•8

424 37 0
                                    

Aku telah selesai berdandan. Aku mengenakan dress panjang borkat dengan warna grey.

Karna mark sudah berangkat, tentu aku akan berangkat sendirian. Sebelumnya temanku menawarkan untuk pergi bersama, namun aku menolak karna awalnya aku ingin berangkat dengan mark.

Untung saja temanku belum berangkat ke lokasi. Ia menjemputku dengan mobil. Tenang saja dia bukan laki-laki, ia adalah sahabatku ketika SMA hingga sekarang.

Ia juga sudah bertunangan, ingat dia seorang perempuan, jika laki-laki mungkin aku sudah disidang oleh mark.

🐯

Acara sudah berlangsung. Jujur saja aku sangat iri dengan teman-teman kelulusanku.

Mereka datang dengan pasangan dan orang tua mereka. Mengingat aku jauh dari orang tua ku, dan juga mertua ku, aku hanya punya mark. Namun sayang ia tidak bisa menemaniku.

Aku menghela nafas panjang. Setelah beberapa saat menunduk, aku mengusap air mataku yang jatuh.

Perasaan ku benar-benar campur aduk. Antara bahagia dengan kelulusan ku dan juga mark.

Aku menunggu namaku di panggil. Ketika aku berjalan ke depan mataku menangkap pemandangan kecil yang manis.

Ya mark, ia berada di barisan paling belakang. Aku sangat ingin memeluknya begitu turun.

Aku tersedu-sedu setelah mengambil ijazah kelulusan ku. Mark menatapku dari jauh. Tangannya mengisyaratkan ku untuk tidak menangis lagi.


Aku mengusap air mataku, duduk ditempatku kembali. Jarak ku dengan mark terbilang jauh. Tapi aku masih bisa melihatnya dengan jelas. Ia menadang tersenyum padaku dari tempat duduknya.

Acara telah selesai. Mark langsung menghampiriku. Ia memelukku bangga. Tentu saja ia merasa lega sebab salah satu alasan kami belum merencanakan memiliki anak karna ini. Bahkan kami belum berbulan madu.

Satu tahun mark bersabar. Aku sangat bersyukur karna ia tidak pernah memaksa dan mengeluh.

🐯

Sesampai di mobil mark membantuku memasukan hadiah hadiah dari teman-teman ku.

"Sudah".katanya sambil memakai sabuk pengaman. Aku mengangguk. "Ingin langsung pulang atau singgah ke cafe sebentar?" tanya mark. Aku menggeleng.

"Aku ingin pulang saja badan ku serasa ingin ambruk". Jawabku sambil merebahkan sedikit jok mobil. Mark tersenyum paham dan menginjak pedal gas meninggalkan tempat itu.

Aku terbangun. Aku sudah di dalam kamar, ternyata tadi aku tertidur dimobil. Mark pasti kesusahan mengangkatku ke kamar.

Aku bergegas mandi. Turun ke dapur untuk membuatkan makan malam untuk mark. Sampai di dapur aku terkejut karna banyak sakali makanan di meja.

Siapa yang masak semua ini? Tidak mungkin mark pikirku. "Aku memesannya, karna aku tau kamu pasti capek".katanya yang baru saja keluar dari kamar mandi. "Ayo kita makan bersama".kata mark meraih tanganku.

HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang