MENGEJARMU

2

OOC Bertebara!!!!
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Wei Wuxian mempercepat langkahnya menuju atap sekolah. Alasan yang ia lontarkan pada Jiang Cheng tadi hanyalah sebatas kebohongannya untuk menghindari sang sahabat. Jujur, perkataan sahabatnya tadi sedikit membuat hatinya nyeri. Iya, hanya sedikit.

Tanpa Jiang Cheng bilang pun, Wei Wuxian juga sudah sadar diri kalau dirinya itu pengecut. Lagi pula ia tidak akan berharap banyak pada perasaannya ini.  Tidak mungkin manusia sesempurna Lan Wangji akan mau untuk bersanding dengan manusia urakan sepertinya. Terlebih lagi dirinya ini laki-laki. Tentunya Lan Wangji hanya pantas disandingkan dengan wanita cantik nan terhormat dari keluarga baik-baik yang sederajad dengannya.

Pintu penghubung atap sekolahnya ia buka. Seketika dapat Wei Wuxian rasakan semilir angin langsung menerpa tubuh kurusnya. Ia lalu mendudukkan dirinya di sudut, sambil memejamkan matanya menikmati suasana di sana. Seolah-olah tiap hembusan angin yang menerpanya dapat mengikis sedikit demi sedikit bebannya.

Di tempat ini lah Wei Wuxian biasanya menenangkan diri.

Helaan nafasnya kembali terdengar. Tiba-tiba terpikirkan oleh Wei Wuxian, untuk menyatakan perasaannya pada Lan Wangji saat hari kelulusan nanti. Setidaknya ia harus berusaha sekali saja. Agar tidak memiliki penyesalan nantinya.

Jujur saja, hal yang paling tidak Wei Wuxian sukai adalah menanggung rasa penyesalan. Terlebih lagi ia telah memendam perasaannya dua tahun lebih. Atau mungkin saja hampir tiga tahun?

Akhirnya Wei Wuxian putuskan untuk melakukan hal itu pada saat hari kelulusan. Setidaknya jika dia ditolak nanti, dia tidak akan bertemu dengan Lan Wangji lagi. Hari kelulusan masih dua bulan lagi. Itu cukup bagi Wei Wuxian untuk mengumpulkan keberaniannya.

Bel masuk pun terdengar oleh telinga Wei Wuxian. Akhirnya ia memilih untuk segera kembali ke kelas agar tidak mendapat masalah dengan guru nantinya.