3;

128 20 18
                                    

"Butuh aku? Kau bilang perusahaan mu tidak ada masalah?" Jiyeon menatap lawan bicaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Butuh aku? Kau bilang perusahaan mu tidak ada masalah?" Jiyeon menatap lawan bicaranya. "Ayolah noona,bantu aku sedikit saja" ucap lelaki itu,"Kuberikan yabg kau inginkan". Lagi-lagi harus disogok dengan sesuatu. Jiyeon memutar bola matanya,"sedikit saja,noona akan membantumu sedikit" ucapnya pelan,"tapi dengan syarat"

"Apa syaratnya?" Lelaki itu tersenyum.

"Carikan aku si topeng sialan,Jeon Jungkook" Jiyeon menyeringai,"deal?"

"Deal tentu saja noona" Jungkook menepuk bahu Jiyeon.





Gelas wine diantara jari Jiyeon mengkilat epik. Sudah lama dirinya tak meminum wine dengan suasana hati yang bahagia. Wine kesayangannya menunggu epik di meja kerjanya.
"Kau cantik wine merah-ku"  monolog Jiyeon. Jari lentiknya mendarat di tutup botol wine. Perlahan Jiyeon membuka tutup botolnya dan menuangkan ke gelas. Dirinya menatap gelas itu. Pikirnya cantik kalau ia meminum dengan lelaki tampan prom saat itu. Jiyeon menggelengkan kepalanya menghapus pikiran.

Tak lama,pintu ruang kerjanya terbuka. Adiknya berdiri dengan keringat dingin. Jiyeon menyerngit bingung,"a-ada apa?". Jungkook berlari mendekat kearah Jiyeon dan menumpu tubuhnya di meja kerja. "Ada apa? Jawab aku!" Jiyeon meletakkan gelas wine-nya. Jungkook tak menjawab. Dia bungkam. Jiyeon menepuk punggung adiknya,"ada apa Jungkook? Jawab noona". Jungkook masih diam tak menjawab.
"Kau menghabiskan waktuku saja" Jiyeon melangkah pergi menjauh. Tangan Jiyeon dipegang sebelum dirinya membuka pintu.

"Ada apa?" Jiyeon memutar badannya menatap Jungkook. Jungkook menghembuskan nafasnya kasar,"tidak ada". Jiyeon membuka mulutnya sedikit tak percaya. Adiknya hanya main-main?

"Hm..Kook-ah,kau ini hanya bermain-main?" ucap Jiyeon,"membuang waktuku". Jiyeon menghempaskan tangan Jungkook lalu pergi meninggalkan adiknya.

Lagi-lagi sebelum ia sampai di pintu,ada lagi yang mengganggu. Sekertaris Jiyeon berdiri dengan wajah ketakutan. Jiyeon kembali menyerngit. Gila! Ada apa ini? Jiyeon menyilangkan tangannya didadanya. Kesal tentu saja.

"Nyonya,i-itu ada clien yang me-memaksa untuk bertemu dengan nyonya" gugup sekertaris Jiyeon. Jiyeon tersenyum sinis,"clien? Sudah kubilang aku tak akan mengurus dulu!" Bentak Jiyeon. Sekertarisnya mundur beberapa langkah ketakutan. Jiyeon mendengus kesal," siapa?"

"Kim Taehyung-ssi" sekertaris itu berbicara jujur. Agak terkejut mendengarnya. "Taehyung? Siapa?" Jiyeon sungguh tidak tahu siapa Taehyung itu. Sekertarisnya terdiam sebentar,"saingan nyonya,perusahaan baru yang langsung melejit penghasilannya". Jiyeon memijat pelipisnya,"baiklah,siapkan ruangan khusus" ucapnya,"dan jangan lupa siapkan wine merah untuknya". Sekertaris mengangguk lalu bergegas pergi. Jiyeon menatap adiknya yang terduduk di lantai dengan wajah ketakutan.Jiyeon pergi mendekati Jungkook dan ikut menyamakan diri dengan Jungkook." Kau tak apa?" Jiyeon menyeka keringat dingin Jungkook.












"Dia si licik,noona" dengan ucapan itu Jiyeon dibuat terdiam tak bergerak,"si licik kecil"















TBC kawand

The Prom MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang