2

21.9K 1.4K 317
                                    

Author kambekk!!!

Ada yang kangen garka? Atau kangen authornya? Wkwk.

Semoga aja kalian suka ya cerita author ini. Jangan bosen bacanya ya hehe.

Author mau minta bantuan dong, kalau kalian nemu ada orang yang PLAGIAT karya Author ini tolong laporin ke Author ya.

Perlu kalian ketahui juga, Karya Author ini murni 1000000% hasil imajinasi Author sendiri. Kalau kalian nemu ada yang sama seperti lapak lain, berarti itu ketidak sengajaan atau author terinspirasi ya.

Mungkin nanti berjalannya GARKA 2 ini author juga mau publish satu cerita lagi. Mungkin ceritanya hampir mirip GARKA cuman versi unyu-unyu nya hehe. Nanti ajalah ya ditunggu.

Jangan lupa follow fitrigusman juga ya supaya gak ketinggalan info loh.

Dahlah ya.

Happy Reading!!

Jakarta, Indonesia
20.15 P.M

"Masa sih?"

"Iyalah, si Nino badan aja berotot. Masa sama kecoa takut."

Suara tawa menggema di ruang keluarga. Cika menatap dari lantai atas dan menyaksikan langsung seorang Keyra yang kini telah ceria kembali.

Namun keceriaan Keyra itu malah membuat Cika takut. Pasalnya, Keyra dapat tertawa lepas dan ceria kembali jika hanya ada laki-laki itu saja.

Laki-laki yang dulu menolong Keyra saat kecelakaan. Laki-laki yang Kevin percayakan dan banggakan. Namun tidak untuk Cika. Sebagai Psikolog profesional, ia tahu kepribadian orang yang tulus dan juga orang yang ada maunya.

Entah kenapa jiwa keibuannya menolak kedekatan Keyra dengan laki-laki tersebut. Cika sangat tahu jika ia memang berterimakasih pada anak itu, hanya saja ia juga tidak menyukai kedekatan mereka.

"Si Didi lebih parah. Masa kecoa disebut anjing."

Keyra kembali tertawa. "Kalau kecoa udah terbang, dia namanya bukan kecoa lagi. Bisa anjing, kambing, setan."

Mereka berdua kembali tertawa bersama. Tanpa Keyra sendiri sadari jika sedari tadi Cika memperhatikannya diam-diam dari jauh.

"Bun."

Cika mengerjap, ia sedikit terkejut saat tiba-tiba ada orang yang menepuk pundak nya dari belakang.

"Ayah ngagetin aja!" tegur Cika. Ia kembali menatap Keyra.

"Lagi liatin apa si?" tanya Dirga.

"Anak kita."

Dirga ikut melihat kebawah. "Khawatir, ya?"

Cika mengangguk. "Aku ngerasa kalau anak laki-laki itu... tidak baik untuk Keyra."

"Hm, Aku juga."

Cika menatap Dirga yang tengah melingkarkan tangan dipinggangnya. "Kamu juga ngerasa, kan?"

"Iya." Dirga menghela nafas. "Tapi tidak apa-apa, selama Keyra tidak disakiti sama dia kita biarkan saja."

Cika ingin menyanggah namun ia urungkan saat Keyra memanggil nya dari bawah. Cika menatap Keyra yang ternyata tengah menatap nya juga.

"Bunda sama Ayah ngapain disitu?" tanya Keyra.

Cika dan Dirga tersenyum. "Tidak apa-apa, Sayang. Kita tadi denger suara ketawa kamu gede banget. Kita kan penasaran, kirain kesurupan." ucap Cika dengan nada becanda.

GARKA 2 (Pindah Ke Innovel/Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang