Ting!
Suara dentingan notifikasi membuat gadis bertopi putih itu terkesiap. Setelah membaca pesan yang tertera, ia segera berpamitan pada bundanya untuk pergi.
Hari yang cerah ini, dirinya akan membeli beberapa buku untuk bahan referensi belajar. Dengan topi putih andalannya ia melangkah keluar rumah dan tersenyum cerah pada seseorang yang menunggunya beberapa menit lalu.
Namanya Hanna Nuella Alodie. Gadis berparas cantik yang selalu mengandalkan topi putihnya saat keluar rumah. Ada sesuatu yang menjadi alasannya untuk memakai topi itu kemanapun.
Dan, kemanapun Hanna pergi, ia selalu dengan orang yang sama, sahabat nya, Saga Alvarro. Mereka berteman sejak Hanna menduduki bangku kelas 8 SMP. Saga merupakan murid pindahan pada masa itu.
Dengan waktu 4 tahun cukup untuk Saga dikenal keluarga Hanna, dan mengenal lebih dalam satu sama lain.
🐣🐣
Saga Alvarro
Saat tiba di toko buku, saga memisahkan diri untuk membeli beberapa makanan ringan di supermarket terdekat. Rencananya, setelah Hanna membeli buku, mereka akan menikmati langit sore di rumah pohon yang mereka buat satu tahun lalu.Saga keluar dari supermarket dengan kantong plastik yang cukup besar. Banyak yang ia akan lakukan dengan Hanna hari ini. Mereka memang selalu seperti ini, menghabiskan weekend bersama di rumah pohon yang sudah seperti basecamp nya.
Saga duduk disalah satu kursi depan supermarket. ia mengeluarkan hpnya dan mengetik sesuatu disana
Sagaalva
Na, gue tunggu depan alfa ya. Lo masih lama?5 menit kemudian..
Ting!
HannaAlodie
Gue kesana sekarang.Sambil menunggu, saga membuka buka kantong plastik untuk mencari minumannya.
'ekheemm..' Tiba tiba dehaman seseorang membuatnya menoleh dan memberhentikan aksinya mencari minumannya. Ia terkejut mendapati seseorang yang tadi berdeham.
"long time no see.. Saga," lelaki dengan balutan jaket kulit itu tersenyum sinis. Saga berdiri dengan muka yang keheranan.
Alden.. tebaknya dalam hati. "Lo ngapain disini?"
"Kenapa? Kaget ya?" Lelaki yang bernama Alden itu berseringai.Saga menghela nafas. "Lo apa kabar?"
"Gue selalu baik baik aja sebelum lo rebut semua kebahagiaan gue," jawab alden sinis.Saga berdecak dan tidak berniat untuk bertanya lagi. ia segera membereskan kantong plastik nya dan berniat pergi.
"Sampe kapan lo mau lari dari masalah, dan terus jadi pengecut. Hm?" Mata Alden menatap Saga tajam.
"Apa mau lo?" tanya Saga datar.Alden tertawa hambar. "Gue sih pengennya lo ga jadi pengecut yang terus lari dari masalah,"
"Trus menurut lo, gue harus ladenin dan ribut ama lo biar masalah kita beres?" Saga mencoba untuk mengontrol emosinya. "Percuma Al, lo ga pernah ngerti. Jadi, mending gue lakuin hal yang bermanfaat daripada harus adu bacot sama orang keras kepala kaya lo," jawab Saga tegas.
"Ada apa ini?" Tiba tiba suara seorang gadis menginterupsi. Itu Hanna dengan topi menggantung di tangan nya
Saga menoleh lalu mengubah ekspresi kesalnya dengan senyum manis.
"Eh na, ayo pergi," ajak Saga sambil Mengusap rambut Hanna lembut.Saga dan Hanna segera pergi meninggalkan Alden yang kemarahannya sudah sampai ubun ubun. Ia mengepalkan tangannya kuat. Gue bakal bikin nasib lo sama kaya gue, Ga.
💌💌
Hanna Alodie
Setibanya di basecamp mereka, Hanna segera mengeluarkan beberapa makanan yang sempat Saga beli. Ia sangat antusias ketika melihat banyak makanan kesukaannya.
Basecamp nya alias rumah pohon ini biasa menjadi tempat ketika mereka bermain, saling bertukar cerita, menangis karna satu masalah, menenangkan diri, dan lain-lain.
"Oiya ga, yang tadi tu siapa?" tanya Hanna memulai percakapan.
"Yang mana?" Saga mengernyit sambil tetap mengunyah.
"Ish yang depan alfa ituu, dia kek kesel banget, napa dah?" tanya Hanna kepo."Ohh, dia temen SMP gue yang dulu. Sebelum gue pindah, dia punya utang. Trus kebetulan banget tuh ketemu, gue tagih deh. Eh, malah nyolot," Saga geleng geleng. "Emang ner bener dah,"
Hanna menganga. "Seriusan?"
Saga mengangguk cepat, berakting seolah itu memang terjadi.Hanna meneguk minumannya. Alis nya mengernyit seperti sedang berpikir. Um, seperti ada yang janggal. "Lo ngibulin gue?!"
"BHAHAHAHH," Saga tertawa keras melihat reaksi Hanna. Kepolosan Hanna sangat menggemaskan dimata Saga.
"LO!" Hanna mencubit perut Saga sebagai balasan.
"Aw aw sakit, ampun. HAHAHA," Saga tetap tertawa ditengah sakitnya cubitan Hanna.
"Lo apaan sih, padahal gue seriuss," Hanna cemberut sambil menahan tawa.
"Becanda dikit napa," jawab Saga sambil lanjut tertawa.
Hanna tertawa renyah mengingat kebodohannya.Saga mengacak acak rambut Hanna gemas. "Lucu banget sih lo,"
Hanna cemberut. "Rambut gue jangan lo acak acak dong, nanti kusut,""Derita lo, wle" Saga menjulur kan lidah, mengejek.
"Yeuu, gue jambak ampe botak mau lo?!" ancam Hanna sambil melotot.
"Uuuuu, ampuun tatuuttt," ucap Saga berpura pura takut dengan ancaman Hanna.Hanna kembali tertawa melihat ekspresi Saga yang dibuat buat. Receh sekali.
Seketika Hanna lupa akan penasaranya terhadap lelaki tadi. Saga berhasil mengalihkan perhatian nya.Masalah nya dengan Alden sangat Saga sembunyikan dari Hanna. Saga tidak ingin mengungkit masa lalunya.
Tapi kenapa? Untuk apa Alden datang ke kota yang sama. Pikiran pikiran buruk terus berkeliaran di kepala Saga. Ada rasa takut yang Saga sembunyikan, takut jika akhirnya Hanna akan mengetahui masa lalunya.
To be continue..
A/N: Hai, salam kenal :D
Semoga suka ya dengan ceritaku..

KAMU SEDANG MEMBACA
Difficulties
Roman pour AdolescentsKetika masa depan mempertahankan maka masa lalu akan selalu merebut -Saga Alvarro *** Hanna adalah orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Saga. Masalah dan beban berat yang Saga punya selalu lebih ringan bila Hanna ada di sisinya. Senyum nya, taw...