***
"Bu, Yah, Dek, kenapa kalian tinggalin Deni sendiri?"
Seorang remaja yang mulai dewasa duduk terdiam diatas kasur sebuah Rumah Sakit dengan tangan terlipat dilututnya. Usianya 18 tahun kala itu. Wajah murung dengan tubuh kurus dan lusuh tertutup dengan tangannya. Dia kemudian menangis. Semakin lama tangisannya semakin keras. Dari suara tangisnya, terdengar lara yang teramat dalam. Seolah hatinya disayat – sayat perlahan dan di siram air garam.
Tak lama perawat wanita mendekat dan mencoba menenangkan remaja tersebut dengan menepuk pundaknya.
"Deni kenapa? Kok nangis. Kan ada Kak Tita yang nemenin Deni".
Deni yang sadar ada orang yang mendekatinya mulai menjauh sedikit demi sedikit.
"Apa??? Kau juga mau mati??? Semua orang pergi!!! Aku sendiri!!!"
Deni meracau sehebat – hebatnya.
"Kak Tita disini kok Den. Kakak gak akan kemana – mana"
"Deni tenang ya"
Perlahan tangan Tita meraih kepala Deni. Tangisan Deni berangsur reda. Akhirnya, Deni mulai tenang.
"Kakak punya permen lho. Khusus buat Deni. Nih"
Tita menawarkan sebuah permen berwarna merah kepada Deni. Kemudian Deni terdiam dan mengambil permen tersebut.
Deni baru seminggu di Rumah Sakit itu. Tepatnya Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan di wilayah Jakarta Barat. Pamannya memasukkan Deni kesitu karena depresi yang dideritanya setelah kematian kedua orang tuanya akibat tertabrak Bus dan disusul dengan kematian Adiknya akibat bunuh diri. Sialnya, Deni melihat kematian mereka tepat didepan matanya.
'Ia sebatang kara'
Deni yang depresi setelah kejadian itu selalu mengurung diri didalam kamar rumahnya, kadang ia menghancurkan barang – barang dirumahnya yang akhirnya mengganggu tetangganya. Pamannya yang sesekali berkunjungpun mendapat laporan dari pak RT tentang apa yang diresahkan warga. Akhirnya Deni dibawa ke Psikiater di RS Dr. Soeharto Heerdjan dan akhirnya diputuskanlah bahwa Deni harus dirawat.
"Suka?", tanya Tita.
Deni mengangguk dan akhirnya tenang kembali.
"Kenapa Kakak baik kepada Deni?"
"Karena Deni mirip dengan Adik Kakak", jawab Tita.
"Aku mau disini sama Kak Tita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kemudian . . .
FantasyKarena cinta yang akan dia ungkapkan membawa semua pada kesimpulan . . .