Difficulties

Difficulties-6

Hanna Nuella Alodie

Hanna duduk tenang di salah satu kursi perpustakaan sambil berkutat dengan bukunya. Rambutnya ia ikat tanpa topi agar tidak menghalanginya membaca.

Semilir angin dari jendela begitu menyejukkan, sepi..tenang, tidak ada yang mengganggu. Uh, Hanna sangat menyukai keadaan seperti ini.

Sampai akhirnya..

"Hanna~" suara lirih seseorang dari belakang menggelitik di telinganya.

Hanna tetap pada bukunya tanpa berniat menoleh. Ia bisa menebak siapa yang bersuara usil itu.

"Hanna~"

Hanna berdecak. Suara itu mulai mengganggu ketenangan nya.

"Hanna Nuella," Pemilik suara lirih itu menempelkan sesuatu yang dingin ke pipi Hanna.

"Susu kotak untuk mendinginkan otak." Saga tersenyum lebar lalu memberikan susu kotaknya pada Hanna.

Niat untuk memarahinya tertahan. Hanna balas tersenyum, kekesalannya mereda. "Thanks."

Saga mengambil duduk disebelah Hanna. "Stop study for a while, lagi jamkos juga belajar mulu lo!"

"Suka suka dong,"

Saga berdecak sekali. "Hayu main yu,"

"Main apaan, sibuk gue,"

"Bentaran aja Na. Kita main permainan knock knock,"

Hanna mulai menghadap Saga. "Oke, mulai."

"Knock knock,"

"Who's there?"

"Book,"

"Book who?"

"Bookkaaa hatimuuuuww, buka lah sedikit untukkuuuu," Saga bernyanyi sambil memajukan bibirnya, bergaya dramatis.

"Cukup garing," kata Hanna sambil mengangguk-angguk seperti sedang menilai.

Saga tertawa renyah. "Oke gue punya tebak tebakan,"

"Apatu,"

"Kartun apa yang ribet,"

"Elu ribet, Ga."

"Yeuu bukan ituu,"

Hanna tertawa. "Um, Dora ribet, dia banyak tanya soalnya, bener ga gue?"

"Boljug, tapi salah."

"Au dah, apa dong,"

"Eng ribet," Saga memaksakan senyum lebarnya.

Hanna menyembur dengan suara ketawa nya. "lucuan komuk lo,"

"Rame bener nih, boleh gabung ya?" Suara yang sangat Saga benci itu merusak momentnya dengan Hanna. Siapa lagi kalo bukan Alden.

Tanpa menunggu persetujuan, ia langsung mengambil duduk disebelah Hanna yang masih kosong.

"E jambu, pergi lo. Seneng bat dah gangguin orang,"