Pagi ini aku tidak menemukan mark di tempat tidur. Aku pikir mark sudah bersiap-siap untuk bekerja. Tapi aku tidak menemukannya di kamar mandi, ruang makan dan di ruang tamu.
Aku berinisiatif mencarinya di taman sebelah rumah. Memang di sebelah rumah kami ada taman kecil, dan sebuah gazebo.
Dan benar. Aku menemukannya dengan muka bantal sedikit di tekuk. Aku tidak langsung menghampirinya, menatap dari jauh.
Aku mengenal mark sudah bertahun-tahun, aku paham jika dia seperti ini berarti dia sedang tidak baik. Dia menyadari kehadiran ku, menatapku lama dan tersenyum.
"Aku fikir kamu sudah berangkat kerja".jawabku berjalan menujunya. Dia hanya tersenyum. "Ada apa?".tanyaku meliriknya. Ia menghela nafas panjang "tidak ada".
"Mark, aku bukan orang lain, aku bukan orang yang bisa kamu tipu, aku tau kamu sedang tidak baik. Ada apa?."tanyaku sambil menyisir rambunya dengan tanganku.
Dia menoleh "kamu benar, aku tidak akan bisa menyembunyikannya". Ia memeluk pinggangku menenggelamkan kepalanya di perutku.
"Kamu ingat aku pernah menunjukan instrumen lagu".tanyanya sambil tetap dalam posisi itu. Aku hanya mengangguk "ya aku ingat".
Suaranya sedikit serak "perusahaan menolak nya, aku sangat kecewa, kamu tau bukan, aku mengerjakan itu butuh waktu yang lama".
"Aku kecewa pada diriku ini".Ia seperti bayi besarku sekarang. Berbicara seperti anak kecil yang merajuk.
Aku membiarkannya seperti ini walau kaki ku sedikit penat menahan badannya yang dua kali lebih besar dariku.
Aku mengusap kepalanya "tak apa, jangan bersedih, aku tau kamu bisa melakukan yang lebih, kamu tidak gagal hanya perusahaan menginginkan mu lebih bekerja keras agar lagu itu sempurna".
Ia mendongkakkan kepalanya. "Terimakasih kamu slalu mendukungku, aku mencintaimu anna".
🐯
Sudah pukul 08.00. Aku melihat mark bersantai di depan tv dengan kaos dan celana pendeknya.
"Kamu tidak bekerja?" tanyaku seraya membersihkan kulkas. Ia menoleh ku sebentar dan melanjutkan kegiatan menontonya "aku akan berangkat siang nanti, hari ini aku ada rapat di agensi lain hanya itu jadwalku". Aku mengangguk paham.
Setelah membersihkan kulkas, aku berencana ingin ke super market membeli bahan makanan. Aku mengganti pakaian dan mengambil kunci mobil. "Mark aku ingin ke super market sebentar".
"Ingin ku antar?"tanyanya "Tidak perlu, lagipun sebentar lagi kamu akan pergi bekerja". Tolakku. Dia hanya mengangguk dan memalingkan wajahnya ke televisi.
Jujur saja aku sangat ingin diantar, aku ingin bermanja dengannya karena ia sangat sibuk belakangan ini. Tapi ya sudah aku tidak ingin merepotkannya.
Aku berjalan menuju garasi mobil, dengan memelas. Tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang menarik tanganku.
"Mark".astaga aku sangat kaget karena setengah melamun. "Bagaimana mungkin aku membiarkan istriku pergi sendirian".ia menuntunku ke mobil.
Ia hanya mengenakan bomber dan celana pendek. Bagaimana mungkin ia memakai celana pendek ini, yang ada aku akan menahan cemburu melihat orang-orang memperhatikannya.
"Kamu yakin memakai celana pendek ini? Ini terlalu pendek mark". Ia hanya cengengesan. "Kamu cemburu jika ada yang memperhatikan ku?". tanyanya sambil cengengesan.
"Tidak".jawabku sergap. "Benarkah? Baiklah jangan salahkan aku nanti jika banyak wanita yang meliriku". Ah mark menyebalkan.
Sampai di supermarket, suasana sangat ramai. Benar dugaan ku wanita-wanita akan melihat mark dengan histeris. Aku mengabaikannya. Mark merangkul ku dan membawaku ke dalam supermarket.
"Kamu butuh ini sayang?".tanyanya didepan buah apalah aku tidak tau namanya. "Ku rasa tidak mark".jawabku sambil memilih bumbu dapur.
Dia mendorong troli ke arahku lagi. "Mau es krim?".tanyaku padanya. "Ah iya sudah lama aku tidak makan itu".jawabnya dengan gigi terlihat . "Vanila bukan? 2 bungkus besar Benar?".tanyaku. Ia mengangguk.
Sampai di rumah, mark membantuku memasukan bahan belanjaan ke kulkas. Ia membeli banyak makanan. Sepertinya aku sedang mengasuh beruang alaska.
"Mandilah, aku akan menyiapkan makan siang dan baju mu".lirikku pada nya yang sedang mengutak atik remot tv. Ia hanya mengangguk.
Sebelum naik ke kamar ia sedikit berteriak "sayang, aku tidak ingin memakai jas hari ini, sebab rapatku tidak terlalu formal". Aku tersenyum paham.
Selesai masak aku menuju kamar untuk menyiapkan baju mark. Ia keluar dari kamar mandi dengan handuk dan rambut basah, tampannya suamiku hehe.
"Bagaimana dengan ini?".tanyaku menujuk baju yang aku pilihkan. Ia mengangguk.
"Aku akan turun ke bawah, makanan sudah siap".Sekali lagi ia hanya mengangguk dan tersenyum.
Mark langsung turun setelah selesai. Aku makan bersamanya. Selesai makan ia langsung menuju mobil. "Aku akan cepat pulang, aku menyanyangimu".ucapnya sebelum menutup pintu. Aku melambaikan tangan padanya.