Chaeryeong terlihat berlari di koridor sekolah mencari-cari seseorang yang menurutnya bisa membantunya untuk mengawasi Yeji sesuai kemauan Hyunjin, ini masalah hidup dan mati kedua seniornya. Tiba-tiba langkah gadis itu terhenti ketika menangkap sosok yang ia cari kini tengah memakan sarapan di dalam kelas, dengan cepat Chaeryeong masuk kedalam kelas dan menghampiri orang itu.
"Ryujin!"
Hampir saja Ryujin tersedak ketika Chaeryeong tiba tiba menggebrak mejanya ketika ia tengah mengunyah rotinya, gadis itu langsung mendengus kesal pada temannya itu. Chaeryeong memang sudah sangat merusak paginya.
"Chae, aku sedang makan dan kau menggangguku"
"Ada yang lebih penting dari sarapanmu, ini tentang Hyunjin Oppa"
Tangan Ryujin yang tadinya akan kembali menyuapkan rotinya kini menggantung ketika mendengar nama Hyunjin di sebut oleh Chaeryeong, gadis itu langsung menatap Chaeryeong seolah meminta penjelasan.
"Ada apa?"
"Yeji hampir membunuh Han oppa dan Hyunjin oppa, apalagi aku mendengar Yeji bebas dari penjara. Kau tau kan bagaimana Yeji ketika dia sudah terobsesi pada sesuatu?"
"Kau tau dari mana semua itu?"
"Kemarin Hyunjin oppa memberitahuku dan meminta bantuanku untuk mengawasi Yeji"
Baiklah Ryujin cukup kesal tentang itu karena Chaeryeong tidak mengajaknya, tapi jika ini urusan yang cukup penting Ryujin tidak mungkin marah pada Chaeryeong. Mereka terus berdiskusi dan saling bekerja sama untuk mengawasi Yeji, kunci utama Chaeryeong sebenarnya berada di Ryujin karena saat ini Yeji sangat dekat dengan Ryujin memang pada dasarnya Ryujin dan Yeji itu teman dari kecil tapi entah kenapa Yeji menjadi sangat ambisius setelah menjadi pewaris keluarganya.
.
Rumah selalu sepi, Ryujin sudah terbiasa dengan suasana rumahnya yang memang besar tapi hampa seperti ini. Gadis itu melangkah menuju ruang tamu dimana TV nya menyala dan terlihat ada orang lain selain dirinya di rumah itu, Ryujin tidak terkejut karena memang orang itu sudah terbiasa memasuki rumahnya tanpa permisi.
"Kenapa kau tidak pulang kerumahmu dan malah mendatangi rumahku, Yeji?"
Yeji langsung berbalik mendengar suara sahabatnya yang ia yakini baru pulang sekolah, gadis itu tersenyum lebar dan langsung berlari menghampiri Ryujin dengan wajah riang langsung memeluknya. Ryujin tentu membalas pelukan itu tapi wajah Ryujin tetap datar mendapat pelukan dari Yeji, jujur saja gadis itu sebenarnya sudah kecewa pada sahabatnya itu sejak ia tau Yeji di penjara karena melakukan percobaan pembunuhan apalagi itu mengancam keselamatan Hyunjin yang notabenenya adalah orang yang kini Ryujin sukai.
"Apa kau tidak merindukanku? Aku tau kau tidak akan marah padaku"
"Kau tetap temanku"
Tentu saja Ryujin harus tetap terlihat mendukung Yeji agar dapat membantu Chaeryeong dan menyelamatkan Hyunjin, tiba-tiba Yeji menariknya menuju sofa dan mendudukannya membuat Ryujin sendiri kebingungan. Tidak lama kemudian layar TV menunjukkan pengumuman Stray Kids akan konser di Singapur. Wajah Yeji terlihat begitu senang berbeda dengan Ryujin yang menatap Yeji ngeri, gadis itu tau bahwa Yeji pasti merencanakan sesuatu.
"Aku akan kesana, sepertinya seru jika bertemu Hyunjin. Dia pasti terkejut bertemu denganku"
"Boleh aku ikut?"
Yeji menoleh ke arah Ryujin yang tengah memasang wajah memelas ya sudah pasti palsu, tapi dengan mudahnya Yeji mengangguk dan kembali memeluk Ryujin.
"Yeay aku berlibur dengan Ryujin! Kau akan melihat Hyunjin oppa memohon cintaku nanti Ryujin-ah"
"Kenapa? kau akan melakukan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angoscia (Derita)//[HYUNSUNG]√
Random"Sakit Hyung.."-Hyunjin "Tahan, aku tau kau kuat Hyunjin-ah. Kau harus bertahan, demi Han"-Bangchan . "Hyun-ie, kenapa tuhan tidak membiarkanmu bahagia? kenapa kau selalu sekarat? kenapa hidupmu menyedihkan?"-Han