Hari ini, di kotaku sedang musim hujan.
Hujan sangat deras membuatku tak ingin beranjak dari tempat tidur ini. Aku memilih meringkuk di atas kasur dengan selimut hangat.
Aku menoleh ke sebelah, dan aku mendapati muka lembut yang sedang tertidur pulas.
Aku menatap nya, aku tak ingin membangunkan nya. Sebab hari minggu adalah waktu untuknya beristirahat dari penatnya bekerja.
Setelah cukup lama aku menikmati indahnya matahari pagi ku itu. aku melirik pada jam dinding, sekarang pukul 06.00 pagi.
Aku bangun dari tempat tidurku menuju lantai dasar. aku melakukan sedikit peregangan lalu bergegas menyiapkan sarapan untuk mark.
Pukul 08.00.
Setelah selesai membuat sarapan , aku beranjak membereskan rumah, mencuci pakaian dan merapikan diri sendiri.
Aku membangunkan mark, dengan sangat hati-hati aku tak ingin paginya bangun dengan cara yang buruk.
"Morning sayang, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu". Ujarku berbisik ditelinganya.
Ia mengeliat persis seperti bayi. Aku tersenyum lebar melihatnya seperti ini, aku menyukai jika dia seperti ini.
"Morning too sayang, ah sangat dingin pagi ini, berapa suhu nya?" tanyanya sambil menyisir rambutnya dengan tanganya dan juga ia masih setengah sadar.
"17 derjat celcius" ujarku sambil menyodorkan handphone ku padanya.
"Mm, baiklah aku akan mandi, setelah itu aku akan menemui mu di bawah".ujarnya dengan mata masih tertutup dan jangan lupakan muka bantalnya itu.
Aku bergegas membereskan kamar tidur selagi mark mandi dan setelahnya aku menuju meja makan.
Beberapa menit setelahnya mark datang.
Ia mengenakan baju kemeja dan celana jeans nya tak lupa dengan sepatu kesayanganya.
Aku tersentak melihat penampilannya. "Kamu sungguh akan mengenakan style itu saat di rumah sayang?".tanyaku dengan mata melotot.
Ini bukan kemeja dan jeans yang biasa untuk di rumah ini lebih pantas digunakan untuk reunian.
"Haha tidak aku hanya memperlihatkan padamu style baruku".jawabnya terkekeh.
"Bagaimana menurutmu? Apa aku tidak tampan dengan pakaian seperti ini?". Sambungnya sambil bergaya ala model profesional.
Aku membuat ekspresi wajah seakan seperti seorang juri sebuah audisi. "Kamu akan lebih tampan jika memakai sarung dan baju koko". Jawabku sambil tertawa.
Dia langsung berlarian ke arahku, memelukku, sambil mengacak2 pelan rambutku.
"Baiklah aku akan memakai sarung setiap hari kalo begitu". Katanya dengan senyum sumringah khasnya.
Setelah selesai sarapan. Aku langsung membereskan sisa makanan tadi. Sebab aku benci menunda pekerjaan.
Mark menawarkan bantuan namun karena aku masih sanggup mengerjakannya aku menolak karena tidak ingin merepotkannya.
Mark tetap setia duduk di meja makan sampai aku selesai dengan pekerjaan ku.
Aku sudah bilang ia tidak perlu menungguku namun ia tetap memilih menemaniku bekerja.
Ia tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun.
Mark tersenyum melihatku yang menggenakan celemek saat mencuci piring. "Kenapa tersenyum? Apa aku lucu seperti ini mark?". Tanyaku yang menyadari reaksinya.
"Hahaha Ah tidak, hanya saja istriku semakin terlihat cantik saat sedang seperti ini". jawabnya dengan senyum khasnya.
"Kamu tau, jangan bekerja terlalu keras, aku menikahi mu bukan untuk jadi asisten rumah tangga, tapi jadi istriku".tambahnya
Pipiku seperti akan meledak mendengar ucapan semanis ini di pagi hari, ku rasa gula darahku akan naik karna mark.
aku benar-benar mencintai hari minggu sebab aku bisa bersama mark sepanjang hari.