Part 5

62 12 10
                                    

Happy Reading Guys🤗

Jangan Lupa Vote Dan Coment Ya All😉

"Oh ini yang namanya Alifa Alifa itu?"

Alifa melihat kakak seniornya yang terkenal karena sikap bossy dan kekejamannya saat sedang membully seseorang.

"Ka tolong lepasin aku dong. plis." Alifa memohon kepada KaKelnya ini.

"Hah? Gue gak salah denger? Lo minta Gue lepasin Lo? Gak segampang itu cantik" Raisya maju mendekati Alifa yang masih di cengkeram kuat oleh ketiga teman Raisya.

Raisya, Atau bernama panjang Raisya pratiwi itu kali ini mencengkeram kuat rahang Alifa membuat ia meringis.

"Kak salah aku apasih sama kaka? Sampe kakak ngebully aku?" tanya Alifa.

"Salah Lo?" Raisya Tertawa hambar.

"Lo itu udah berani deketin Dellan! Dan asal Lo tau, Gue itu pacarnya Dellan!" bentak Raisya.

Alifa sekuat tenaga menahan tangisannya agar tidak keluar di hadapan Kakak Kelasnya yang kejam ini. Ia tidak mau di anggap lemah oleh mereka.

"Gue peringatin sama Lo! Kalo Lo masih aja ngedeketin Dellan, abis Lo sama Gue!" Raisya menghempaskan tangannya dari Rahang Alifa dengan kasar.

"Cabut Guys!" setelah mengatakan itu, Teman teman Raisya mendorong Alifa dengan kencang sehingga Alifa terbentur kursi di hadapannya.

"Ck. Sial banget Gue hari ini." Alifa mengusap keningnya yang sepertinya lebam.

Alifa membenarkan tata letak hijabnya dan bergegas keluar dari gudang kumuh ini. Saat di ambang pintu, ia ditahan oleh Kakak kelasnya lagi yang ia ketahui bernama Alea.

Alea ini adalah kakak kelasnya yang mengikuti Ekstrakulikuler Marching Band yang menduduki jabatan sebagai Mayoret.

"Elo kan yang namanya Alifa?" tanya Alea  sembari menatap penampilan Alifa dari atas sampai bawah. Lalu tersenyum meremehkan.

"I-iya ka. Aku Alifa." ucap Alifa ketakutan dengan tatapan tajam yang diberikan oleh Alea.

"Jauhin Dellan!" terdengar singkat namun terkesan dingin dan datar.

"Tapi kenapa ka?" Tanya Alifa yang membuat Alea menggeram kesal.

"GUE BILANG JAUHIN YA JAUHIN! NGERTI GAK SIH LO?!" bentak Alea.

Lagi lagi Alifa menahan tangisannya agar tidak keluar saat itu juga. Ia teringat akan kata kata pamannya Kalo misalnya ada yang ngebentak kamu dan orang itu bukan keluarga kamu, Mendingan kamu bentak balik. Emangnya siapa dia beraninya bentak bentak kamu? Emangnya dia ngasih makan kamu? Keluarga kamu aja gak ada yang pernah ngebentak kamu kan?.

'Bener kata paman Adit. Alifa, Lo harus bentak balik Kakak kelas yang nggak nafkahin Lo ini." batin Alifa.

"EMANG HAK KAKAK APA SAMPE NYURUH AKU BUAT NGEJAUHIN KA DELLAN?!" untung saja saat ini Alea sendirian, jika ia datang seperti Raisya, Habis sudah dirinya.

"LO BERANI YA SAMA GUE?! INGET GUE KAKAK KELAS LO! Apa Lo gak di ajarin sopan santun sama orang tua Lo?" Alifa menggeram kesal. Jika sudah membawa bawa orang tuanya ia tidak akan tinggal diam.

"Ck. Seharusnya aku yang nanya gitu sama Kakak. Apa kakak gak pernah di ajarin sama orang tua kakak, Kalo mau di hormatin sama yang lebih muda, kakak juga harus ngehormatin yang lebih muda." Jelas Alifa.

"Halah Gak usah sok ceramah deh Lo?!" Alea mengibaskan tangannya di hadapan Alifa.

"Gini ya... Siapa nama Lo? Udahlah gak penting. Gue ingetin sama Lo, Jangan deketin Dellan. Lo itu gak pantes sama Dellan! Lo itu Sok alim dengan sok sokan pake hijab segala! Pokoknya Gue mau Lo Jauhin Dellan!" Alea menekankan kalimat terakhirnya dan berlalu dari hadapan Alifa.

KHALIFAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang