Keadaan tetap tidak berubah dimata Bangchan saat ini, Hyunjin dan Han masih menjalankan rencana mereka. Tidak saling bicara sama sekali selama di kelas, seperti saat ini Han mengobrol dengan Jeongin, Minho dan Seungmin seperti biasa dan Hyunjin mengobrol dengan Changbin itupun Bangchan yang menyuruh Changbin untuk mengobrol dengan Hyunjin agar ia berhenti membaca buku.
"Chris? What's problem?"
Bangchan tersadar ketika Yongbok memanggilnya, ia pun berusaha tersenyum di depan pria yang memiliki tempat kelahiran sama dengannya itu. Yongbok tidak bodoh dan tidak mudah tertipu lagi oleh senyum Bangchan.
"Tell me, i'm not stupid"
"Ok, Felix. You know i'm shock with Han and Hyunjin last week?"
"When Han said He stay at Hyunjin house? yeah i know it, so?"
"They together like us now"
"Oh so- wait WHAT?! are you serious?"
Yongbok benar-benar menganga ketika Bangchan benar-benar memberikan anggukan atas pertanyaannya yang sebenarnya tidak pernah ia pikirkan akan mungkin terjadi. Changbin terlihat keluar kelas dan itulah kesempatan bagi Bangchan untuk memanggil Hyunjin ke mejanya yang kebetulan berada di paling depan jadi pembicaraan yang akan mereka lakukan tidak akan terdengar sampai ke bangku Han yang terlihat ramai itu.
"Kau masih melakukannya?"
Hyunjin menoleh kebelakang tepat ke arah Han yang kebetulan juga tengah memperhatikannya tetapi selang beberapa detik Han kembali mengobrol dengan Minho, Bangchan hanya menatap miris melihat keadaan pasangan baru ini. Pria itu kemudian menepuk bahu Hyunjin bertujuan menguatkan hati pria yang ia ibai itu. Bahkan Felix yang langsung mengerti pun kebingungan dengan apa tujuan Han dan Hyunjin sebenarnya.
"Tapi.. kenapa, Hyunjin-ah?"
"Kami sedang tidak ingin melihat ada yang sama seperti kami"
Jawaban Hyunjin membuat Yongbok sedikit tersentuh kekasih Bangchan itupun memberi sebuah pelukan hangat untuk Hyunjin dan Hyunjin sendiri hanya dapat menghela nafas menguatkan hatinya yang saat ini sedang terasa benar benar berat.
Han sadar akan apa yang Bangchan dan Yongbok lakukan tapi pria jenius itu hanya bisa diam menonton dari jauh acara saling menguatkan itu, merasa curiga akhirnya Jeongin menyadari mata Han yang melirik ke bangku Changbin dan disana pemandangan Hyunjin yang tengah dipeluk Yongbok pun tertangkap di mata Jeongin. Pria itu menyadari sesuatu bahwa Han juga merasakan yang Hyunjin rasakan bahkan Han langsung terlihat murung.
.
Disatu perusahaan seorang pria paruh baya menghisap seputung rokok yang sebentar lagi akan habis hingga seorang pria berjas hitam memasuki ruanganya dan memberi hormat. Setelah diberi anggukan sang pria berjas hitam yang baru datang itu langsung memberikan sebuah amplop yang ketika dibuka berisi informasi tentang-
"Tuan Han Jisung saat ini tinggal di sebuah rumah elit milik temannya yang bernama Hwang Hyunjin, tetapi keanehan yang saya dapat yaitu saya tidak bisa mencari tau latar belakang Hwang Hyunjin, Tuan"
Pria itu tersenyum menyeramkan setelah melihat wajah Han yang tengah berjalan bersama seorang pria yang seumuran dengannya. Dipastikan bahwa pria yang berjalan bersama Han adalah Hwang Hyunjin, tetapi wajah Hyunjin terasa tidak asing bagi pria itu meski ia tidak bisa mengingatnya.
"Siapkan mobil, kita akan pergi kesana"
.
"Apa yang kau bicarakan tadi dengan Chan Hyung?"
"Tidak ada"
Jawaban dingin Hyunjin membuat Han sedikit kesal hinga tanpa sadar ketika mereka sampai didepan apartemen Hyunjin, ada mobil yang berhenti didepan mereka dengan sangat tidak sopan. Hyunjin menyidik-nyidik mobil ini sama dengan mobil yang dipakai oleh ayah Han saat ia dan Han memergoki pria itu menjambak ibu Han dengan sangat kejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angoscia (Derita)//[HYUNSUNG]√
Random"Sakit Hyung.."-Hyunjin "Tahan, aku tau kau kuat Hyunjin-ah. Kau harus bertahan, demi Han"-Bangchan . "Hyun-ie, kenapa tuhan tidak membiarkanmu bahagia? kenapa kau selalu sekarat? kenapa hidupmu menyedihkan?"-Han