Dorr
Dorr
"NAJUAA!" teriak Danil.
Panas. Itulah yang Najua rasakan pada punggungnya.
Dua tembakan yang berhasil dilepaskan. Rey sudah terjatuh karena tembakan dari Juna yang tepat menembus kepalanya dan tembakan Rey yang menembus punggung sebelah kanan Najua membuat gadis itu hampir ambruk.
Rey membidik Danil. Tentu saja Najua tau apa yang ingin dilakukan oleh Rey. Dan tanpa ia suruhpun tubuhnya bergerak menghalangi peluru yang bergerak ke arah Danil dengan berdiri didepan Danil sehingga peluru tersebut berhasil menembus punggung kanannya.
Sirine polisi dan ambulance terdengar dan sudah dipastikan jika gedung ini sudah dikepung oleh polisi. Bahkan sudah ada beberapa polisi yang berdiri dengan pakaian dan senjata lengkap dibelakang Juna.
"Najua" Danil menghampiri Najua lalu menangkap tubuh gadis itu agar tidak terjatuh.
"Per-pergilah" lirih Najua pelan.
Sedikit merutuki mulutnya yang tiba-tiba gagap saat berbicara. Najua berjalan dengan tertatih memundurkn tubuhnya hingga perbatasan jendela.
Juna yang melihat itupun hanya bisa terdiam kaku.
"Buang wajah bodohmu itu" ucap Najua menatap Juna dengan tatapan mengejek."Kau bahkan bisa menunjukkan ekspresi seperti itu disaat seperti ini"
"Aku sudah bilang kau tidak akan bisa menangkapku" ucap Najua dengan suara kecil lebih tepatnya lirihan.
"Bahkan aku sudah bilang aku tidak akan menangkapmu" Najua tersenyum mendengar jawaban Juna.
"Tolong bebaskan Danil, jangan biarkan anak buahmu itu menangkap dia. Dia tidak tau apa-apa, jadi bebaskan dia. Anggap saja sebagai permintaan terakhir" ucap Najua dengan tenang membuat Juna diam, begitupun Danil.
Najua menatap Danil yang berdiri kaku ditempatnya. "Pergilah, Danil. Aku akan mengurus mereka, struktur gedung ini sangat cocok untuk melarikan diri." ujar Najua sambil mengambil beberapa peluru disaku celananya dan mengisi pistol miliknya.
"Aku akan mengulur waktu disini" sambung Najua sambil mengarahkan pistolnya kearah Juna, lebih tepatnya para polisi dibelakang Juna.
Danil menggeleng pelan "Aku tidak akan meninggalkanmu" tolak Danil.
"Pergilah, aku tidak ingin kau tertangkap oleh mereka" Danil kembali menggeleng menolak perintah Najua. "Aku bilang tidak ya tidak!" bantah Danil keras kepala.
"Turunkan senjatamu" perintah salah satu polisi yang juga mengarahkan senjatanya ke arah Najua membuat gadis itu tersenyum sinis.
"Siapa kau berani memerintah diriku?" ucap Najua malas.
"Turunkanlah senjata anda nona, kami tidak akan melukaimu dan temanmu" ujarnya lagi membuat Najua kesal.
"Kau pikir aku bodoh hah?! Dasar kaparat!" remeh Najua dengan kekehan diakhir kalimatnya. Gadis itu meludah saat merasakan darah kembali memenuhi mulutnya.
"Tahan, jangan menembak! Aku komisaris polisi" ujar Juna sambil menunjukkan kartu identitasnya membuat anggota polisi lainnya menahan untuk tidak menembak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeful Devil
ActionEND (Tahap Revisi) akan ada beberapa adegan akan dihilangkan but jalan cerita sama✓ Wajah polos bukan menjamin sikap seseorang akan polos juga bukan? Ada orang yang memilih menggunakan topeng untuk menutup jati dirinya, begitu juga dengan Najua Anat...