Just You 03

201 106 49
                                    

Assalamu alaikum🙏
Selamat membaca kakak, mas, mbak, adek semoga dapat dideskripsikan ceritanya🌹.

                       ●●●

Hening? Diara rasakan disekeliling rumah, kemana tiga orang tersayangnya, hingga tidak ada dirumah, ohh itu sudah biasa diara rasakan setiap hari karena biasanya setelah ayah menjemput kedua kakaknya selalu mampir ke mall untuk shoping tanpa mengajak diara.

"Ayah, kenapa ga ngajak diara lagi padahal diara mau banget ke mall sama kalian. " Gumam diara. Lalu memasuki kamarnya dengan lesu.

Suara klakson mobil terdengar kekamar diara, diara sendiri mendengar suara tersebut hingga langsung meninggalkan aktivitas yang sedang dilakukannya, suara klakson tersebut itu bertanda bahwa diara harus segera membuka gerbang untuk mobil masuk kehalaman rumah.

Setelah membukakan gerbang, diara nampak langsung menghampiri mobil ayahnya yang sudah terparkir diparkiran.

"Kenapa diem disini ?. " tanya ayah diara pada diara sendiri, tetapi diara hanya menundukan kepalanya.

"Yah, liat liat belanjaannya yu kedalam. " ajak kakak pertama diara pada ayah, kakak pertamanya bernama kak fani dan kakak keduanya bernama kak thania.

Kemudian keduanya membuka pintu utama rumah mereka tanpa menoleh kepada diara yang tertunduk dekat parkiran.

Beberapa menit kemudian diara juga ikut masuk kedalam rumah, dirinya hanya melihat ketiganya yang sedang kegirangan memamerkan belanjaannya.

"Ayah ?. " panggil diara pelan.

Ayah menoleh diara karena memanggilnya. "HMM ??. ".

"Ayah mau tetep gini aja mau cuekin diara sendirian ?. " tanya diara pada ayah, baru kali ini gadis ini berani membuka mulut dengan berkata seperti ini pada ayahnya, karena sebelumnya diara tidak pernah berani bertanya tentang soal ini apalagi didepan kakak kakaknya.

Ayah menanggapinya ? Tentu saja tidak, dia hanya mengajak kedua anak kesayangannya untuk pindah keteras atas untuk melihat lihat belanjaannya.

"Banyak piring yang kotor di wastafel belum dicuci. " ucap ayah datar pada diara, itu artinya diara harus mencuci piring didapur sana.

"Baik yah. " diara mengalah, dirinya masih tertunduk dengan mata teduhnya.

Diara berjalan menuju dapur untuk mencuci piring, diara memang anak pematuh dan penurut pada orang tua, dirinya tidak pernah membantah sekalipun tidak.

Setelah mencuci piring diara akan mengerjakan tugas, akhirnya dirinya menemukan kondisi yang sangat nyaman malam ini, ya walaupun dengan kondisi semua penghuni dirumah ini mencuekinya.

'Tok... Tok... Tok...'

Suara ketukan pintu membuat diara seorang diri beranjak dari duduknya, lalu membukakan pintu kamarnya.

"Ada apa kak ?. " tanya diara pada kakak keduanya 'thania'.

"Kerjain pr gue, elo kan cerdas jadi mana mungkin ga bisa mata pelajaran kuliahan. " perintah kak thania sangat sinis. Lagi lagi seperti ini kebiasaan buruknya, membuat diara semakin tak asing lagi jika ada ketukan pintu dari luar kamarnya berarti kakaknya yang akan menyuruh untuk mengerjakan tugas mereka, karena memang ketiganya berbicara dengan diara karena ada maunya saja.

"Tapi kak... " Gumam diara pelan.

"Ga ada tapi tapian. " ucap kak thania tegas.

"Tugas aku aja belum dikerjain, nah ini kakak malah suruh aku buat kerjain tugas kakak... " bantah diara baik baik pada sang kakak.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang