Hi, guys! Author kambek!
Mana nih adakah yang kangen Garka dan Authornya? Haha.
Aduh maaf banget baru update lagi. Seperti biasa RL benar-benar kacau.
Semoga gak bosan ya baca Garka 2.
Selamat membaca!
:)
"Kelemahan manusia ada di beberapa titik!"
Suara seseorang terdengar keras dan tegas menginterupsi semua orang yang terlihat sedang sibuk dengan urusannya masing-masing.
"Atas, tengah, dan bawah!"
Lagi, suara itu begitu yakin terdengar. Berkharisma, angkuh, dan dingin.
"Dalam bentrok sama musuh, serang kelemahan bagian atas dan tengah! Kalau lo serang bagian bawah duluan, artinya lo pengecut! Kecuali kalau lo emang lagi dalam mode terancam!"
Dami yang sedang memegang target menahan tawa. Ia jadi teringat saat Ilo pertama kali turun ke lapangan untuk ikut bentrok. Entah saking gugup nya atau takut, Ilo tanpa aba-aba langsung menendang bagian paling aduhay laki-laki.
Otomatis musuh langsung menargetkan Ilo dan melakukan hal yang sama padanya. Garka yang saat itu belum jadi ketua hanya bisa melindungi Ilo sampai bentrok selesai. Cara itu biasanya dinilai tidak gentle dalam prinsip bertarung jalanan.
Hanya saat terpojok jurus itu seharusnya dikeluarkan.
"Kalau lo mau menang, buat musuh emosi. Karena kalau musuh emosi, otomatis dia gegabah dan gerakannya mudah terbaca."
Garka menyeka keringat yang turun dari dahinya. Matanya sedikit menyerengit karena cahaya matahari menusuk retinanya. "Angkat kaki lo! Gak usah kayak cewek!" teriak Garka saat melihat ada anggota yang menendang ke arah bawah.
"Target lo dada! Lo laki dan sikap nendang lo kayak banci!"
Semua orang disana telihat pucat. Teriakan Garka disertai ekspresinya yang mengintimidasi adalah kombinasi yang menakutkan. Tidak ada yang berubah dari Garka meskipun kini tubuhnya dihiasi kain medis, tatapannya dan auranya masih mengerikan untuk dilawan.
Mata Garka kembali menelusuri orang-orang disana. Tatapannya jatuh pada anggota muda yang sedang menggunakan barbel. Garka lupa namanya. Dia bukan termasuk benteng Zeus yang baru.
"Woy lo yang pegang barbel! Sekarang tuker posisi sama Coki. Lo udah megang barbel sejak lo dateng kesini. Sekarang latihan nendang! Punya otot gede gak ngejamin lo bisa bertarung!"
Garka lagi-lagi terlihat menyeramkan untuk dilawan.
"Inget! Tubuh kerempeng sekalipun kalau tau teknik dan skill, dia bisa merobohkan orang dengan berat dua kali lipat beban tubuhnya sendiri. Otot penting, tapi skill gak kalah penting!"
Suasana disana berubah panas dan serius. Mereka berlomba-lomba untuk menampilkan latihan terbaik dimata Garka.
Dami yang merasa Garka terbawa suasana langsung saja menyerahkan target yang ia pegang kepada Regan. Dengan senyum jahil ia tiba-tiba berteriak.
"Woy semua! Kelemahan kita apa?"
"Garka!" balas Ilo tiba-tiba. Dia agaknya sudah paham bahwa suasana sedang tidak enak sekarang.
"Kelemahan Garka apa?!" teriak Dami lagi tanpa rasa takut. Semua perhatian kini tertuju padanya termasuk Garka sendiri. Ketua geng Zeus itu sudah menepuk jidatnya sendiri karena tak paham dengan sifat sahabatnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARKA 2 (Pindah Ke Innovel/Dreame)
Fiksi RemajaSEQUEL ATAU BISA DI BILANG LANJUTAN DARI GARKA YA. (FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Rank 1 in #Pemuda (23/04/20) Rank 1 in #Terkenal (20/05/20) **** Kisah dua insan yang disatukan harapan namun terpisahkan oleh takdir. Kisah seorang laki-laki dengan...