***
"Bogor, Bogor!", teriak kondektur bus memecah pandang orang – orang yang menunggu di halte. Deni dan Luki pun berdiri dari duduknya sambil menunggu giliran masuk kedalam bus. Bus AC PATAS itu penuh sesak. Mau tak mau Deni dan Luki berdiri.
"Mas geseran dong!", celetuk seorang ibu.
"Udah nih bu", balas Deni sembari menggeser badannya.
'gak liat apa udah kaya pepes ikan begini', sahut Deni didalam hati.
Bus berjalan mengarah gerbang Tol dalam kota. Tak lama kondektur mulai meminta ongkos kepada para penumpang. Deni melihat, para penumpang yang menuju ke Bogor memberikan uang Rp.20.000,00. "Punya duit gak lu?", tanya Deni dengan wajah meledek Luki.
"Punya" jawab Luki yang langsung dihalangi oleh Deni.
"Gue yang bayar" ucap Deni sembari memberikan uang lima puluh ribuan kepada kondektur.
"Dua", ucap Deni yang tak lama mendapat kembalian.
"Lho, kok kembalinya tiga puluh ribu ya? Wah dapet discount nih, hehehe", ucap Deni dalam hati.
Disepanjang jalan, mereka hanya diam sambil sesekali melihat satu sama lain. "Luki emang best friend dah".
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Kemudian . . .
FantasyKarena cinta yang akan dia ungkapkan membawa semua pada kesimpulan . . .