Hanna Nuella Alodie
Udara dingin masih sangat terasa. Semilir angin dan kicauan beberapa burung menambah kesan tenang.
Hanna membenarkan letak topi nya sambil terus berjalan di koridor sekolah. Sepi, seperti nya ia datang terlalu pagi.
Ternyata di kelas nya pun, Hanna yang pertama datang. Ia sedikit menyesal menerima tawaran bundanya untuk berangkat bersama.
Hanna duduk dibangku nya lalu membaca novel untuk menghilangkan jenuh.
"Hai hanna,"
Sapaan itu membuat Hanna terlonjak kaget.
"Weh kaget," ia mengusap dadanya."Oh, hai.. Alden,"Alden tertawa kecil. "Biasa aja kali, kok kaget gitu?"
"Lo datengnya tiba tiba sih,"
"Iya deh sorry," Alden tersenyum manis. "Btw, kok lo datengnya pagi banget?"
"Iya, tadi gue ga bareng Saga,"
Alden hanya mengangguk. "Eh iya, gue ada susu coklat nih buat lo."
"Eh, gue udah ada. Kemarin Saga ngasih ini, belum gue minum," sahut Hanna sambil mengangkat susu coklatnya yang ia ambil dari pinggir tas.
Alden menghela nafas, memaksakan senyumnya. Kenapa selalu Saga yang ia sebut!
"Oiya, Gue di sebelah lo dulu ya, sampe yang lain dateng, boleh?"
"Sure, duduk aja,"
Alden tersenyum sumringah, ia mengeluarkan komik dari tas nya. "Gue juga suka baca loh Na. Tapi baca komik hehehe,"
Hanna tertawa kecil. "Bagus lah,"
Setelah berbincang bincang, mereka larut dalam buku masing masing.
Drrttdrtt
Getaran notifikasi, Hanna segera membuka ponselnya. Ada dua pesan masuk dari Saga.
Sagaalva:
Na, lo udah di sekolah?Sagaalva:
Papa beliin kita Domino's pizza nanti pulang sekolah, BASECAMP!!!!!!!!!!HannaAlodie
Udah nih, gue kepagian :(HannaAlodie
Weee hahaha, Semangat bener dahHanna tersenyum kecil saat membaca pesan Saga. Lucu sekali melihatnya antusias seperti itu.
Kelas sudah tidak sesepi tadi, murid XII IPA 1 satu per satu berdatangan. Alden segera memasukan komiknya ke dalam tas.
"Na, pulang sekolah.. lo mau temenin gue ke toko buku ga?" tanya Alden sebelum ia pindah ke bangkunya.
Hanna terlihat berpikir, "Maaf al, tapi hari ini gue ada janji sama Saga,"
Sial Nama itu lagi!
Alden memaksakan senyumnya. "Ah sama Saga ya, yaudah deh,"
Hanna mengangguk sambil tersenyum.Alden berjalan ke bangku paling belakang, ia menjambak rambutnya frustasi. Dalam hatinya terus mengumpati musuh bebuyutannya itu. Saga jancok!
💌💌
Saga Alvarro
Begitu bel pulang berbunyi, Saga segera berlari keluar kelas untuk menjemput Hanna.
"Sagaaa, kemana lo, ha. Piket!" Suara cempreng Raya membuatnya berhenti didepan pintu kelas.
Teman sekelasnya yang satu ini selalu saja menggagalkan upaya kaburnya.
"Gue ada urusan paling penting sedunia, Ray. Please. Bolos kali ini aja," kata Saga memohon.
"Kali ini kali ini. Lo udah sering bat bolos masih kali ini lo bilang?!"
Raya berjalan ke arahnya. Merasa dirinya akan dijadikan babu, Saga perlahan berjalan mundur.
"Jangan mendekaat, gue bukan muhrim lo!"
"Balik ga lo?!" Raya menunjuknya menggunakan sapu yang ia pegang.
"Besok gue kasih yupi deh sebagai gantinya."
"Gue gamau yupi, gue mau pizza!" tawar Raya tanpa dosa
"Dih nawar lo, dah ah. Baayy." Saga segera berlari meninggalkan kelas. Tidak peduli dengan sumpah serapah teman kelasnya yang lelah dengan kebiasaan Saga kabur saat piket.
Saga berlari kecil di koridor. Pikirannya terus pada Hanna, ia tidak sabar untuk menghabiskan waktu di basecamp mereka.
Brakkk
Sial! Ditengah buru burunya ia tidak sengaja menubruk seseorang hingga buku yang di pegangnya berserakan di lantai.
"Eh astaga! Sorry sorry," kata Saga sambil membantu membereskan buku cewek yang ia tubruk.
Mereka lalu berdiri, Saga memberikan buku itu kepada pemiliknya.
"Lo gapapa kan? Maaf ya, gue buru buru tadi,"
Cewek itu tidak berkutik, ia malah terus memperhatikan Saga tanpa ekspresi. Saga anggap itu bukan masalah, ia mengangguk lalu bergegas pergi.
"S-saga." Tiba tiba cewek itu memanggilnya dengan nada gugup.
Saga berbalik badan, sedikit heran karena cewek itu mengetahui namanya.
"A-aku, umm,"
"Lo kenapa? Ada yang sakit?" tanya Saga sedikit khawatir takut itu adalah ulahnya.
Cewek itu menggeleng sambil tersenyum. "N-namaku Aira, kelas XII IPA 7"
Saga mengernyit, perasaan ia tidak bertanya tentang nama ataupun kelasnya.
"K-kamu, mantan ketua osis kan?"
"Oh iya, kenapa? Lo anak osis juga? Tapi kok gue belum pernah liat lo sebelumnya ya?"
Saga bisa melihat rona merah di pipi Aira. Cewek cantik yang terlihat feminim itu seperti sedang menahan malu, tapi.. kenapa?
Aira menggeleng lalu pergi secepat kilat.
Dahi Saga berkerut, kenapa sih dia?
"WOY!" Seseorang menepuk pundak Saga membuyarkan lamunan nya.
Saga menoleh mendapati cewek bertopi yang selalu ada dipikirannya itu tengah menatapnya dengan kesal.
"Lo kemana sih?! Gue nunggu lo lama banget elah," keluh Hanna
"Eh ada Hanna," kata Saga sumringah. "Tadi ada beberapa masalah yang harus gue urus," Saga nyengir. Tangan nya melingkar di pundak Hanna. Mengajaknya untuk berjalan.
"Tadi gue ga sengaja nubruk cewek," ucap Saga menggantung.
Hanna menoleh menunggu lanjutan ceritanya.
"Trus, anehnya. Cewe itu malah ngenalin dirinya, padahal gue ga nanya,"
"Oiya? gimana?"
"Gini, Nama gue Aira, kelas XII IPA 7," sahut Saga mencoba menirukan omongan Aira. "Eh pas gue tanya, dia malah kabur,"
Hanna berhenti berjalan, ia menatap Saga kebingungan. "Aira?"
Saga ikut bingung karena raut wajah Hanna. "Iya, kenapa? Lo kenal?"
Hanna menggeleng lalu lanjut berjalan. Ia seperti familiar dengan nama Aira.
To be continued..
A/N: Hai, jangan lupa tinggalkan jejak-!

KAMU SEDANG MEMBACA
Difficulties
Teen FictionKetika masa depan mempertahankan maka masa lalu akan selalu merebut -Saga Alvarro *** Hanna adalah orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Saga. Masalah dan beban berat yang Saga punya selalu lebih ringan bila Hanna ada di sisinya. Senyum nya, taw...