Minho kebingungan, sangat. Bagaimana tidak? Han sedari tadi terus menerus menghujat Hyunjin disampingnya menggerutu tidak jelas tanpa mengatakan alasannya, pria tupai itu terus saja mengumpat mengundang pandangan bingung dari orang orang perusahaan.
"Sudahlah, kenapa tidak kau tanyakan saja padanya?"
"Melihat wajahnya saja aku malas Hyung, apalagi bicara padanya"
Tepat setelah mengatakan kata-kata itu mereka berdua menemukan kerumunan orang yang tengah seperti menonton sesuatu, karena penasaran mereka menerobos kerumunan bersamaan dengan terlihatnya Hyunjin yang berciuman dengan seorang wanita. Minho menutup mulutnya terkejut sedangkan Han sudah tidak tahan, pria itu berjalan kearah sepasang insan yang menurutnya tidak tau malu itu kemudian menarik bahu Hyunjin dan memukul wajahnya keras-keras hingga pria itu limbung kebelakang.
"Jika ingin berbuat mesum, pintar-pintarlah mencari tempat. Hwang Hyunjin"
Hyunjin mengadah menatap Han yang menatapnya penuh amarah dengan mata yang berkaca-kaca, pria itu gelagapan bahkan bergerak pun rasanya tidak bisa setelah melihat airmata mulai mengalir dari mata pria manis yang sangat ia cintai itu.
"Sung-ah.."
"JANGAN PANGGIL AKU DENGAN SEBUTAN ITU! Kau bukan lagi, Hyun-ie.."
"Han Jisung!"
Percuma, meski Hyunjin berteriak pun Han tetap melangkah keluar dari gedung sendirian. Yeji, wanita yang tadi berciuman dengan Hyunjin tanpa rasa bersalah berlari ke arah Hyunjin memeriksa kondisi Hyunjin tetapi dengan sigap Hyunjin langsung mendorong Yeji menjauh.
"Kenapa Oppa?"
"Kau tau apa yang baru saja kau lakukan padaku?"
"Menciummu, lalu teman Oppa datang dan marah padamu"
"DIA KEKASIHKU!"
Yeji langsung terdiam mendengar kata 'kekasih' dari mulut Hyunjin,bahkan Minho yang masih berada diantara kerumunan pun terkejut serta bingung tetapi ia lebih memilih menonton sampai selesai agar ia dapat memahami masalah ini. Minho yakin Hyunjin terlalu mencintai Han untuk melakukan ini pada Han. Yeji terlihat mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang membuat Hyunjin langsung waspada.
"Cari Han Jisung, bunuh dia sekarang juga"
Dengan cepat Hyunjin merebut ponsel Yeji dan melemparnya hingga hancur setelah mendengar perintah Yeji pada seseorang dari sebrang sana, bahkan Hyunjin mulai mencengkram bahu Yeji membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Hentikan.."
"Percuma Oppa, mereka ada disekitar sini. Jika aku tidak bisa memilikimu maka tidak ada yang boleh memilikimu"
Secepat mungkin Hyunjin berlari keluar gedung untuk mencari Han, ia kalap akan khawatir. Hyunjin rela jika setelah ini Han akan memukulnya hingga mati bahkan jika bisa Hyunjin ingin membunuh dirinya sendiri karena telah membuat Han menangis bahkan sampai mengancam nyawa pria itu. Mencoba mengingat-ingat lagi tentang tempat yang mungkin Han kunjungi jika ia sedang marah hingga satu tempat muncul di benaknya.
.
Han tidak sadar ada yang membidiknya dari kejauhan dengan senapan jarak jauh apalagi tempatnya sangat mudah dijangkau, rooftop sekolah itu sebuah tempat yang sangat mudah untuk dibidik. Airmata pria itu benar-benar terus mengalir tanpa henti hingga matanya gelap karena ditutup oleh seseorang dan pinggangnya dipeluk dari belakang membuat Han terkejut tetapi yang membuatnya menegang adalah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Angoscia (Derita)//[HYUNSUNG]√
Random"Sakit Hyung.."-Hyunjin "Tahan, aku tau kau kuat Hyunjin-ah. Kau harus bertahan, demi Han"-Bangchan . "Hyun-ie, kenapa tuhan tidak membiarkanmu bahagia? kenapa kau selalu sekarat? kenapa hidupmu menyedihkan?"-Han