•1

2.5K 88 2
                                    

"Jadi kayak gini kak caranya"

"Gimana coba lagi aku masih ga ngerti"

"Baiklah". Kataku sambil mengulang deretan file yang sudah ku selesaikan tadi. Memulai lagi pekerjaan yang seharusnya sudah bisa diselesaikan dua jam yang lalu, tapi sekarang aku terjebak disini bersama senior yang entah benar-benar tidak paham apa yang aku jelaskan, apa entah aku yang kurang kurang maksimal menjelaskannya.

"Sayang, ayo pulang, Ini udah malem". Ujar seseorang yang menarik tanganku.

tangan yang lembut dan hangat sudah pasti aku hafal dengan jari-jari manis ini, aku mengambil tas dan mengikutinya keluar.

Berpamitan dengan senior yang tampak bingung karna aku langsung pergi dengan laki-laki itu.

Dia tak mau melepaskan tangan ku meski jalanan dari perpustakaan hingga tempat parkiran mobil itu terbilang ramai, ia malah semakin menggenggam tanganku.

Sampai di parkiran kami langsung masuk mobil karna cuaca juga lumayan dingin untuk berlama-lama dalam ruang terbuka.

Mobil melaju sedang, perkotaan sangat ramai malam ini ditambah cuaca dingin membuat jalanan sedikit macet.

"Aku kesal dengan pria tadi". Ujar laki-laki hangatku ini.

Aku terkekeh pelan, memperhatikan raut wajahnya yang terlihat menggemaskan walau sedang kesal.

"Apa dia tidak tau kalau kamu itu istriku?" tambahnya.

"Mungkin tidak".jawabku singkat.

Dia menoleh ke arahku dengan mata tajam.

"Sebab jika dia tau, dia tidak akan mungkin seperti itu, berani menggangu istri singa". Ledekku.

Dia hanya tertawa mendengar jawabanku.

"Kamu sudah makan?". Tanyaku sambil memainkan handphone mencari menu makanan kesukaan ku, mencari tau apa masih ada stok nya di restoran itu atau tidak.

"Belum, aku tidak akan melewatkan makan malam tanpamu". Ujarnya sambil melirik sebentar ke arahku.

Aku tersenyum, sebab laki-laki ini selalu hangat, aku benar-benar mencintainya.

"Maaf, jika malam ini aku tidak sempat lagi masak untukmu". Aku benar-benar merasa bersalah karna tak menyiapkan makanan untuknya beberapa hari terakhir, karena kesibukanku.

"Tak apa, kamu harus fokus terhadap tesis mu, aku selalu mendukungmu, jangan merasa bersalah, aku benar-benar tidak keberatan sama sekali". Ia mengelus rambutku dengan sebelah tangan sambil terus menyetir mobilnya.

🐯

Namaku Tania putri hendrawan, sejak kecil aku dipanggil dengan sebutan "anna". Sekarang aku seorang mahasiswi hukum S2, dan saat ini aku sedang menjalankan tesisku doakan saja agar aku cepat lulus, umurku 23 tahun.

Oh iya aku juga punya cafe coffee yang sudah aku kelola 2tahun lalu. Karena kuliah, cafe itu ku kelola di bantu dengan temanku renjun.

Ia seumuran denganku, dan juga kami sudah berteman sejak kecil, aku sangat mempercayainnya begitu pula dengan mark, ia sangat akrab dengan renjun.

Dan aku sudah menikah, ya suami ku bernama deano mark husein, dia bekerja di salah satu perusahaan musik terbesar di negara ini, usianya 24 tahun.

Kami memutuskan menikah enam bulan lalu di tempat kelahiran mark, Canada.

Kami bertemu saat acara kelulusan sepupuku kak hendery, mark berteman dekat dengan sepupu ku itu sejak itu kami sering bertemu dan menjadi dekat.

Kami tinggal di jakarta, indonesia. Aku orang asli indonesia sedangkan mark punya darah campuran canada dan indonesia, orang tuaku tinggal di kota lain dan orang tua mark tinggal di canada. Kami sama-sama anak tunggal di keluarga.

Selama lima tahun kami tidak memiliki status apapun, kami hanya berkomitmen apapun yang terjadi pada akhirnya kami akan menerima.

Dan sungguh tuhan akhirnya mempersatukan ku dengan laki-laki ini, ia yang selalu menjagaku, memahamiku, melindungiku dari segala hal, ku rasa aku sangat beruntung memilikinya.

HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang