1

30.9K 1.7K 567
                                    

Haloha!!!!

How are you kalian semua???

Kangen Gak sama GARKA? Hehe.

Kan janji nya Author bakal kambek satu minggu lagi, ya. Tapi perubahan jadwal.

Author kambek sekarang!! Yeay!!

Kenapa? Karena minggu depan Author mulai sibuk sama tugas hehe. Jadi sekarang aja mumpung ada waktu.

Gimana udah siap?

Author saranin aja ya buat pembaca baru, kalian baca dari GARKA dulu jangan langsung ke GARKA 2. Nanti nya gak paham wkwk.

Dan di GARKA 2 ini kalau kalian bingung sama alurnya, sabar ya. Nanti juga akan dijelaskan selama jalannya cerita. Kalian harus pandai-pandai aja menyimaknya hehe.

Dahlah, daripada kelamaan. Langsung aja.

Happy Reading!!

Satu tahun kemudian.

Jakarta, Indonesia.
18.00 P.M

"Keyra."

Seorang gadis berambut sebahu menoleh saat suara lembut itu mengalun. Dirinya tengah berada di balkon sambil menatap langit sore hari yang sedikit mendung ini. Namun, sinar matahari yang perlahan tenggelam itu masih tampak terlihat keindahannya.

"Ada Anin dibawah."

Keyra bergeming. Ia mengalihkan tatapannya lalu menggeleng.

Cika—Ibunda dari Keyra itu menghela nafas lelah. Tatapan matanya sendu menyiratkan bahwa ia tengah terluka.

"Mau sampai kapan kamu kayak gini, Key? Udah satu tahun kamu terus menutup diri."

Keyra menunduk. Ia mencengkram erat pagar pembatas balkon, mati-matian juga Keyra menahan air mata yang selalu keluar satu tahun belakangan ini.

"Key--"

"Sampai Garka kembali."

Cika terkejut, nafasnya tercekat. "Keyra..."

"Biarkan Key tenangin diri dulu, Bun." ucap Keyra sembari memejamkan matanya.

"Setidaknya jangan menutup diri untuk keluarga kamu, Key. Bunda, Ayah, Abang, bahkan sahabat-sahabat kamu. Kita khawatir."

Keyra menghela nafas. Ia tidak menjawab apapun. Keyra sudah lelah menangis dan berduka. Setelah ia pulih dari luka-luka nya, Keyra mendapat kabar dari Dera jika Garka mengalami kecelakaan pesawat.

Dera tahu dari Dylan Adamo, Laki-laki  yang menjadi penanggung jawab pembelajaran Garka selama di Amerika. Laki-laki itu bilang jika pesawat yang Garka tumpangi mengalami kecelakaan.

Kecelakaan itu tepat dihari yang sama Hera meninggal. Dera syok? Tentu saja. Begitupun dengan sahabat-sahabat dan kerabat Garka yang lain. Mereka tak percaya jika kejadian naas itu akan menimpa Garka.

Mereka bahkan tidak tahu jika Garka akan pulang pada saat hari itu. Semuanya terjadi secara tiba-tiba. Inilah yang disebut takdir. Kita tidak bisa memprediksi kapan akan datang, kita tidak bisa mencegahnya apalagi menghindarinya.

Semuanya berjalan atas kehendak Yang Maha Kuasa.

Semenjak kejadian hari itu, Semua sahabat-sahabat Garka beserta anggota geng Zeus berkumpul dan memanjatkan doa bersama. Bendera Lambang Zeus dan juga bandana milik Garka di tempatkan di Markas besar mereka dengan hormat.

Bagaimana dengan Keyra? Gadis itu sangat syok dan marah. Kenapa marah? Ia lah yang paling akhir diberitahu. Ia diberitahu kabar menyakitkan ini setelah satu bulan keluar dari rumah sakit.

GARKA 2 (Pindah Ke Innovel/Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang