Just You 07

144 81 25
                                    

Sebelumnya aku mau ngasih tau nih, sebenarnya author tuh lagi males ngetik nih, tapi gimana harus diusahakan⏰

Yes next!

Diara, Liora dan juga Fahri kini sedang menunggu kedatangan dokter dari dalam ruangan Dirga. Hehemmm! Diara mulai panik nih gimana dong.

"Wah jangan jangan si Dirga boongan lagi pingsannya, ngapain juga pake so serius dibawa ke rumah sakit, palingan juga caper sama lo Diara. " ledek Fahri.

Liora menepis lengan Fahri. "Jangan gitu deh, udah tau Dirga emang beneran, Dirga itu sahabat kamu sendiri ingett!. " peringat Liora pada Fahri yang nampak berwajah meremehkan Dirga yang ada didalam sana.

Seseorang telah membuka pintu keluar mengenakan baju putih putih berperlengkapan seorang perawat dan berjenis kelamin laki laki, ya siapa lagi kalau bukan Dokter. Seseorang yang pertama kali mendekati Dokter adalah Diara, apa Diara sudah terlalu mengkhawatirkan kondisi Dirga ?.

"Gimana sama Dirga Dok ?. " tanya Diara panik saat Dokter baru saja keluar dari ruangan Dirga.

"Tidak perlu dikhawatirkan, saudara Dirga tidak mengalami luka yang parah, namun hanya sedikit mengalami benturan dikepalanya mengakibatkan gampang pusing. Oleh karena itu saudara Dirga perlu banyak istirahat. " jelas Dokter menjawab pertanyaan gadis itu yang ada hadapannya.

"Kalau begitu saya permisi dulu. " pamit Dokter seraya meninggalkan ketiganya.

"Silahkan Dok. "

"Cie, yang khawatirnya tertahan tahan. " goda Liora kepada Diara yang sedang berwajah geli.

"Kalian berdua emang cocok, pacaran aja kenapa sih. " usul Fahri berwajah riang.

"Ogah, mending gue jungkir balik daripada harus pacaran sama Dirga. " ucap Diara ketus seraya menduduki dirinya di kursi. Masih aja gengsi Diara... Diara, padahal udah ketauan banget dia paling khawatir sama Dirga.

"Yaudah deh Li, kita kesekolah aja biar Fahri yang nungguin Dirga disini, gue takut ketinggalan mata pelajaran. " ajak Diara berwajah malas.

"Ri, kita duluan yah, sebagai sahabat Dirga kamu yang harus tungguin dia disini. " ucap Liora pada sang pacar yang sempat bermuka bete.

Fahri mengangguk malas. Lalu memutar bola matanya dengan malas juga, membuat kedua perempuan dihadapannya geleng geleng.

                          ●●●

Hari ini Liora ada jadwal ekskul basket dengan beberapa timnya, liora telah mengenakan seragam baju basket membuat seolah Diara tidak ingin mendekatinya. "Keren kan gue kalo pake baju kaya gini. " pede Liora seraya mencacak pinggang.

"Eh kardus, gue udah bilangkan sama lo kalo gue ga suka sama basket apalagi kalo ada orang yang pake bajunya. Bay ah gue mau kekelas mending otak gue dicuci sama bu Ria daripada disini bikin nambah pobia gue. " ucap Diara menggerutu sebal.

'Bughh'

Satu lemparan bola basket mendarat di kepala Diara, terus itu ulahnya siapa ?.

"Woy, kalo maen yang bener dong gausah nyamber orang juga. " sahut Diara kesal seraya mengelus kepalanya yang sempat terbentur bola.

Tercyduk tiga laki laki yang sedang bermain basket terhenti, ternyata salah satu diantaranya yang tak sengaja melempar bola kearah Diara.

Diara dan Liora menuju mereka dengan kasar, apalagi Diara yang tidak terima dengan kenyataan.

"Bisa maen ga sih kalian! ?. " tanya Diara kesal.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang