menatap, mengantuk, menanti sahabat malam dengan khusyuk
Kabut asap menutup pendar binarmu dalam katup
Membusuk hati seakan penuh rutukGerimis perlahan terjun mencium bunga sedap malam
Aroma khasnya kini terasa seperti kapur barus
Menggerus, menghina hati yang seakan tak terurus
Menanti sahabat malam dengan harapan yang tak putus
Nyatanya kini mentari hadir mengelus bumi yang haus dan semakin kurus---QatSeleva---
