Hidden love 1

8.1K 375 56
                                    

Buat orang yang masih nafas, trus bisa baca tulisan ini follow dulu deh...!
.
.
.
.
"Jadi apa keputusanmu hah?" Tanya ayah Hinata yang tak lain adalah hiashi Hyuga.

"Huh ..aku masih memikirkan nya" titah Sasuke sembari menungadahkan kepalanya dan menatap gelapnya langit di malam hari dan betapa dinginnya suasana di malam hari.

"Aku akan tenang jika putriku bersamamu"

"Hn. sudah kuduga.kenapa kau memberikan anak kelinci yang manis kepada monster berbisa seperti ku ???" Tanya Sasuke yang mulai memalingkan tubuhnya ke arah hirashi.

"Karena denganmu..putriku akan aman.dan denganmu putriku tidak akan menjadi seorang bunke (tingkat rendah atau babu).aku tidak mau melihat nasib putriku seperti ayah Neji hizashi hyuga yang bunuh diri akibat mengurus golongann bunke

"Apakah kau akan menjadikan Hinata sebagai umpannya untuk membunuhku???" Tanya Sasuke dengan nada curiga dan mengaktifkan mangekyo sharingan miliknya.

"Kau tau?? Para petua dan juga leluhur klan Hyuga sudah memilih hanabi sebagai penerus dan generasi selanjutnya dari klan hyuga" titah hiashi penuh harap.

"Huh...kenapa dia begitu serius tentang ini??" Batin Sasuke yang sudah menormalkan matanya kembali.

"Maka dari itu...kau harus memilih klan Hyuga untuk kau jadikan daftar berikutnya dan menikahlah dengan Hinata putriku" sahut hiashi sembari menepuk pundak sebelah kiri Sasuke dan meninggalkan Sasuke.

Sasuke hanya diam memikirkan hal tersebut.

Hiashi berbalik dan "semoga kau mengambil keputusan yang tepat.jika kau sudah memikirkan jawabannya datanglah kesini" pinta hirashi lalu berjalan kembali.

Sasuke hanya menoleh beberapa derajat saja.dia hanya tersenyum tipis dan ia langsung melompat untuk kembali pulang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"N-naruto Kun...." Titah Hinata gugup sembari duduk di depan Naruto.

"G-gomenasai ..." Titah Naruto sembari memberikan bunga anyelir berwarna kuning.atau kita sering dengar di Jepang seperti kaneshon/carnation.

Hinata hanya terdiam dan menunduk sembari mengambil bunga yang diberikan oleh Naruto.hinata paham bahwa bunga anyelir berwarna kuning melambangkan penolakan.

"Gomennasai..." Sahut Naruto pelan.sebenarnya Naruto tidak yakin dan tidak pasti dengan perasaannya dengan Hinata saat ini.
Btw  bunga anyelir adalah bunga untuk kasih sayang untuk seorang ibu ( biasanya las hari ibu..memberikan bunga ini untuk ibunya sebagai tanda kasih sayang) tapi sya ngga ngasi ke ibu sya..🤣.namun klo warna kuning itu maknanya penolakan y guys...

"Ha'i.wakarimasta...arigatou.." titah Hinata lalu berlari meninggalkan Naruto.

Naruto paham betul tentang perasaan Hinata yang masih bersarang di hatinya."dia pasti menangis" titah Naruto lalu beralih mengejar Hinata.

Nampak Hinata yang menagis terisak di bawah pohon besar dengan lampu bersinar terang dibawahnya serta tak lupa danau yang penuh dengan air kian memantulkan pancaran bulan.

"Hinata.." Naruto menepuk pundak hinata.

"Huh..." Hinata hanya kaget dan langsung memalingkan wajahnya.

Naruto melihat liquid bening membasahi pipi hinata.ia tau bahwa Hinata sedang tidak baik malam ini.

"N-naruto Kun...nandesuka???" Titah Hinata terisak

"Biar ku antar pulang" sembari menarik tangan Hinata yang sebelumnya sudah menghapus air mata yang ada di pipinya.

"Naruto Kun!!!!! Yamete! " Sontak Hinata menghentakkan tangan Naruto yang mencoba memegang tangannya.

"Biarkan aku sendiri"

"Mmm..b-b-baiklah" Naruto berjalan meninggalkan Hinata dengan langkah ragu ragu.

"Naruto-kun..nande?! Kenapa kau menolaknya???" Hinata merasa terpuruk dengan setangkai bunga anyelir yang masih ia genggam.

Hinata masih saja menagis memikirkan hal yang tak pernah ia sangaka² sebelumnya.

"Hinata..." Lagi lagi Naruto menepuk pundak hinata

"Yak! Kenapa kau masih disini???.."

"Hinata..gomenne...." Sembari memeluk Hinata.

"Naruto-kun.aku paham...sebaiknya...kita mengentikan nya...terimakasih kau sudah mengutarakannya terhadap ku.." titah Hinata di dalam pelukan Naruto.

"Hinata...." Naruto terlihat sedih.

"Aku akan mencoba untuk melupakanmu.meskipun sakit namun akan ku tahan" titah Hinata yang masih terisak.

Degg....

Naruto merasa terpukul.

"Biar ku antar..."

"Terimakasih" sahut Hinata.

Malam itu adalah malam yang sangat buruk dalam hidup hinata.ia baru saja mendapatkan penolakan dari Naruto.. seseorang yang spesial dalam hidupnya. Ia mengira bahwa selama ini Naruto mencintainya..namun, dugaannya salah...Naruto bukannya mencintainya namun..Naruto merasa kasihan terhadapnya.
Dan saat itu juga...masalah sudah tertuntaskan dengan bunga anyelir dan gemerlap malam sebagai saksi dari penolakan Naruto terhadapnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apakah kau bersedia???"  Titah seorang pria paruh baya yang tak lain adalah ayah Hinata.

Bukannya mendapat sambutan hangat dari keluarga nya...Hinata malah mendapat pertanyaan yang sangat sulit yang harus ia jawab malam itu juga. Tapa pikir panjang..

"Hai...aku bersedia" titahnya.
Walau hatinya telah hancur ..setidaknya Hinata bisa menyembunyikan perasaannya demi ayah tercinta.

TBC

Jangan lupa voment.
Maaf ceritanya jelek dan tidak sesuai harapan.
Dan semoga kalian suka..

Jangan lupa voment... hargai author yg begadang demi buat ini cerita.
Soalnya gua udah janji untuk buat cerita ini ...

Soalnya gua udah janji untuk buat cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka 💜

Arigatou!

Hidden Love 💜 [Sasuhina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang