🌸28🌸

301 37 2
                                    

tok tok

"Ma?"

"Masuk Woo."

Seungwoo masuk ke dalam kamar orang tuanya.

"Kenapa? Tumben?" tanya Irene.

"Papa kemana?"

"Tuh lagi mandi. Kamu mau ngobrol sama papa?" Irene mengusap surai hitam milik anaknya tersebut.

"Engga, Seungwoo mau ngobrol sama mama." jawab Seungwoo.

"Ada apa?"

"Tadi Yoona pulang sekolah nangis kejer ma."

"Hah kenapa?"

"Kenapa lagi adik mu Woo?" Seungcheol yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung ikut mendengarkan Seungwoo.

"Iya pa. Papa tau Eunsang ga? Temennya Yoona yang waktu itu jemput dia pas mau lomba." tanya Seungwoo.

"Eunsang?" tanya Irene.

"Iya. Mama kenal kan pasti?"

"Setau mama, dia keponakannya Jeonghan. Memang dia satu sekolah sama Yoona?"

"Kok mama ga cerita?" tanya Seungcheol.

"Ngapain mama cerita tentang dia lagi pa?"

Seungcheol hanya diam membenarkan perkataan Irene.

"Keponakannya dari mana ma? Itu loh Yoona nangis katanya lihat Eunsang ditampar Om Jeonghan di depan dia." jelas Seungwoo.

"Astaga, terus gimana?" wajah Irene langsung terlihat cemas.

"Tapi Yoona bilang kalau Eunsang itu anaknya Om Jeonghan, ma. Tapi kok mama bilang keponakannya?"

"Loh Jeonghan sendiri yang bilang?" ujar Irene. "Apa jangan-jangan dia sembunyiin anak itu?"

"Sakit jiwa memang orang itu. Terus keadaan Esang gimana sekarang?"

"Eunsang pa. Seungwoo ga tau gimana, Yoona langsung nangis gitu aja soalnya. Seungyoun juga sekarang lagi nangis di kamarnya." jelas Seungwoo.

"Seungyoun memang sensitif kalo masalah Jeonghan. Yaudah kamu istirahat, nanti mama ke kamar mereka." Seungwoo hanya menganggukkan kepalanya dan langsung meninggalkan kamar tersebut.

Irene diam-diam memikirkan masalah yang sudah Ia prediksikan akan terjadi. Entah mengapa Irene merasa sangat tertekan, apalagi memikirkan keadaan Seungyoun saat ini. Ia langsung beranjak dan memutuskan untuk menemui Seungyoun di kamarnya.

"Youn?"

"Jangan masuk!" suara serak basah khas Seungyoun sehabis menangis terdengar dari luar pintu.

"Ini mama, sayang." tidak ada jawaban, Irene langsung masuk ke dalam dan melihat Seungyoun yang masih terisak di atas kasurnya. "Kamu kenapa?"

"Seungyoun capek ma kalo harus berurusan sama dia lagi."

"Youn..." Irene mengusap punggung anaknya itu. "Kita gak akan berurusan sama dia lagi."

Seungyoun memutuskan untuk diam dan tidak menjawab perkataan Irene. Pikirannya sangat kacau saat ini. 

"Seungyoun mau sendiri dulu." 

Irene yang mengerti keadaan Seungyoun langsung mengecup pucuk kepala anaknya tersebut dan melangkah keluar dari kamar Seungyoun.

Irene yang mengerti keadaan Seungyoun langsung mengecup pucuk kepala anaknya tersebut dan melangkah keluar dari kamar Seungyoun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Say hi to mama Irene❤

Brother | Cho Seungyoun X1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang