"Assalamualaikum Ara". Salam Jidan kemudian memasuki rumah Ara.
"Waalaikum salam, eh ada Jidan". Jawab Mamah Ara yang sedang menyeduh teh.
"Ara ada di atas samperin aja". Jidan langsung menyalami tangan Mamah Ara kemudian menuju kamar Ara yang terletak di lantai dua.
Jidan sedang melihat Ara memainkan laptopnya dengan wajah serius.
"DAR!". Ara yang terkejut langsung menutup laptopnya dan menatap Jidan dengan tajam."LO TUH YA!, KEBIASAAN BANGET".
"Hayo lo ngapain haha, pake di tutup segala laptopnya". Cibir Jidan.
"Mana stik PS gue?". Tagih Ara.
Jidan langsung menyerahkan kotak yang berisi stik PS membuat mata Ara berbinar kemudian langsung merampas kotak itu.
"Wahh bagus banget ni, beli di mana lo?". Kagum Ara.
"Ada lah". Jidan langsung merebahkan tubuhnya di kasur Ara.
"Eh Dan, kok muka lo ga luka-luka si?". Tanya Ara heran.
"Tadi gue cuma nganterin temen gue". Jawabnya santai.
"GAYA LO SELANGIT NGOMONG TAWURAN HEBOH BANGET PADAHAL CUMA NGANTERIN TEMEN!". Cibir Ara.
"Gue sebenernya mau ikut Ra, tapi anggota nya takut kebanyakan nanti bakal ga imbang sama musuh". Jawab Jidan jujur. Sebenarnya Jidan tidak punya geng, hanya saja ia sering berkumpul bersama anak-anak yang suka tawuran dan terkadang suka di ajak untuk ikut namun Jidan selalu meminta izin sama Ara walaupun Ara selalu tidak mengizinkan Jidan akan memaksa dan membujuk Ara seperti tadi pasti Ara mau.
Tapi tadi, Jidan ingin tawuran namun temannya mengatakan takut tak imbang. Tak cuma Jidan tapi ada beberapa temannya yang tidak ikut, Jidan dengan bersenang hati langsung meninggalkan tempat tersebut dan pergi untuk membeli stik PS Ara.
Jika kalian mengira Jidan badboy? Em setengah lah ya, karena penampilan Jidan seperti siswa umumnya tidak seperti baju di keluarkan atau seragam tiga kancingnya terbuka itu bukan sama sekali Jidan. Hanya saja ia sering masuk BK karena kasus tawuran, padahal jika di rumah Jidan anak Bunda sekali. Makanya Ara selalu meledeknya, untungnya saja teman-temannya tidak ada yang tau.
"Dan, lo tuh jangan suka baperin Cewe". Ucap Ara tiba-tiba.
"Lah kenapa?". Jidan langsung mengubah posisinya menjadi duduk.
"Ya— ya maksud gue, kasian aja gitu lo seakan-akan ngasih mereka harapan lagian kalo mereka udah sejatuh-jatuhnya sama lo terus nangis-nangisin lo. Lo mau tanggung jawab?".
"Yaela itumah Cewe baper, lagian gue juga udah ada". Jawab Jidan enteng.
Sementara Ara mengalihkan memutar badannya membelakangi Jidan dengan menahan senyumnya, entah kenapa perkataan Jidan membuat Ara seperti merasa terbang tak lupa jantungnya yang berdetak tak beraturan.
"Ga-gaya lo". Cibir Ara dengan senyum tertahan, masih dengan membalikkan badannya.
Jidan mengernyit bingung, ni orang kenapa?.
"Gue balik ya Ra". Pamit Jidan yang di jawab anggukan kepala oleh Ara.
Haii gimana?
Sory kalo pendek hihi
Lagi mau pas soalnya
Buat yang pas semangat!!!
Jangan lupa vote dan komen yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldara
Teen FictionBersama-sama sejak kecil, membuat Ara secara tak sadar memiliki perasaan yang lebih dari seorang sahabat kepada Jidan. Namun Ara tak berani mengungkapkan karena takut Jidan menjauh. Titik terendah nya di mana ia mengetahui Jidan mempunyai kekasih. M...